"Hubungan Ketersediaan Jamban Sehat dan Diare pada Balita di Papua" by Edgina Dhafia Callista, Arina Qonita et al.
  •  
  •  
 

Abstract

Diarrhea is a disease that commonly affects toddlers and is one of the top causes of death among children aged 1–59 months. In pedesaan areas, diarrhea remains a serious public health issue, with recorded cases reaching as high as 17,811. Purpose of this study is to explore the relationship between the availability of healthy toilet facilities in households and the incidence of diarrhea among toddlers. The research used a cross-sectional study design, utilizing secondary data obtained from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI). A total of 222 samples that met the predetermined inclusion criteria were selected through random sampling. In this study, the dependent variable was the incidence of diarrhea in toddlers, while the independent variable was the availability of healthy household toilet facilities. Statistical analysis was performed using the Chi-square test. The results showed that 25 toddlers, or 11.26% of the sample, experienced diarrhea. Furthermore, 18 toddlers (14.63%) living in homes without healthy toilet facilities experienced diarrhea, compared to 7 toddlers (7.07%) living in homes with healthy toilet facilities. The p-value from the Chi-square test was 0.09 (OR = 2.253; 95% CI: 0.901–5.636), indicating no statistically significant relationship between the two variable.

References

  1. World Health Organization. Diarrhoeal disease. 2024. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease

  2. Iryanto AA, Joko T, Raharjo M. Literature review: Faktor risiko kejadian diare pada balita di Indonesia. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2021;11(1):1–7. doi:10.47718/jkl.v11i1.1337.

  3. Kemenkes RI. Rencana aksi program pencegahan dan pengendalian penyakit. Rencana Aksi Program P2P. 2020;86.

  4. Rohmah N, Syahrul F. Relationship between hand-washing habit and toilet use with diarrhea incidence in children under five years. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2017;5(1):95–106. doi:10.20473/jbe.v5i12017.95-106.

  5. Kasman K, Ishak NI. Kepemilikan jamban terhadap kejadian diare pada balita di Kota Banjarmasin. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2020;7(1):28. doi:10.20527/jpkmi.v7i1.8790.

  6. Dini F, Machmud R, Rasyid R. Hubungan faktor lingkungan dengan kejadian diare balita di wilayah kerja Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(2):453–61. doi:10.25077/jka.v4i2.271.

  7. B H, Hamzah S. Hubungan penggunaan air bersih dan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;5(2):761–9. doi:10.31004/prepotif.v5i2.2078.

  8. National Population and Family Planning Board (BKKBN), Statistics Indonesia (BPS), Ministry of Health (Kemenkes), and ICF. Indonesia demographic and health survey (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) 2017. Jakarta: National Population and Family Planning Board - BKKBN, Statistics Indonesia - BPS, Ministry of Health - Kemenkes, and ICF; 2018.

  9. Badan Pusat Statistik Indonesia. Persentase rumah tangga yang masih mempraktikkan buang air besar sembarangan (BABS) di tempat terbuka menurut provinsi dan klasifikasi desa. 2023. Available from: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjE3NiMy/persentase-rumah-tangga--yang-masih-mempraktikkan-buang-air-besar-sembarangan--babs--di-tempat-terbuka-menurut-provinsi-dan-tipe-daerah--persen-.html

Bahasa Abstract

Diare merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada balita dan termasuk ke dalam tiga besar penyebab kematian pada anak berusia 1-59 bulan. Kasus diare di bagian pedesaan Papua menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar karena pernah mencapai 17.811 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan fasilitas jamban sehat di rumah tangga terhadap kejadian diare pada balita. Studi dilakukan menggunakan desain studi cross-sectional dengan data sekunder dari data SDKI tahun 2017. Terdapat 222 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih berdasarkan metode random sampling. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian diare, sedangkan variabel independen penelitian adalah ketersediaan fasilitas jamban sehat. Analisis statistik dilakukan dengan uji Chi-square. Penelitian ini menemukan bahwa 25 (11.26 %) balita mengalami penyakit diare. Analisis statistik menunjukkan sebanyak 18 (14.63 %) balita dengan ketersediaan jamban tidak sehat mengalami diare, dibandingkan dengan 7 (7.07%) balita dengan fasilitas jamban sehat. Nilai p yang didapatkan adalah 0.09 (OR = 2,253; CI 95%: 0,901–5,636). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara ketersedian fasilitas jamban sehat di rumah tangga dengan kejadian diare pada balita di bagian pedesaan Papua.

Plum Print visual indicator of research metrics
PlumX Metrics
  • Usage
    • Downloads: 324
    • Abstract Views: 143
  • Captures
    • Readers: 15
see details

Share

COinS