Abstract
Balian Bawo dancer is an important figure in the traditional ceremony of the Dayak Deah tribe. A Balian Bawo is believed to be the link between humans and spirits. This dance should only be performed by a man. One representation of Dayak life is presented in the body of the dancer. This study has a qualitative design and examines the representation of masculinity that is manifested in the body of Balian Bawo dancers. Data collection was conducted by compiling photo and video documentation which was then analyzed using the theory of denotation semiotics and Roland Barthes connotations. The results of the analysis show that the representation of masculinity is manifested through the attribution of clothing that features an open chest, a large bracelet that connotes strength and the use of special space that underlies Balian Bawo dancers. The dominance of masculinity is also manifested through female companions who play a role in preparing all the needs of a Balian Bawo.
Bahasa Abstract
Penari Balian Bawo merupakan sosok penting dalam upacara adat suku Dayak Deah. Seorang Balian Bawo dipercaya sebagai penghubung antara manusia dan para roh. Tari ini hanya boleh dilakukan oleh seorang laki-laki. Salah satu representasi kehidupan Dayak dihadirkan dalam tubuh penari. Studi ini berancangan kualitatif dan mengkaji representasi maskulinitas yang dimanifestasi dalam tubuh penari Balian Bawo. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyusun dokumentasi foto dan video yang kemudian dianalisis menggunakan teori semiotik denotasi dan konotasi Roland Barthes. Hasil analisis menunjukkan bahwa representasi maskulinitas dimanifetasi melalui atribusi pakaian yang menampilkan bagian dada terbuka, gelang berukuran besar yang berkonotasi kekuatan, dan penggunaan ruang khusus yang melatari penari Balian Bawo. Dominasi maskulinitas juga dimanifestasi melalui pendamping perempuan yang berperan dalam menyiapkan segala keperluan seorang Balian Bawo.
References
Ahmadlbo.Talawang. n.d. Pertahanan Terakhir Suku Dayak. Indonesia Kaya. https://www.indonesiakaya. com/jelajah-indonesia/detail/talawang-pertahanan-terakhir-suku-dayak [accessed 5 November 2019].
Ahyat, Ita Syamtasiyah. 2010. Masyarakat Dayak di Kesultanan Kutai pada Abad Ke-19. Paradigma 1, no. 1: 28–42.
Barker, Chris, H. Putranto, dan N. Arya. 2018. Kamus Kajian Budaya. Yogyakarta: PT Kanisius.
______. 2018. Cultural Studies Teori & Praktik .Terj. oleh Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana,
Barthes, Roland. 2017. Elemen-Elemen Semiologi. Terj. oleh M. Ardiansyah. Yogyakarta: Basabasi. Beasley, Chris. 2005. Gender and Sexuality: Critical Theories, Critical Thinkers. London: SAGE Publications.
Bourdieu, Pierre. 2010. Dominasi Maskulin. Terj. oleh Stephanus Aswar Herwinarko. Yogyakarta Jalasutra. Connell, R.W. 2005. Masculinities. Edisi ke-2. Cambridge: Polity Press.
Deah, Masyarakat Dayak. 2019. “Pembuatan Mandau Dari Dayak Deah Desa Upau Tabalong Kal Sel.” Diedit oleh Ouzans Sky, 31 Mei. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=6wlP7C2fOh0 [accessed 5 November 2019].
Edlin Yanuar Nugraheni dan Vina Safarina. 2018. “Makna Tari Kinyah Mandau Hatue Suku Dayak Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah “ Jurnal BioKultur VII, no. 1: 35–53.
Fage, L.H., J.M. Chazine, L. Hochroth, dan A. Nicolescu. 2010. Borneo: Memory of the Caves. Prancis: Le Kalimanthrope.
Foucault, M. 2002. Power/Knowledge Wacana Kuasa/Pengetahuan. Terj. oleh Yudi Santosa. Jogjakarta: Bintang Budaya.
Hall, Stuart. 2003. Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. Diedit oleh Stuart Hall. London: Sage/The Open University.
Hallensleben, M. 2010. Performative Body Spaces: Corporeal Topographies in Literature, Theatre, Dance, and the Visual Arts. Amsterdam: Rodopi.
Hary Ganjar Budiman, Kunto Sofianto. 2010. Representasi Sipil-Militer dan Konstruksi Maskulinitas pada Film Jenderal Soedirman (2015). Paradigma Jurnal Kajian Budaya 8, no. 2: 155–173.
Haryanto. 2015. Musik Suku Dayak: Sebuah Catatan Perjalanan di Pedalaman Kalimantan. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Yogyakarta.
Hery Santosa, Tapip Bahtiar. 2016. Mandau Senjata Tradisional sebagai Pelestari Rupa Lingkungan Dayak. Ritme 2, no. 2: 47–56.
Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu. Isna Kasmilawati, Rustam Effendi. 2012. Struktur dan Fungsi Mantra Masyarakat Dayak Deah Desa Pangelak
Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong.” Jurnal Bahasa dan Sastra 2, no. 1: 126–138.
King, V.T. 2013. Kalimantan Tempo Doeloe. Terj. oleh Ratih Widyaningrum. Depok: Komunitas Bambu. Komunitas, Pustaka. 2016. Dayak Deah Liyu-Gunung Riut “Merawat Tradis Leluhur Menjaga Yang Tersisa”.
Balangan: PT. Adaro Indonesia. Leonaldy, Ismunandar, Imma Fretisari. 2015. Motif Dayak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 4,, no. 9: 2–10.
Maunati, Y. 2003. Identitas Dayak. Yogyakarta: LKIS PELANGI AKSARA. Mosse, Julia Cleves. 2007. Gender & Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar: Rifka Annisa Women’s
Crisis Centre. Oakley, Ann. 2016. Sex, Gender, and Society. New York, NY: Routledge. Priyatna, Aquarini. 2018. Kajian Budaya Feminis: Tubuh, Sastra Dan Budaya Pop. Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran.
Radam, Noer’id H. 2001. Religi Orang Bukit. Yogyakarta: Yayasan Semesta bekerja sama dengan Yayasan
Adikarya IKAPI dan Ford Foundation. Sterne, J. 2003. The Audible Past: Cultural Origins of Sound Reproduction. London: Duke University Press. Sutaji, Ahmad Aris Mundir. 2013. Discourse Analysis of Symbols in Beliatn Bawo Mantra in Traditional Healing
Rite of Benuaq Culture in East Kalimantan. Okara 1, tahun 8: 1–16.
Wallace, A.R. 2009. Kepulauan Nusantara: Sebuah Kisah Perjalanan, Kajian Manusia, dan Alam. Depok: Komunitas Bambu.
Yasraf Amir Piliang, Jejen Jaelani. 2018. Teori Budaya Kontemporer: Penjelajahan Tanda & Makna.
Yogyakarta: Cantrik Pustaka. Young, I.M. 2005. On Female Body Experience: “Throwing Like a Girl” and Other Essays. USA: Oxford University Press.
Recommended Citation
Ikeh, Tri S, Aquarini Priyatna, and M. Adji. 2020. Konstruksi Maskulinitas dalam Penari Balian Bawo Dayak Deah. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya 10, no. 1 (April). 10.17510/paradigma.v10i1.390.
Included in
Archaeological Anthropology Commons, Art and Design Commons, Fine Arts Commons, History Commons, Library and Information Science Commons, Linguistics Commons, Philosophy Commons