•  
  •  
 

Abstract

The sedulur sikep community is a collection of individuals who practice the sedulur sikep teachings, which contain the noble values of life, such as the value of humanity, the value of love for the homeland, and the value of love for the universe. The sedulur sikep community also has traditions and customs as its local wisdom. Globalization marked by the development of science and technology causes changes in various aspects of the life of the sedulur sikep community, such as changes in the religious system, changes in increasingly modern technology, and changes in traditions or customs. This article aims to explain the changes in the era of globalization and explain the adaptation strategies carried out by the sedulur sikep community in Klopoduwur Village to deal with these changes. This study uses qualitative research methods with descriptive-analytical writing presentations. The results of this study indicate that the sedulur sikep community in Klopoduwur Blora Village adapts in the era of globalization through 1) acculturating religious elements, 2) internalizing the teachings of sedulur sikep, 3) establishing traditional institutions, 4) associative social interactions with outsiders, and 5) technology limitation. When facing the current globalization, the sedulur sikep community is diffusing innovations related to the religious system and the use of advanced technology in various fields of life. Although in the diffusion process, several innovations are accepted, some innovations are limited as a form of self-defence so that the teachings of sedulur sikep remain sustainable.

Bahasa Abstract

Komunitas sedulur sikep adalah kumpulan individu yang menjalankan ajaran sedulur sikep yang berisi nilai luhur kehidupan, seperti nilai kemanusiaan, nilai cinta tanah air, dan nilai cinta alam semesta. Komunitas sedulur sikep juga memiliki tradisi dan adat istiadat sebagai kearifan lokalnya. Globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan komunitas sedulur sikep, seperti sistem tata agama, teknologi yang semakin modern, dan tradisi atau adat istiadat. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi di era globalisasi dan strategi adaptasi yang diterapkan oleh komunitas sedulur sikep di Desa Klopoduwur untuk menghadapi perubahan zaman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penyajian tulisan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas sedulur sikep di Desa Klopoduwur Blora melakukan adaptasi di era globalisasi melalui (1) akulturasi unsur keagamaan, (2) internalisasi ajaran sedulur sikep, (3) pembentukan lembaga adat, (4) interaksi sosial asosiatif dengan masyarakat luar, dan (5) limitasi teknologi. Dalam menghadapi arus globalisasi, komunitas sedulur sikep melakukan difusi inovasi terkait sistem agama dan penggunaan teknologi canggih di berbagai bidang kehidupan. Dalam proses difusi, ada beberapa inovasi yang diterima, ada pula inovasi yang dibatasi sebagai wujud pemertahanan diri agar ajaran sedulur sikep tetap lestari.

References

Alfian, Magdalia. 2013. Potensi kearifan lokal dalam pembentukan jati diri dan karakter bangsa. Prosiding The 5 Thn ICSSIS, Ethnicity and Globalization. Jakarta.

Fitri, Intan, Sukirno, and Triyono. 2016. Perkawinan masyarakat adat Samin di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Diponegoro Law Journal 5, no. 1: 1–10.

Geertz, Clifford. 1973. The interpretation of cultures. New York: Basic Book.

———. 1976. The religion of Java. Chicago and London: The University of Chicago Press.

Giddens, Anthony. 1990. The consequences of modernity. Stanford University Press. Khamad, Dadang. 2002. Sosiologi agama. Bandung: Rosdakarya.

Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. Rogers, Everett M. 1983. Diffusion of innovations. New Yo: Free Press.

Rohmat, Mulyana. 2004. Mengartikulasikan pendidikan nilai. Bandung: Alfabeta.

Shiraisi, Takashi. 1990. Dangir’s testimony: Saminism reconsidered. Cornell University Southeast Asia Program 50, no. 10: 95–120.

Sugiyono. 2015. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sulasmono, Bambang Suteng dan Ubbadul Adzkiya. 2015. Pemenuhan pendidikan keagamaan bagi penghayat kepercayaan: Studi kasus di komunitas Sedulur Sikep Kudus. Prosiding Silaturrahmi danTemu Ilmiah Nasional. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Suprapti. 2013. Pemertahanan ungkapan dalam bahasa Jawa yang memuat kearifan lokal sebagai bentuk identitas budaya masyarakat Samin di Kabupaten Blora. Jurnal Lingua IX, no. 1: 1–7.

Widyatwati, Ken. 2017. Pengaruh masuknya budaya populer terhadap eksistensi ajaran Sedulur Sikep pada Masyarakat Samin 12, no. 1: 137–46.

Winick, Charles. 1956. Dictionary of antropology. New York: Philosophical Library.

Yulaswati, Vivi, Chairul Rijal, Utin Kiswanti, Ester Fitrinika Herawati Wahyuningsih, Dharendra Wardhana,

Dinar Dana Kharisma, Hariyadi, et al. 2013. Masyarakat Adat di Indonesia: Menuju perlindungan sosial yang Inklusif. Jakarta: Direktorat Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat.

Share

COinS