Abstract
Literature, as a work containing facts and fiction, can obscure the conventions of realities and create new realities so that there are no visible boundaries between the real thing and the unreal thing. Fact and fiction coincide and simulate to form hyperreality. In the short story “Yang Datang dari Negeri Asap (Who Comes from the Smoky Country)” by Hary B. Kori’un, the existence of facts and fiction overlap each other. The author created the country of smoke as a fictitious world due to his contemplation on the consumption culture, which is a phenomenon in people’s lives and relates it to the haze disaster that keeps going to occur every year. The researcher sorts out facts and fiction that are interconnected in the short story to explore the creation of hyperreality using the perspective of Jean Baudrillard. As a result, the researcher found a consumption culture in the community, especially plantation entrepreneurs. The presence of a new world in a short story is a reproduction of the value of a sign or symbol that simulates as if there was a poverty scenario created by globalization through a variety of industrial distribution media to extract all potentials to benefit an established industry. Finally, consumption culture causes all aspects of life to be a commodity object because the needs that arise will always exceed the production of goods.
Bahasa Abstract
Sastra, sebagai karya yang berisi fakta dan fiksi, dapat mengaburkan konvensi mengenai realitas dan menciptakan realitas baru sehingga tidak terlihat batasan antara hal yang nyata dan tidak nyata. Fakta dan fiksi berhimpitan bersimulasi membentuk hiperrealitas. Dalam cerpen “Yang Datang dari Negeri Asap” karya Hary B. Kori’un, kehadiran fakta dan fiksi bertumpang tindih. Negeri asap diciptakan oleh pengarang sebagai dunia rekaan yang merupakan hasil perenungannya mengenai budaya konsumsi yang menjadi fenomena dalam kehidupan masyarakat dan mengaitkannya dengan bencana kabut asap yang terus berulang setiap tahun. Peneliti ini memilah fakta dan fiksi yang berkelindan dalam cerpen itu untuk menelusuri ciptaan hiperrealitas dengan menggunakan perspektif Jean Baudrillard. Hasilnya, peneliti ini menemukan budaya konsumsi pada masyarakat, terutama para pengusaha perkebunan. Kehadiran dunia baru dalam cerpen adalah reproduksi dari nilai tanda atau simbol yang bersimulasi seolah ada skenario pemiskinan yang diciptakan oleh globalisasi melalui beragam media sebaran industri untuk mengeruk segala potensi demi menguntungkan industri yang mapan. Pada akhirnya, budaya konsumsi menjadikan segala aspek kehidupan sebagai objek komoditas karena kebutuhan yang muncul akan selalu melampaui produksi barang.
Recommended Citation
Wahyuni, Dessy. 2021. Bencana Kabut Asap Sebagai Dampak Budaya Konsumsi dalam Cerpen “Yang Datang dari Negeri Asap”. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya 11, no. 1 (April). 10.17510/paradigma.v11i1.371.
Included in
Archaeological Anthropology Commons, Art and Design Commons, Fine Arts Commons, History Commons, Library and Information Science Commons, Linguistics Commons, Philosophy Commons