•  
  •  
 

Abstract

This research aims to describe and analyze the meaning of naketi in the view of the Dawan community in Soe City. This research is motivated by the fact that Dawan people tend to practice naketi to overcome the crisis or ongoing problems experienced. The study employs descriptive research methods with qualitative approaches. Data collection uses interview methods and library studies. The data is analyzed using a pastoral theory of meaning and function. The results of the analysis show that the practice of naketi is a form functioning as pastoral counseling based on Dawan community culture. Naketi, in the view of the Dawan community, is a method, effort, and way for them to organize, align, correct and purify themselves from the violation of the sins they committed, destroying their system or order of life. Therefore, naketi’s practice aims to improve and solve various ongoing crises experienced. There are religious, social, and moral values in the meaning and practice of naketi carried out by the Dawan community.

Bahasa Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan makna naketi dalam pandangan masyarakat Dawan di Kota Soe. Kajian ini berlatar belakang fakta mengenai masyarakat Dawan yang cenderung melakukan praktik naketi sebagai upaya untuk mengatasi krisis atau masalah berkelanjutan. Pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Pengambilan data dengan wawancara mendalam serta kajian literatur. Data yang diperoleh ditelaah berdasarkan teori konseling‘pastoral yang terkait dengan makna dan fungsi. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik naketi adalah sebuah model dan berfungsi pastoral counseling yang berbasis pada budaya masyarakat Dawan. Naketi dalam pandangan masyarakat Dawan adalah metode, cara, upaya, dan jalan bagi mereka untuk mengatur, menyejajarkan, memperbaiki, dan penyucikan diri dari pelanggaran dan dosa yang mereka lakukan dan menjadi penyebab kerusakan sistem atau tatanan kehidupan mereka. Dengan demikian, praktik naketi bertujuan untuk “memperbaiki” dan menyelesaikan beragam krisis berkelanjutan. Di dalam makna dan praktik naketi terdapat nilai religius, sosial, dan moral.

References

Abineno J. L. Ch.. Pedoman praktis untuk pelayanan pastoral. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2010. Van

Beek, Aart. Pendampingan pastoral. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2003.

Clinebell Howard. Tipe-Tipe dasar pendampingan dan konseling pastoral. Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Engel, D Jacob. Pastoral dan kebutuhan dasar konseling. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2016.

Frwibowo. “Hubungan manusia, masyarakat, dan kebudayaan”, September 28, 2012. https://frwibowo. wordpress.com/2012/09/28/hubungan-antara-manusia-masyarakat-dan-kebudayaan/ [Diakses 15 Agustus 2021].

Gullo, W. Metodologi penelitian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002.

Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi penelitian sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Iswanto, I Wayan Simpen, dan Simon Sabon Ola. “Local marriage system of Boti community depicted through its speech ritual”. E-Journal of Linguistics 13, no. 2 [Juli 2019]: 197–210 <https://doi.org/10.24843/e-jl.2019.v13.i02.p02>

Kolimon, Mery. ”Para pelaku mencari penyembuhan, berteologi dengan narasi para pelaku tragedi ’65 di Timor Barat”. LEDALERO 14, no. 1 [2015]: 34–59. https://doi.org/10.31385/jl.v14i1.3.34-59

Mariasusai Dhavamony. Fenomenologi agama. Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Nawawi, Hadari H.. Metode penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 1983.

Ruku, Welfrif Fini. “Fenomena kutuk/berkat di rumah Naomi: Hermeneutik Etnomenomenologi Atoin Meto Di Timor Atas Kitab Rut 1:1–6”. Yogyakarta: UKDW, 2017.

Salukh, Neno Anderias. “Definisi suku Dawan dalam Wikipedia dan KBBI adalah lelucon serius”. Kompasiana, Agustus 26, 2020 .<https://www.kompasiana.com/neno1069/5f45d748d541df1c854933b2/definisi- suku-dawan-menurut-wikipedia-dan-kbbi-adalah-lelucon-serius?page=2&page_images=1> [Diakses 10 September 2021].

Tamelab, Karolina Apriance, “Studi psikologis: Naketi sebagai sarana pemaafan suku Dawan”. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 9, no. 2 [2020]: 299–307. <https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/ view/22345/16352>.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia, 2008. Wiryasaputra,

Totok S.. Pengantar konseling pastoral. Yogyakarta: PT. Diandra Putra, 2014.

Share

COinS