•  
  •  
 

Abstract

Divergent cultural schema (DCS) is a collection of cultural knowledge required to interpret a text, which is assumed to be present in source readers (SR) but absent in target readers (TR). DCS typically takes the form of a highly concise source text without any sufficient information, so the translator applied various strategies. Bram Stoker’s Dracula, consisting of its English source text (ST) and Indonesian target text (TT), was chosen as data source due to its strong Victorian-European setting which contains many potential DCS. Data analysis generated several categories of results. The first is units of analysis (n = 758) which are classified into various schemata (n = 21) and subschemata (n = 84) based on certain similarity in schematic characteristics. The second is various types of ST divergence (n = 13). The third is the reasons for applying domesticating (n = 16) or foreignizing (n = 12) strategies, as well as their weaknesses (n = 20). The fourth is domestication as the dominant translation ideology. The fifth is a number of interesting phenomena (n = 25) related to the transfer of DCS such as ideological level, different levels of divergence among TR, and “foreignization” and “domestication” by ST writer. This research demonstrates the complexity of strategy applications and ideological positions which are dependent on many factors such as narrative context, linguistic constraints, ST divergence, or TR schemata.

Bahasa Abstract

Skema budaya divergen (SBD) adalah himpunan pengetahuan budaya yang diperlukan untuk menafsirkan teks yang diasumsikan dimiliki oleh pembaca sumber (PSu), tetapi tidak dimiliki oleh pembaca sasaran (PSa). SBD sering kali ditampilkan di dalam TSu secara padat tanpa informasi yang memadai sehingga penerjemah perlu menerapkan berbagai strategi. Novel Dracula yang terdiri atas pasangan teks sumber (TSu) berbahasa Inggris dan teks sasaran (TSa) berbahasa Indonesia dipilih sebagai sumberdata karena berlatar Eropa zaman victorian yang berpotensi mengandungi banyak SBD. Analisis data menghasilkan lima temuan. Pertama, diperoleh satuan analisis (n= 758) yang dikelompokkan ke dalam berbagai skemata (n = 21) dan subskemata (n= 84) berdasarkan kesamaan ciri skematis tertentu. Kedua, ditemukan berbagai jenis divergensi yang terkandungi di dalam TSu (n = 13). Ketiga, peneliti mendapatkan alasan penerapan strategi berideologi domestikasi (n = 16) dan pengasingan (n = 12), beserta kelemahannya (n = 20). Keempat, terungkap bahwa ideologi penerjemahan yang dominan adalah domestikasi. Kelima, penulis menemukan berbagai fenomena menarik yang terkait dengan pengalihan SBD (n = 25), seperti kadar ideologis, perbedaan kadar divergensi di kalangan PSa, serta “pengasingan” dan “domestikasi” oleh penulis TSu. Penelitian ini menunjukkan kompleksitas penerapan strategi dan ideologi yang ditentukan oleh banyak faktor, seperti konteks narasi, batasan linguistis, divergensi TSu, atau skema PSa.

Share

COinS