Abstract
This study examines Ancient Java’s ideal figures based on seven panels of the Arjunawiwaha story from Selomangleng Tulungagung Cave. The discussion focuses on the use of archaeological data, which are reliefs, statues, and the description of ideal figures from Ancient Java Kakawin. The results show that all the figures in the Selomangleng Tulungagung Cave depicted the protagonist figures from Arjunawiwaha without showing the antagonist. The protagonist figures consist of God Indra, Arjuna, Nymphs, Soldiers, and God Shiva disguised as a sage. The protagonist figures displayed the ideal concept of figures related to their role. The relief depicted the stratification of gods and humans, Arjuna as an ideal leader and male, angels as ideal woman, ideal marriage, and changes of Arjuna’s strata from human to superhuman who can reach heaven after defeating Niwatawakaca. A lot of the reliefs of Arjunawiwaha that are carved are a strong indication that Arjuna was an idol in the ancient Javanese era.
Bahasa Abstract
Kajian ini menelaah sosok-sosok ideal pada masa Jawa Kuno yang dipahatkan dalam tujuh panil kisah Arjunawiwaha di Gua Selomangleng Tulungagung. Penelitian difokuskan pada penggunaan data kepurbakalaan berupa relief dan arca serta data penggambaran sosok- sosok ideal pada berbagai kakawin masa Jawa Kuno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua figur pada relief Gua Selomangleng Tulungagung menggambarkan tokoh protagonis sesuai dengan isi kakawin Arjunawiwaha tanpa menyertakan tokoh antagonisnya. Tokoh yang ditampilkan dalam relief, antara lain adalah Dewa Indra, Arjuna, para bidadari, para prajurit, dan Dewa Siwa yang menyamar sebagai pertapa. Berdasarkan kajian atas tokoh- tokoh yang ditampilkan, tergambar konsep ideal pada masa Jawa Kuno yang berkaitan dengan stratifikasi sosok dewa dan manusia, sosok Arjuna sebagai pemimpin dan sosoklaki-laki ideal, bidadari sebagai perempuan ideal, konsep pernikahan ideal, serta perubahan strata Arjuna menjadi manusia yang dapat mencapai kahyangan setelah mengalahkan Niwatakawaca. Banyaknya relief Arjunawiwaha yang dipahatkan merupakan indikasi kuat bahwa Arjuna adalah sosok idola pada masa Jawa Kuno
References
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. 2010. Laporan usulan penetapan benda cagar budaya di Kabupaten Tulungagung tahap 1 (Candi Dadi, Candi Sanggrahan, Candi Boyolangu, Candi Miri Gambar, Candi Ampel, Candi Penampihan, Goa Selomangleng, Goa Pasir Goa Tritis).
Berg, C. C. 1938. De Arjunawiwaha, Er-langga’s Levensloop en Builofslied. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde Van 97: 19–94.
Dark, K. R. 1995. Theoritical archaeology. Ithaca: Cornell University Press. Heine-Geldern, R. 1942. Conceptions of State and Kingship in Southeast Asia. The Far Easter Quarterly 2, no. 1: 15–30.
Izza, N. A. 2017. Kepurbakalaan di Gunung Wajak Kabupaten Tulungagung: Kajian konsepsi religi. Skripsi Universitas Indonesia.
Kempers, A. J. B. 1960. Bali purbakala: Petunjuk tentang Peninggalan-peninggalan Purbakala di Bali.
Terjemahan Drs. R. Soekmono. Denpasar: Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Bali.
Kyaping, C. 2016. The unintended legacy of Hellenism: The development and dissemination of the Buddha image. History Honors Paper. Thesis/Disertasi Ursinus College.
Maruti, E. 2017. Pembelajaran dongeng Tantri Kamandaka dalam pelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar 1, no. 1: 22–32.
Maulana, R. 1997. Ikonografi Hindu. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Munandar, A. A. 2011. Catuspatha: Arkeologi Majapahit. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
_______. 2015. Keistimewaan candi-candi zaman Majapahit. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Reichle, N. 2007. Violence and Serenity: Late Buddhist Sculpture from Indonesia. Honolulu: University of Hawai’i Press.
Rina, R. C., Adriati, I., & Irfansyah, I. 2017. Keanekaragaman visualisasi tokoh Arjuna dalam media. Dalam Seminar Nasional Seni dan Desain, 44–4. Universitas Negeri Semarang.
Robson, S. 2008. Arjunawiwaha: The Marriage of Arjuna of Mpu Kanwa. Leiden: KITLV Press.
Romondt, V, R. 1951. Peninggalan-peninggalan purbakala di Gunung Penanggungan: Hasil penjelidikan di Gunung Penanggungan selama tahun 1936,1937, dan 1940 dan beberapa peninggalan purbakala di Gunung Ardjuno dikundjungi dalam tahun 1939. Jakarta: Dinas Purbakala Republik Indonesia.
Sedyawati, E., Santiko, H., Djafar, H., Maulana, R., Ramelan, W. D. S., & Ashari, C. 2013. Candi Indonesia I: Seri Jawa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Nasional.
Suamba, I. B. P. 2013. Anugraha Bhatara Siwa dalam teks Kakawin Siwaratri-Kalpa. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara 4, no. 1: 30–45.
Tedjowasono, N. S. 2010. Airlangga: Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI. Depok: Komunitas Bambu.
Wiyatmi, W., Widayat, A., & Saputra, A. E. 2019. Revitalization of Drupadi’s feminism in the novel of Drupadi perempuan poliandris by Sena Gumira Ajidarma. Humanus 18, no. 2: 181–192. DOI: https://doi. org/10.24036/humanus.v18i2.103577
Recommended Citation
Izza, Nainunis A. 2022. Penggambaran Sosok-sosok Ideal Masa Jawa Kuno: Tinjauan Relief Gua Selomangleng Tulungagung. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya 12, no. 1 (April). 10.17510/paradigma.v12i1.550.
Included in
Archaeological Anthropology Commons, Art and Design Commons, Fine Arts Commons, History Commons, Library and Information Science Commons, Linguistics Commons, Philosophy Commons