•  
  •  
 

Abstract

This study aims to determine the factors causing the threat of extinction and the strategy of maintaining the sinrili tradition in the Makassar community. This study is based on library research with a descriptive approach. The results of this research reveal that the factors that cause the threat of extinction of the sinrili tradition in the Makassar community are:(1) Work as a singer is not considered as a main profession in Makassar, and is only seen as a side job. (2) The development of modern music which is more attractive to the younger generation poses a challenge to this tradition. (3) The quantity of sinrili in Makassar has deteriorated because the three sinrili maestros have died. There are five strategies for maintaining the sinrili tradition in the Makassar community, namely (1) the provision of a forum by the Government, in this case, the Office of Culture to form a sinrili community (2) developing the interest of the younger generations by holding cultural festivals and having sinrili competitions (3) teaching the sinrili tradition through art circles or clubs (4) documenting the sinrili oral literature, and (5) including the sinrili tradition in the teaching materials of local content subjects of Makassar regional culture. From the results of this research, it can be concluded that currently the process of regenerating singers is still going on through the process of legacy and learning, but at present, there is only one person who is good at singing and performing sinrili, namely Arif Rahman Daeng Rate. Thus, the condition of the sinrili tradition requires serious attention from all parties so that this tradition will remain sustainable and not go into extinction.

Bahasa Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab keterancaman kepunahan dan strategi pemertahanan tradisi sinrili dalam kehidupan masyarakat Makassar. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka (library research) dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan faktor penyebab keterancaman kepunahan tradisi sinrili pada masyarakat Makassar, yakni (1) Di Makassar, pekerjaan sebagai penyinrili bukan profesi utama, tetapi pekerjaan sampingan; (2) Adanya tantangan kebudayaan berupa perkembangan musik modern yang lebih menarik perhatian generasi muda; (3) Kuantitas penyinrili di Makassar sudah berkurang karena ketiga maestro penyinrili telah meninggal dunia. Ada lima strategi pemertahanan tradisi sinrilki pada masyarakat Makassar, yakni (1) memberi wadah bagi komunitas penyinrili dari pemerintah, dalam hal ini, Dinas Kebudayaan); (2) menumbuhkan minat generasi muda melalui pergelaran kegiatan festival budaya dan menyertakan sinrili dalam kegiatan perlombaan; (3) mengajarkan tradisi sinrili melalui sanggar seni; (4) mendokumentasi karya sastra lisan sinrili; dan (5) menjadikan tradisi sinrili sebagai bahan ajar pada mata pelajaran muatan lokal budaya daerah Makassar. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses regenerasi penyinrili masih terjadi sampai sekarang melalui proses pewarisan dan belajar, tetapi generasi yang pandai menuturkan dan memainkan sinrili hanya tersisa satu orang, yaitu Arif Rahman Daeng Rate. Dengan demikian, kondisi tradisi sinrili memerlukan perhatian serius dari semua pihak agar tradisi itu tidak punah.

References

Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Anshari. 2011. Representasi Nilai Kemanusiaan dalam Sinrili Sastra Lisan Makassar. Makassar: P3i Press.

Arief, Aburaerah, dan Zainuddin Hakim. 1993. Sinrili Kappalak Tallumbatua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Eka. 2010. Mimpi Jadi Kenyataan. Koran Harian Fajar. Makassar. Endraswara,

Suwardi. 2018. Antropologi Sastra Lisan Perspektif Teori dan Praktik Pengkajian. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Faidi, Ahmad. 2014. Suku Makassar Penjaga Kejayaan Imperium. Makassar: Arus Timur.

Fajri, Nur. 2019. TRIBUNWIKI: Yuk Mengenal Pertunjukan Seni Bertutur Masyarakat Suku Makassar Sinrili,

Tetap Lestari!. Makassar: Tribun Timur. Com. https:// www.goole.com/amp/s/makassar.tribunnews. com/amp/2019/03/08/yuk-menenal-pertunjukan-seni-bertutur-masyarakat-suku-makassar-sinrili-tetap- lestari [diakses 29 Desember 2021].

Garim, Idawati, Taufiq, dan Sakinah Fitri. 2018. Restorasi Sinrili melalui Pembelajaran Literasi/ Eksposisi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar. Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke 5, 135-145. http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/11289 [diakses 29 Desember 2021].

Haq, Dinul. 2014. Biografi Syarifuddin Daeng Tutu sebagai Pasinrili di Kota Makassar. Skripsi. Universitas Negeri Makassar. http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/4838 [diakses 29 Desember 2021].

Hasrianti, Andi. 2014. Sinkretisasi Sinrili Datu Museng dan Maipa Deapati pada Budaya Masyarakat Kabupaten Gowa. Jurnal Al Qalam 20, no. 1: 139–150. http:jurnalalqalam or.id/index.php/Alqalam/ article/download/171/155 [diakses 29 Desember 2021].

Jamaluddin, Riska. 2018. Sinrili Perspektif Al Qur’an di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.

Parawansa, Pattunrungi. 1992. Sastra Sinrili Makassar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, http//eprints.unm.ac id/id/eprint/11289 [diakses 29 Desember 2021].

Parmadie, Bambang, A. A Ngurah Anom, AA Bagus Wirawan, dan I Gede Arya. 2018. Pengaruh Globalisasi dan Hegemoni pada Transformasi Musik Dol di Kota Bengkulu. Mudra Jurnal Seni Budaya. http://jurnal. isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/240 [diakses 29 Desember 2021].

Ramadani, Nurfitra. 2018. Analisis Nilai Moral dalam Sinrili Kappalak Tallumbatua. Skripsi, Universitas Negeri Makassar, Makassar.

Saputri, Widyanti, dan Marwati. 2017. Nilai Moral dalam Sinrili Bosi Timurung Karya Salmah Djirong. Jurnal Bastra 1, no 4: 1–15. http://ojs.uho.ac.id/inde.php/BASTRA/article/download/2399/1736 [diakses 29 Desember 2021].

Sofyan, Agus Nero, Kunto Sofianto, Maman Sutirman, dan Dadang Suganda. 2018. Pembelajaran dan Pelatihan Kesenian Tradisional Badud di Pangandarang Jawa Barat sebagai Warisan Budaya Leluhur. Jurnal Dharmakarya 7, no. 2: 84–89 http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/view/16981. [diakses 29 Desember 2021].

Widyosiswoyo, Supartono. 2000. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Universitas Trisakti.

Wirayudha, Randy. 2017. News StorY Sinrili, Kesenian Syahdu Khas Sulsel di ambang Kepunahan. New

Okezone.com. http//news. okezone.com/read/2017/03/24/340/1650973/ [diakses November 2019].

Share

COinS