•  
  •  
 

Abstract

This study aims to find out how the preservation of the Tumpeng Sewu Tradition in Kemiren Village, Banyuwangi Regency, has direct implications for regional cultural resilience. The preservation of the Tumpeng Sewu tradition in Kemiren Village, Banyuwangi Regency, is an interesting phenomenon because it has various impacts. In the midst of a global era that demands modernization, the preservation of traditions is very necessary so that they remain sustainable. However, it is also at risk of losing its local culture as a result of modernization. This is a descriptive qualitative study. The findings of this study suggest that the preservation of the Tumpeng Sewu Tradition, which employs cultural commodification, has the potential to contribute to and have an impact on a variety of sectors, particularly tourism in Banyuwangi Regency. The preservation of the Tumpeng Sewu Tradition in Kemiren Village has direct implications for regional cultural resilience. The findings of field researchers include several aspects, such as the socio-economic and daily behaviors of people who are influential as a result of the preservation of the Tumpeng Sewu Tradition in Kemiren Village.

Bahasa Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelestarian Tradisi Tumpeng Sewu di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, berimplikasi langsung terhadap ketahanan budaya daerah. Pelestarian tradisi Tumpeng Sewu di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, merupakan fenomena yang menarik karena memiliki berbagai dampak. Di tengah era global yang menuntut modernisasi, pelestarian tradisi sangat diperlukan agar tetap lestari. Namun, hal ini juga beresiko kehilangan budaya lokal sebagai akibat dari modernisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pelestarian Tradisi Tumpeng Sewu yang menggunakan komodifikasi budaya berpotensi memberikan kontribusi dan dampak pada berbagai sektor, khususnya pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Pelestarian Tradisi Tumpeng Sewu di Desa Kemiren berimplikasi langsung pada ketahanan budaya daerah. Temuan peneliti di lapangan meliputi beberapa aspek, seperti sosial ekonomi dan perilaku keseharian masyarakat yang berpengaruh sebagai dampak dari pelestarian Tradisi Tumpeng Sewu di Desa Kemiren.

References

Armawi, Armaidy. 2019. Nasionalisme dan Dinamika Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

BPS Kabupaten Banyuwangi. 2020. Kabupaten Banyuwangi dalam Angka. Banyuwangi.

Castells, Manuel. 2010. The Power of Identity: The Information Age, Economi, Society, Culture. United Kingdom: Blackwell Publishing Ltd.

Danugroho, Agus. 2020. Eksistensi Tradisi Masyarakat Samin Kabupaten Bojonegoro pada Era Modern. Jurnal Sindang 2, no. 1: 1–7. DOI: 10.31540/sindang.v2i1.289.

———. 2022a. Mengartikan Ketahanan Nasional. Surabaya: Pustaka Aksara.

———. 2022b. Pendidikan dalam Kacamata Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Jejak Pustaka.

———. 2022c. Komodifikasi dan Penguatan Ketahanan Budaya: Studi Pada Tradisi Tumpeng Sewu Di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi. Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2, no. 2 (December): 92–104. DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.63.

Endraswara, Suwardi. 2018. Agama Jawa. Edisi Revisi. Yogyakarta:Penerbit Narasi Lembu Jawa.

Geertz, Clifford. 2017. Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.

Handayani, Estu and Tintin Harlina. 2021. Pengaruh Wisata Desa Adat Osing terhadap Peningkatan Pendapatan Keluarga Masyarakat Kemiren Banyuwangi. RELASI: Jurnal Ekonomi 17, no. 2: 294–307.

Indiarti, Wiwin. 2015. Makna Kultural Hidangan Ritual Tumpeng Sewu dalam Jagat Osing: Seni, Tradisi dan Kearifan Lokal Osing. Banyuwangi: Rumah Budaya Osing - Lembaga Masyarakat Adat Osing.

———. 2016. Masa Lalu Masa Kini Banyuwangi: Identitas Kota dalam Geliat Hibriditas dan Komodifikasi Budaya di Perbatasan Timur Jawa. In Proceeding International Conference Indonesia Art and Urban Culture, Solo.

Irhandayaningsih, Ana. 2018. Pelestarian Kesenian Tradisional sebagai Upaya dalam Menumbuhkan Budaya Lokal di Masyarakat Jurang Blimbing Tembalang. Jurnal Anuva 2, no. 1. DOI: 10.14710/anuva.2.1.19-27.

Irianto, Agus Maladi. 2016. Komodifikasi Budaya di Era Ekonomi Global Terhadap Kearifan Lokal: Studi Kasus Eksistensi Industri Pariwisata dan Kesenian Tradisional di Jawa Tengah. Jurnal Theologia 27, no. 1: 213–36. DOI: 10.21580/teo.2016.27.1.935.

Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Leonandri, Dino and Rosmadi, Maskarto Lucky Nara. 2018. Sinergitas Desa Wisata dan Industri Kreatif dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat. Jurnal Ikraith Ekonomika 1, no. 2: 13–18.

Lindsay, Jennifer. 1995. Cultural Policy and the Performing Arts in Southeast Asia. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde 151, no. 4: 656–671.

Maylinda, Eka and Sudarmono. 2021. Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Adat Osing Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Environmental Science 4, no. 1: 13–23. DOI: 10.35580/jes.v4i1.20452.

Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, and Johnny Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Nurman, Nofi. 2017. Program Pelestarian dan Nilai Ekonomis Rumah Adat Masyarakat Osing. Indonesian Journal of Islamic Economics and Business 2, no. 2: 43–57.

Parson, Wayne. 2005. Public Policy, Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan. Terjemahan Tri Wibowo Budi Santoso. Jakarta: Prenada Media.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 2017. Bukan Cuma Wisata Biasa: Kiprah Banyuwangi Membangun Destination Branding hingga Sabet Penghargaan PBB. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Rahmadani, Erma. 2018. (Re) Festivalisasi Tumpeng Sewu di Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember.

Ratnasari, Putri. 2017. Musik Gedogan di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi (Tinjauan Sejarah dan Perkembangan). Solah 7, no. 1 (Januari): 1–8. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/ view/18470 (accessed December 29, 2023).

Saputra, H. and S. Mustamar. 2008. Dimensi Sakralitas dalam Kosmologi Budaya Using Banyuwangi. Sosiohumaniora 2: 54–69.

Soekanto, Soerjono. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana.

Tashadi, H., Gatut Mumiatmo, Endah Susilantini, and Emiliana Sadilah. 1998. Kehidupan Masyarakat Samin dalam Era Globalisasi di Desa Jepang Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur. Yogyakarta.

Tindaon, Rosmegawaty. 2012. Kesenian Tradisional dan Revitalisasi. Jurnal Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni 14, no. 2: 214–224.

Widyastuti, D. 2011. Komodifikasi Upacara Religi dalam Pemasaran Pariwisata. Jurnal Komunikasi 1, no. 2: 197–208.

Wolbers, Paul Arthur. 1992. Maintaining Using Identity Through Musical Performance; Seblang and Gandrung of Banyuwangi, East Java-Indonesia. Dissertation. University of Illinois at Urbana-Champaign.

Share

COinS