•  
  •  
 

Abstract

A compound (kompositum) is a construction formed through word formation by combining two or more elements to create a new meaning. In Indonesian, compounds can be formed by combining several elements, one of which may be a nominal lexeme referring to a body part. Compound words can be distinguished from other word combinations—particularly syntactic phrases—based on grammatical and semantic criteria. Semantically, compounds can be analyzed according to the degree of idiomaticity in their meanings. Based on this premise, the present study aims to explain the idiomaticity of compounds in Indonesian that are formed by combining multiple elements, one of which is a body part lexeme, specifically compounds containing the lexeme hati(heart). This study on Indonesian compounds is a qualitative research project conducted through corpus analysis, utilizing the Indonesian Web as Corpus (IndonesianWac) available on the Sketch Engine corpus tool (http://www.sketchengine.co.uk/indonesian-wac/). The analysis of compound idiomaticity can be carried out using criteria such as lexical and grammatical variability, literality, compositionality versus non-compositionality, and predictability. Based on these criteria, a number of compounds containing the lexeme hati were identified and categorized as idiomatic compounds, semi-idiomatic compounds, and non-idiomatic compounds.

Bahasa Abstract

Kompositum merupakan konstruksi yang dihasilkan melalui pembentukan kata dengan menggabungkan dua unsur atau lebih dan membentuk sebuah makna baru. Dalam bahasa Indonesia, kompositum dapat terbentuk dengan menggabungkan beberapa unsur, yang salah satu unsurnya berupa nomina leksikon anggota tubuh. Gabungan kata berupa kompositum dapat dibedakan dari gabungan kata lainnya, khususnya gabungan kata berupa frasa yang bersifat sintaktis, berdasarkan kriteria gramatikal dan semantis. Berdasarkan kriteria semantis, kompositum dapat dinalisis berdasarkan tingkat keidiomatisan maknanya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keidiomatisan kompositum dalam bahasa Indonesia, yang terbentuk dari penggabungan beberapa unsur, yang salah satunya adalah leksikon anggota tubuh, khususnya kompositum berleksikon hati. Penelitian mengenai kompositum dalam bahasa Indonesia ini merupakan penelitian kualitatif, yang dilakukan berdasarkan penelusuran korpus, dengan memanfaatkan korpus Indonesian Web as Corpus (IndonesianWac), pada mesin korpus Sketch Engine http://www.sketchengine.co.uk/indonesian-wac/. Analisis keidiomatisan kompositum dapat dilakukan berdasarkan kriteria kevariabilitasan secara leksikal dan gramatikal, kriteria keliteralan, serta kriteria kemajemukan atau komposisional dan keprediktabilitasan. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, didapatkan beberapa kompositum berleksikon hati, yang dapat dikelompokkan sebagai kompositum idiomatis, semiidiomatis, dan nonidiomatis.

References

Altakhaineh, Abdel Rahman Mitib. 2016. What is a compound? The main criteria for compoundhood. Explorations in English language and linguistics, 58—86. DOI: 10.1515/exell-2017-0007.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2016. Kamus besar bahasa Indonesia daring. Edisi Keenam. https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Bauer, Laurie. 2017. Compounds and compounding. Cambridge, New York: Cambridge University Press.

Bauer, Laurie. 1988. Introduing linguistic morphology. Edinburg: Edinburg University Press.

Fokker, A.A. 1972. Sintaksis Indonesia. Jakarta: Pradnja Paramita.

Kavka, Stanislav. 2011. Compounding and idiomatology. The Oxford handbook of compounding. Rochelle Lieber dan Pavol Štekauer (Ed.). online edn, Oxford Academic, 18 Sept. 2012), https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199695720.013.0002, accessed 6 May 2025.

Keraf, Gorys. 1991. Tata bahasa rujukan bahasa Indonesia untuk tingkat pendidikan menengah. Jakarta: Penerbit PT Grasindo.

Kridalaksana, Harimurti. 1988. Beberapa prinsip perpaduan leksem dalam bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Kridalaksana, Harimurti. 2007. Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Cetakan keempat. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti, dkk. 1985. Tata bahasa deskriptif bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Lieber, Rochelle & Pavol Štekauer. 2011. Introduction: Status and definition of compounding. The Oxford Handbook of Compounding. Rochelle Lieber, and Pavol Štekauer (Ed.). online edn, Oxford Academic, 18 Sept. 2012), https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199695720.013.0001, accessed 6 May 2025.

Masinambouw, E.K.M. 1980. Kata majemuk: Beberapa sumbangan pikiran dari Simposium Tata Bahasa Tanggal 20 Oktober 1979. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Moyna, Marfa Irene. 2011. Compound words in Spanish: Theory and history. Amsterdam, Philadelphia: John Benjamins Publishing Company.

Poedjawijatna dan Zoetmoelder, P.J. 1958. Tata bahasa Indonesia untuk Sekolah Landjutan Atas I: Bentuk kata. Cetakan Kedua. Jakarta: Obor.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1980. Rangkaian kata dalam bahasa Indonesia: Kata majemuk, frasa/klausa, struktur beku”. Kata majemuk: Beberapa sumbangan pikiran dari Simposium Tata Bahasa Tanggal 20 Oktober 1979. E.K.M. Masinambouw (ed.). Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Ramlan. 1983. Morfologi: Suatu tinjauan deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.

Slametmuljana. 1957. Kaidah Bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Share

COinS