•  
  •  
 

Abstract

The Gyeongsang dialect is phonologically and morphologically unique, yet current research generally focuses only on its prosody characteristics. Research related to language style and sentence-final ending in the Gyeongsang dialect has received less attention. Therefore, this study focuses on sentence-final ending or jeongyeol eomi in Korean interrogative sentences to fill the research gap. This research is qualitative research with a descriptive analysis method. Data is collected from the Korean drama Reply 1997 from the first three episodes. The result shows that a closed-ended interrogative sentence is the type of interrogative sentence most commonly used in the data, while the most widely used language style is plain style (haerache). The use of question words in an interrogative sentence in the Gyeongsang dialect also determines the variation of sentence-final ending used. The sentence-final ending ended in [o] sound, such as -go, -no, must be used for an open-ended interrogative sentence with question words. Sentence final ending ended in [a] sound, such as -ga, -na, must be used for a close-ended interrogative sentence with no question words.

Bahasa Abstract

Dialek Gyeongsang memiliki keunikan secara fonologis dan morfologis, tetapi penelitian pada saat ini, pada umumnya, hanya berfokus pada karakteristik prosodinya. Penelitian tentang akhiran penutup kalimat dalam dialek Gyeongsang masih kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada akhiran penutup kalimat atau yang disebut dengan jeongyeol eomi pada kalimat interogatif bahasa Korea untuk mengisi rumpang penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan dari tiga episode pertama drama Korea Reply 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalimat tanya tertutup merupakan jenis kalimat tanya yang paling banyak ditemukan dalam data, sedangkan ragam bahasa yang paling banyak digunakan adalah ragam setara (haerache). Penggunaan kata tanya dalam kalimat tanya dalam dialek Gyeongsang juga menentukan variasi akhiran penutup kalimat yang digunakan. Akhiran penutup kalimat yang diakhiri dengan bunyi [o], seperti -go, -no digunakan untuk kalimat interogatif terbuka dengan menggunakan kata tanya, sedangkan akhiran kalimat yang diakhiri dengan bunyi [a], seperti -ga, -na, digunakan untuk kalimat interogatif tertutup tanpa kata tanya.

References

Brown, Lucien dan Yeon Jaehoon, eds. 2015. Varieties of Contemporary Korean. Dalam The Handbook of Korean Linguistics, 459–476. USA: Wiley Blackwell.

Chandraswara, A.R. dan Usmi. 2019. Ragam Kalimat Interogatif Dalam Drama Ibeonsaeng-Eun Cheoum- Ira. Dalam Prosiding INUSHARTS 4.0 (International University Symposium on Humanities and Arts), 108-120. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Gu, Bon Kwan (구본관 ), et al. 2015. Hangugo Munbob Chongnon I. Seoul: Jipmundang.

Gook, Kim Bong (김봉국). 2011. Regional Dialect and Language Culture in Busan Region. Journal of Sokdang Academic Research of Traditional Culture, no. 50: 129–156.

Im, Seok kyu (임석규). 2020. Characteristics of Kyeongsang Dialect and Its Preservation Plans. Inmunhakyeongu 28: 29–67.

Kang, Hee Suk (강희숙). 2016. Results and Prospects of Korean Dialect Research,” Saegugeosenghwal 26, no. 1: 9–36.

Kang, Yoo Jin. 2015. Perceptions of Korean Dialects by Gyeongsang Residents. Disertasi, San Diego State University.

Ko, Yeong Keun dan Gu Bon Gwan (고영근 & 구본관). 2008. Urimal Munbeobron. Seoul: Jibmundang.

Koester, Almut. 2010. Building Small Specialised Corpora. Dalam The Routledge Handbook of Corpus Linguistics. USA: Routledge.

Kwon-Il (권일). 2015. A Study on Declarative and Promise Form (-Guma) in Gyeongsang Dialect. Urimalgeul 13: 117–138.

Lauder, Multamia RMT. 2002. Reevaluasi Konsep Pemilah Bahasa Dan Dialek Untuk Bahasa Nusantara,”Makara Human Behavior Studies in Asia 6, no. 1: 37–44.

Lee, Iksop dan S Robert Ramsey. 2001. The Korean Language. USA: Suny Press.

Lee, Ki-Gap (이기갑). 1997. A Comparative Study of Speech Level Systems in Korean Dialects. Eonohak,no. 21: 185–217.

Lee, Kunyeol (이근열). 2008. The Study on Changes of Tone in Pusan Dialect. The Journal of Korean Dialectology 8: 143–167.

Lee, Moon Kyu (이문규). 2002. A Contrastive Study on the Tone between Daegu and Andong Dialects. The Korean Language and Literature 77: 101–149.

Mansor, Noor Rohana et al.. 2013. Dialek Melayu Terengganu: Pendokumentasian Dan Pengekalan Warisan Variasi Bahasa Tempatan. Jurnal Melayu 10: 21–35.

Mok, Jung-soo (목정수). 2007. Defense of the Support Verb ‘Ida’ in Korean. The Society for Korean Language & Literary Research 35, no. 4: 7–27.

Myeong, Jeong-hee (명정희). 2017. A Meaning of Final Endings ‘-Dago’. Hangugohak 75: 101–128.

Shin, Jiyoung et al. 2012. The Sounds of Korean. USA: Cambridge University Press.

Son, Okhyun dan Kim Youngjoo (손옥현 & 김영주). 2009. A Study on the Connective Endings Fuctioning as Final Endings in Korean Spoken Language. Hangugo Euimihak 28: 49–71.

Song, Jae Jung. 2006. The Korean Language: Structure, Use and Context. USA: Routledge. Sugiyono, Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfa Beta.

Suhardi, B dan B. 2005. Cornelius Sembiring. Aspek Sosial Bahasa. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Trijanto, Endang K. 2008. Bahasa Jawa Dialek Surabaya Warisan Jati Diri Masa Lalu, Kini, Dan Kelak,” Mabasan 6, no. 1: 287–855.

Wang, Yongzhun (왕영준). 2016. Influence of the Gyeongsang Dialect Where Learners Learn Korean on Korean Language Intonation Acquisition: Munmal Accent around the Question. Sihakgwa Eonohak 32:50–71.

Yeon, Jaehoon. 2012. Korean Dialects: A General Survey. The Languages of Japan and Korea. USA: Routledge.

Share

COinS