•  
  •  
 

Abstract

Background: Diarrhea is an infectious disease with the third highest mortality rate in children under 5 years of age globally. The Indonesian Ministry of Health states that 88% of deaths from diarrhea in children are caused by poor sanitation practices and inadequate quality of drinking water sources. This study aims to describe the distribution of the quality of drinking water sources and the prevalence of diarrhea in all provinces in Indonesia. Methods: This study used an ecological study approach with secondary aggregate data from Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 and Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAM RT) 2020. The independent variable in this study was the quality of drinking water sources and the dependent variable was the prevalence of diarrhea in children under five. This study looked at all provinces in Indonesia with the number of provinces analyzed was 34 provinces according to the SKAM RT 2020 data. Results: The results showed that there were differences of prevalence of diarrhea in children under five years old with the highest prevalence in Papua (16.6%) and the lowest in Kepulauan Riau (1.4%). The quality of drinking water sources also varied with the highest percentage of unfit drinking water sources in Sulawesi Barat (21.6%) and the lowest in DKI Jakarta (0.0%). Conclusions: High variation in diarrhea prevalence and the quality of drinking water sources across provinces in Indonesia highlights the infrastructure gap between urban and rural areas, suggesting that rural areas require more specialised attention.

References

1. WHO. Penyakit Diare [Internet]. 2024 [cited 2024 Sep 25]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Survei Kesehatan Indonesia 2023. 2024.

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Pneumonia dan Diare 2023-2030. 2023;

4. Angelina JF, Lestarisa T, Nawan. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu Terhadap Diare Pada Balita di Desa Sungai Lunuk Kabupaten Murung Raya. Barigas: Jurnal Riset Mahasiswa. 2024 Apr 14;2(1).

5. Ganawiya F, Raharjo M, Narjuli N. Sebaran Kondisi Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Semarang Selatan. 2016;

6. Indonesia. Permenkes No. 32 Tahun 2017 [Internet]. 2017 [cited 2024 Oct 6]. Available from: https://peraturan.bpk.go.id/Details/112092/permenkes-no-32-tahun-2017

7. Kementerian Kesehatan RI. Anak-anak Rentan terhadap Efek Sanitasi [Internet]. 2012 [cited 2024 Oct 1]. Available from: https://www.kemkes.go.id/id/anak-anak-rentan-terhadap-efek-sanitasi

8. Rahayu AM, Ismarwati. Analysis of Factors Affecting the Event of Diarrhea in Infants Age 0 to 2 Years. International Journal of Health Science and Technology. 2021 Jan 21;2(1):95–104.

9. Labado N, Wulandari RA. Hubungan Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare di Provinsi Gorontalo. Jurnal Medika Hutama [Internet]. 2022;3(4):2837–47. Available from: http://jurnalmedikahutama.com

10. Nugraheni D. Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;922–33.

11. von Elm E, Altman DG, Egger M, Pocock SJ, Gøtzsche PC, Vandenbroucke JP. The Strengthening the Reporting of Observational Studies in Epidemiology (STROBE) statement: guidelines for reporting observational studies. Lancet [Internet]. 2007 [cited 2024 Oct 14];370(9596):1453–7. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18064739/

12. WHO. Diarrhoea [Internet]. [cited 2024 Oct 2]. Available from: https://www.who.int/health-topics/diarrhoea#tab=tab_1

13. Salsabila A, Setiawan P. Analysis of community perspectives regarding the hygiene-sanitation and socio-economic factors influencing the occurrence of diarrhea in toddlers: A literature review. https://wjarr.com/sites/default/files/WJARR-2023-1085.pdf [Internet]. 2023 Jun 30 [cited 2024 Nov 18];18(3):505–10. Available from: https://wjarr.com/content/analysis-community-perspectives-regarding-hygiene-sanitation-and-socio-economic-factors

