•  
  •  
 

Abstract

The main challenge in Indonesian urban conservation efforts is to determine how changes can meet our current needs without jeopardizing its unique character. Cakranegara, Lombok is one of the towns that have unique character and concept for its spatial organization. This research seeks to define the character of Cakranegara by outlining the spatial city concepts in relation to the physical character based on the socio-cultural and religious principles using questionnaires, mental mapping, visual survey and interviews. The results indicate that the grid pattern, settlement blocks and the positioning of the east-west temples have become the specific character of the city. Findings suggest that cosmological philosophy that emphasizes on the relationship between human and nature is used to determine the spatial organization. This relationship is observed in the placement of the three temples which symbolizes the spirit, the dwellers as the energy and the settlement territorial as the vessel. The study concludes that the basic principles of socio-cultural and the socio-religious beliefs had created the spatial concept of this historic town.

Bahasa Abstract

Tantangan bagi upaya pelestarian perkotaan di Indonesia adalah bagaimana kebutuhan masa kini dapat dipenuhi tanpa menghilangkan keunikan karakter tata kotanya. Cakranegara, Lombok adalah sebuah kota yang memiliki karakter yang unik karena konsep dan pengaturan spasialnya. Riset ini menerangkan tentang karakter Cakranegara dengan menjabarkan konsep spasial tata kota dari bangunannya berdasarkan pada prinsip-prinsip sosial-budaya dan agama, melalui kuesioner, pemetaan, survai visual dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola penggunaan lahan, permukiman dan posisi pura-pura di timur dan barat, menjadi ciri kekhasan dari kota ini. Ternyata berperannya filosofi tentang konsep kosmos menerjemahkan hubungan antara manusia dan alam, sehingga atas dasar inilah pengaturan organisasi spasial tata kotanya dilaksanakan. Hubungan antara manusia dengan alam diwujudkan dengan menempatkan tiga pura sebagai symbol dari roh, penghuninya sebagai energy, dan teritori permukimannya sebagai sebuah bejana. Penelitian ini menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip dasar kepercayaan, sosial-budaya dansosial-agama, telah menciptakan konsep spasial di sebuah kota historis.

Share

COinS