Abstract
The Stone stele is made in a particular form based on a particular concept. The concept behind the making of the inscription is called meaning. Archaeologists need to interpret this in uncovering the meaning behind the inscription form by studying semiotics in the overall form and contents of the inscription. This paper studies the meaning of the stambha inscriptions from the 9th-10th century AD. The study is aimed at reconstructing the concept behind the making of the stambha inscriptions in ancient Java. The method used in this study consists of data collection, data analysis, and interpretation. Based on this series of studies, it can be seen that the stambha inscription has a hierarchical sacred meaning.
Bahasa Abstract
Prasasti stambha dibuat berdasarkan konsep yang disebut makna. Arkeolog perlu melakukan interpretasi lebih lanjut untuk membuka tabir di balik makna dari bentuk prasasti. Pemaknaan itu dilakukan melalui studi semiotika mengenai isi dan bentuk prasasti. Tulisan ini memunculkan permasalahan makna prasasti stambha yang berasal dari abad ke-9–10 M. Kajian ini bertujuan untuk merekonstruksi konsep di balik pembuatan prasasti stambha pada masa Jawa Kuno. Upaya pemberian makna pada prasasti berbentuk stambha dilakukan berdasarkan teori semiotika dari Charles Sanders Peirce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, diketahui bahwa prasasti stambha memiliki makna yang bertingkat karena dipengaruhi oleh konsep Triloka dan Dewaraja.
Recommended Citation
Alnoza, Muhamad, and Agus A. Munandar. 2021. Upaya Pemberian Makna pada Prasasti Berbentuk Stambha dari Jawa Tengah (Abad IX–X Masehi). Paradigma: Jurnal Kajian Budaya 11, no. 1 (April). 10.17510/paradigma.v11i1.437.
Included in
Archaeological Anthropology Commons, Art and Design Commons, Fine Arts Commons, History Commons, Library and Information Science Commons, Linguistics Commons, Philosophy Commons