14. SDPDN. Data Kependudukan Berdasarkan Provinsi Per Juli 2023 [Internet]. 2023 [cited 2024 Dec 4]. Available from: https://e-database.kemendagri.go.id/dataset/1102/tabel-data?page=2

15. Almeida LS, Cota ALS, Rodrigues DF. Saneamento, Arboviroses e Determinantes Ambientais: impactos na saúde urbana. Cien Saude Colet [Internet]. 2020 Sep 28 [cited 2024 Nov 18];25(10):3857–68. Available from: https://www.scielo.br/j/csc/a/SYkNjBXG7JMCJxCjshr7sLB/?lang=pt

16. Muhammad R. Peran Infrastruktur Air Minum dalam Meningkatkan Kualitas Hidup di Masyarakat. Universitas Pancasila . 2024;

17. Gumelar M. Sustainable Water Development : Between Urban and Rural. Ecodevelopment. 2018 Nov 26;1(1).

18. Afifah T, Nuryetty MT, Cahyorini, Musadad DA, Schlotheuber A, Bergen N, et al. Subnational regional inequality in access to improved drinking water and sanitation in Indonesia: results from the 2015 Indonesian National Socioeconomic Survey (SUSENAS). Glob Health Action. 2018 Dec 3;11(sup1):31–40.

19. Anum J, Salman V. Impact of mother’s education on childhood diarrhea in households with sub-optimal flooring in Pakistan. Rev Econ Househ. 2023;

20. Bayomy HE, Almatrafi HM, Alenazi SF, Madallah R, Almatrafi S, Alenezi M, et al. Knowledge and Behavioral Practice of Mothers About Childhood Diarrhea in Arar City, Saudi Arabia. 2024;

21. Kantri WA, Harahap REG, Budiman MA. Nutritional Status and Diarrhea in Toddlers Aged 0 – 59 Months. Muhammadiyah Medical Journal. 2022 Nov 30;3(2):60.

22. Leni P. HOUSEHOLD RISK FACTORS ON THE EVENT OF DIARRHEA DISEASE. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2019 Apr 8;10(1):50–8.

23. Rahayu AM, Ismarwati I. Analysis of Factors Affecting the Event of Diarrhea in Infants Age 0 to 2 Years. International Journal of Health Science and Technology. 2021 Jan 21;2(1):95–104.

Bahasa Abstract

Latar Belakang: Diare merupakan penyakit menular dengan tingkat mortalitas tertinggi ketiga pada anak di bawah usia 5 tahun secara global. Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa 88% kematian akibat diare pada anak-anak disebabkan oleh praktik sanitasi yang buruk serta kualitas sumber air minum yang tidak layak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan distribusi kualitas sumber air minum dan kejadian diare pada seluruh provinsi di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi ekologi dengan data agregat sekunder dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAM RT) 2020. Variabel independen pada penelitian ini adalah kualitas sumber air minum dan variabel dependen adalah kejadian diare pada balita. Penelitian ini melihat seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah provinsi yang dianalisis adalah 34 provinsi sesuai data SKAM RT tahun 2020. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi prevalensi diare pada balita antar provinsi dengan prevalensi tertinggi di Papua (16,6%) dan terendah di Kepulauan Riau (1,4%). Kualitas sumber air minum juga bervariasi dengan persentase sumber air minum tidak layak tertinggi di Sulawesi Barat (21,6%) dan terendah di DKI Jakarta (0,0%). Pada beberapa provinsi dengan sumber air minum layak yang tinggi, prevalensi diare pada balita di provinsi tersebut juga tinggi, seperti Papua yang memiliki akses air minum layak sebesar 95,8% mencatat prevalensi diare tertinggi se-Indonesia. Kesimpulan: Variasi yang tinggi pada angka prevalensi diare dan kualitas sumber air minum di provinsi di Indonesia menyoroti kesenjangan infrastruktur daerah perkotaan yang lebih maju dibanding perdesaan sehingga pedesaan memerlukan perhatian yang lebih khusus.

Share

COinS