•  
  •  
 

Abstract

Syair Dodaidi, as a form of Acehnese oral tradition, has played a significant role in the social and cultural life of the Acehnese people for centuries. It originally developed as a lullaby sung by mothers to their children, with lyrics containing prayers and praise to Allah SWT. This study aims to examine the transformation of Syair Dodaidi in the context of contemporary Acehnese society. The research methodology uses a historical approach with the stages of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results show that although Syair Dodaidi is still practiced as part of cultural heritage, there have been a number of transformations in the way the poem is maintained and presented en masse. The study observed changes in medium and presentation, but the values contained in Syair Dodaidi - such as character education, spirituality and cultural identity - remain relevant and valued by the people of Aceh. The study reveals that Syair Dodaidi is able to adapt to the contemporary era while maintaining its traditional essence, making it an interesting example of how oral traditions can survive and thrive in the face of changing times

Bahasa Abstract

Syair Dodaidi, sebagai salah satu bentuk tradisi lisan khas Aceh, telah memainkan peran signifikan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Aceh selama berabad-abad. Syair ini awalnya berkembang sebagai lagu pengantar tidur yang dinyanyikan oleh ibu kepada anak-anak mereka, dengan lirik yang berisi doa dan pujian kepada Allah SWT. Penelitian ini bertujuan mengkaji transformasi Syair Dodaidi dalam konteks media penyajian yang digunakan . Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan-tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun Syair Dodaidimasih dipraktikkan sebagai bagian dari warisan budaya, terdapat perubahan dalam cara syair ini dipertahankan dan disajikan pada publik. Perubahan ini mencakup dua sarana yaitu secara massal (melalui festival Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh) dan digital (melalui album Nyawoung dan platform digital, seperti YouTube dan Spotify). Transformasi Syair Dodaidi ini penting untuk dikaji karena menunjukkan bagaimana tradisi lisan dapat bertahan di tengah arus modernisasi. Syair Dodaidi beradaptasi dengan teknologi dan media baru tanpa kehilangan esensi tradisionalnya, yang mencakup nilai-nilai spiritualitas, pendidikan karakter, dan identitas budaya Aceh. Penelitian ini signifikan bagi kajian tradisi lisan dan transformasi budaya, karena menunjukkan bahwa warisan budaya lokal dapat terus relevan di era digital. Bagi masyarakat Aceh, transformasi ini membuka peluang untuk melestarikan dan memperkenalkan Syair Dodaidi kepada generasi muda dan audiens global, sekaligus mempertahankan identitas budaya mereka di tengah perubahan sosial yang dinamis.

References

Aceh Monitor, Tim Redaksi. 2019. “Ada Festival Dodaidi di Ie Masen Kayee Adang.” Aceh Monitor, November 2019. https://acehmonitor.com/ada-festival-dodaidi-di-ie-masen-kayee-adang/.

Aceh Online, Tim Redaksi. 2021. “Lestarikan Budaya Endatu, Dispudpar Aceh Gelar Festival Dodaidi.” Aceh Online, 4 April 2021. https://www.acehonline.co/news/lestarikan-budaya-endatu-disbudpar-aceh-gelar-festival-dodaidi/index.html.

Al Khalidi, Muhammad Wali, dan Muhammad Syam Hamdani. 2017. “Representasi Nilai-Nilai Moral Dalam Lirik Lagu Doda Idi: Studi Semiotik Terhadap Lirik Lagu Doda Idi Dalam Album Nyawoung.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah 4 (2): 417–26.

Alfian, Teuku Ibrahim. 2005. Wajah Aceh dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Andriani, Rica, dan et al. 2018. “Character Value Of Responsibility In Doda Idi Lyrics Of Aceh Jaya.” Dalam Proceedings Of The International Conference On The Roles Of Parents In Shaping Children’s Characters (Iceced). Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Indonesia.

