•  
  •  
 

Abstract

Backgrounds. Depok is one of the cities with waste production reaching 1,307 tons per day. From 1,307 tonnes of waste generated, only 850 tonnes of waste can be transported. Garbage that is not accommodated in the Final Disposal Site is eventually dumped in any place, which is Situ Pladen, which results in poor water quality because it contains toxic waste. This study aims to identify problems, determine priority problems in waste management, identify determinant factors of waste management problems, and intervene based on determinant factors of waste management problems in the Situ Pladen area. Methods. This research is a quantitative and qualitative research. Determination of priority problems using PAHO and quantitative approach using cross-sectional. Results. The results of the qualitative research, show that there are five main problems in waste management in Situ Pladen and after being analyzed through the PAHO problem determination method, the biggest problem is caused by the low awareness of the community in managing household waste. Meanwhile, research based on quantitative proves that the availability of facilities and infrastructure (OR = 11.2) and the support of community leaders (OR = 17.5) are factors that are significantly related to public awareness in managing household waste. Conclusions. Therefore, intervention activities through education in the form of posters and giving trash bins to the community are carried out to increase public awareness in managing waste household.

References

  1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
  2. KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). (2020). Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah. Diakses di http://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ pada 3 Maret 2021.
  3. KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). (2019). Revitalisasi Situ Tunggu DKI. Diakses pada 18 Januari 2021 melalui http://perpustakaan.menlhk.go.id
  4. Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Depok. (2019). Laporan Akhir: Potensi Pencemaran yang disebabkan Oleh Sampah danLimbah dari Masyarakat dan Industri. Diakses pada 4 Februari 2021 melalui http://elitbang.depok.go.id
  5. Maesarini, I. W., Setiawan, D. R., dan Dewi, M. P. (2020). Strategi Grebek Sampah Pemerintah Kota Depok Menuju Kota Bebas Sampah Tahun 2020. Jurnal Reformasi Administrasi: Jurnal Ilmiah untuk Mewujudkan Masyarakat Madani. 7 (2): 107 – 112.
  6. Badan Pusat Statistik. (2017a).Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik
  7. Badan Pusat Statistik. (2017b). Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Perilaku Memilah sampah Mudah Membusuk dan Tidak Mudah Membusuk Tahun 2013-2014.
  8. Said, N. I., dan Widayat, W. (2010). Gambaran Umum Wilayah Depok. PENGISIAN AIR TANAH BUATAN, PEMANENAN AIR HUJAN DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR HUJAN “Studi Kasus Kota Depok,” 7–23.
  9. Sucipto, C. D. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
  10. Dinas Lingkungan Hidup Jepara. (2019). 3 Solusi Pengelolaan Sampah di Jepara. Diakses pada 18 Januari 2021 melalui https://dlh.jepara.go.id.
  11. Green, L. and Kreuter, M. (2005). Health program planning: An educational and ecological approach. 4th Edition.New York: McGraw Hill.
  12. Damayanti, Ayu. (2017). Analisis Faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Perilaku Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di RW 004 Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Tahun 2017 [skripsi]. Madiun: Program S1 Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
  13. Lestari, T. (2015). Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
  14. Priyoto. (2018). Teori Sikap & Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nusa Medika.
  15. Nurhadyana, I. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membuang Sampah pada Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Bantar Gebang, Tahun 2012 [Tesis]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
  16. Permatasari, RI. (2018). Hubungan antara Sikap dan Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga dengan Perilaku Pengelolaan Bank Sampah di RW 02 Kelurahan Winongo Kota Madiun Tahun 2018. Skripsi. Diakses di http://repository.stikes-bhm.ac.id/41/1/9.pdf pada 23 Februari 2021.
  17. Marojahan, R. (2015). Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Sampah dengan Perilaku Mengelola Sampah Rumah Tangga di RT02 dan RT 03 Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Forum Ilmiah. 12(1): 33 – 44.
  18. Mulasari, S. A. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Masyarakat dalam Mengolah Sampah di Dusun Padukuhan Desa Sidokarto Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta. KES MAS. 6(3): 144 – 211.
  19. Hayana. (2015). Hubungan sosial ekonomi dan budaya terhadap partisipasi ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Bangkinang. Jurnal Kesehatan Komunitas 2(6).
  20. Erfina, T. F., Chahaya, I., dan Dharma, S. (2012). Hubungan Karakteristik Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan III dan V Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Tahun 2012. Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Sumatera Utara
  21. Sukerti, N. L. G., Sudarma, I. M., dan Pujaastawa, L. B. G. 2017. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, Provinsi Bali. ECOTROPHIC. 11(2): 148 – 155.
  22. Posmaningsih, D. A. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah padat di Denpasar Timur. Jurnal Skala Husada: The Journal of Health, 13 (1).
  23. Widiyanto, A. F., dkk (2020). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 19(2): 76-81. DOI : 10.14710/jkli.19.2.76-81
  24. Yulida, dkk. (2016). Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah di Aliran Sungai Batang Bakarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatera Barat. BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 32 (10), 373-378.
  25. Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018: Pengelolaan Sampah di Indonesia.

Bahasa Abstract

Latar Belakang. Kota Depok merupakan salah satu kota dengan produksi sampah per hari mencapai 1.307 ton. Dari 1.307ton sampah yang dihasilkan tersebut hanya 850 ton sampah yang dapat diangkut. Sampah yang tidak tertampung di Tempat Pembuangan Akhir pada akhirnya dibuang di sembarang tempat salah satunya di Situ Pladen yang mengakibatkan kualitas air menjadi buruk karena mengandung limbah beracun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas masalah dalam pengelolaan sampah, mengidentifikasi faktor-faktor determinan dari masalah pengelolaan sampah, dan melakukan intervensi berdasarkan faktor determinan dari masalah pengelolaan sampah di wilayah Situ Pladen. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penentuan prioritas masalah menggunakan PAHOdan pendekatan kuantitatif menggunakan cross-sectional. Hasil. Hasil dari penelitian secara kualitatif menunjukan bahwa terdapat lima masalah utama dalam pengelolaan sampah di Situ Pladen dan setelah dianalisis melalui metode penentuan masalah PAHO, masalah terbesar disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Sementara itu, penelitian secara kuantitatif membuktikan bahwa faktor ketersediaan sarana dan prasarana (OR = 11,2) serta dukungan tokoh masyarakat (OR = 17,5) menjadi faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Simpulan. Oleh karena itu, kegiatan intervensi melalui edukasi berupa poster dan pemberian tempat sampah kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga.

Share

COinS