•  
  •  
 

Abstract

Apart from its religious values, the hijab has currently developed into a lifestyle. The issue concerning the hijab in Indonesia has evolved over time with a fascinating complexity that is worth to be examined. The Indonesian people who have the habit of questioning the decision to wear or not to wear the hijab illustrates that the choice of Indonesian women is not considered as a personal matter. This research will discuss how the phenomenon of “questioning the decision to wear or not wear the hijab” is based on the epistemology of ignorance, which investigates and explains how ignorance is formed and preserved in this phenomenon. The revelation of the women’s complex experiences concerning their hijab is part of the epistemology of ignorance. This research uses a literature study method to obtain sources and present data, followed by a critical reflection method to explore and reflect on ignorance in the phenomenon under study. This article concludes that interfering in women’s decisions to wear or not to wear the hijab is a form of ignoring women’s subjective experiences and women’s autonomy because it creates misunderstandings and violates human rights.

Bahasa Abstract

Tak hanya berangkat dari nilai agama, pemaknaan hijab pada saat ini berkembang hingga menjadi gaya hidup. Persoalan hijab di Indonesia terus berkembang mengikuti tren zaman sehingga menarik untuk ditelusuri. Salah satu masalah yang berkaitan dengan pemakaian hijab adalah kebiasaan masyarakat di Indonesia yang kerap mempertanyakan keputusan seorang perempuan berhijab atau tidak berhijab. Pertanyaan itu memperlihatkan bagaimana hijab bagi perempuan muslim di Indonesia tidak dipandang sebagai bersifat pribadi. Artikel ini hendak membahas fenomena keputusan berhijab atau tidak berhijab berdasarkan epistemolgy of ignorance, yakni menelusuri dan menjelaskan bagaimana ignorance terbentuk dan dipertahankan dalam fenomena itu. Pengungkapan kerumitan pengalaman perempuan mengenai hijabnya menjadi bagian dari epistemolgy of ignorance. Artikel ini menggunakan metode studi pustaka untuk mengumpulkan, menyajikan data, dan mendapatkan sumber dilanjutkan dengan metode refleksi kritis untuk menelusuri dan merefleksikan ignorance dalam fenomena yang diteliti. Artikel ini menyimpulkan bahwa menanyakan perihal berhijab atau tidak berhijab kepada perempuan berarti mengabaikan pengalaman subjektif perempuan dan mengganggu otonomi perempuan karena menimbulkan penilaian yang serba salah mengenai perempuan dan merupakan pelanggaran HAM.

Share

COinS