Antara Aceh, Tim Redaksi. 2021. “Festival Dodaidi Aceh.” Antara Aceh, 8 April 2021. https://aceh.antaranews.com/foto/205766/festival-dodaidi-aceh.

Anwar, Humaira. t.t. “The Social Culture Context And The Function Of Dodaidi‘Aceh Lullaby.” Dalam Conference Proceedings ARICIS I, 253–463.

Bahardur, Iswadi, dan Suryo Ediyono. 2017. “Unsur-unsur Ekologi dalam Sastra Lisan.” Basindo: Jurnal Kajian Bahasa Sastra Indonesia dan Pembelajarannya 1 (2): 24–30.

Dean, David M. 2018. A Companion to Public History. Blackwell Companions to World History. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc.

Hasanah, Azizah Uswatun. 2019. “Pembiasaan Mendengarkan Syair Religius Melalui Tradisi Dodaidi Untuk Anak Usia 0-3 Tahun di Aceh.” Tesis, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hus, Medya, dan et al. 2020. Kumpulan Syair Aceh Tentang Pencegahan Wabah Covid 19. Banda Aceh: BPNB Aceh.

Kabar Daily, Tim Redaksi. 2019. “Festival Rateeb Ayon Aneuk (Dodaidi) Dibuka.” Kabar Daily, 24 November 2019, Agama edisi. https://kabardaily.com/festival-rateeb-ayon-aneuk-dodaidi-dibuka/.

Keesing, Roger. 1992. Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer. Jakarta: Erlangga.

Koentjaraningrat. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Jakarta: Progres bekerja sama dengan Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Kosasih, Engkos. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.

Madjid, M. Dien. 2021. Metode Sejarah Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Masriadi, dan Wahyu Adityo Prodjo. 2018. “Melihat Tradisi Peurateb Aneuk: Cara Menidurkan Anak di Aceh.” Kompas.com, Oktober 2018. https://travel.kompas.com/read/2018/10/17/062100427/melihat-tradisi-peurateb-aneuk-cara-menidurkan-anak-di-aceh?lgn_method=google&google_btn=onetap.

Purwanto, M. Ngalim. 1986. Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis. Bandung: Remaja.

Riskawati, Eka, Nensilianti, dan Suarni Syam Saguni. 2022. “Degradasi Budaya Sastra Lisan Kelong Dalam Tradisi Lisan Masyarakat Jeneponto Kajian Ekolinguistik.” Titik Dua: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (3): 221–28.

Sayer, Faye. 2017. Public History: A Practical Guide. London: Bloomsbury Academic.

Setyantonro, Agung Suryono. 2009. Ranup Pada Masyarakat Aceh. Aceh: Balai Pelestarian Sejarah dan nilai tradisional Banda Aceh.

Simalanga, Jauhari, dir. 2000. “Nyawoung.” JOE. https://museummusikindonesia.id/id/2021/08/02/kaset-nyawoung-album-aceh/.

Storey, Jhon. 2008. Cultural Theory and Popular Cultureand Introduction. 5 ed. Inggris: Pearson Longman.

Van Peursen, C.A. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus.

Waspada Aceh, Tim Redaksi. 2021. “Disbudpar Aceh Gelar Festival Perlombaan Dodaidi.” Waspada Aceh, 7 April 2021, Disbudpar Aceh edisi. https://waspadaaceh.com/disbudpar-aceh-gelar-festival-perlombaan-doda-idi/.

Yonavilbia, Eka. 2021. “Lestarikan Budaya, Disbudpar Aceh Gelar Festival Dodaidi.” Info Publik, 8 April 2021, Nusantara edisi. https://infopublik.id/kategori/nusantara/524753/lestarikan-budaya-disbudpar-aceh-gelar-festival-dodaidi.

Yusuf, Yusri, dan Nova Nurmayani. 2013. Syair Do Da Idi dan Pendidikan Karakter Keacehan. Banda Aceh: Majelis Adat Aceh Provinsi Aceh.

Share

COinS