•  
  •  
 

Abstract

Background. The aim of this study discusses the factors that influence the Otista Sports Hall proper for temporary shelter for flood victims in terms of environmental health aspects. This study discusses the form of temporary housing in addition to tents that are safer in terms of health that can be used at the location of refugee camps, one of which is Otista Sports Hall. Methods. This research method uses qualitative methods with descriptive observational univariate analysis. Data retrieval is done by observation and interview using the checklist. This research was conducted at GOR Otista, East Jakarta. Variables related to this study are clean water facilities, fecal disposal facilities, solid waste management facilities, vector control systems and disease transmitters as well as the preparation of temporary housing. Results. The results of this study indicate that GOR Otista has supply of clean water facilities, fecal disposal facilities, solid waste management facilities, and solid waste management to be used as temporary housing, not yet having vector control systems and infectious animal diseases. Conclusions. Based on the calculation of the observation results, the Otista Sport Hall is worthy of being a temporary residence with a percentage of eligibility of 88.37%

References

  1. Achmadi, U. F., 2011. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. 1st ed. Jakarta: Rajawali Pers.
  2. BNPB, 2016. Risiko Bencana Indonesia. [Online] Available at: https://www.bnpb.go.id/uploads/24/buku-rbi.pdf [Accessed 13 May 2019].
  3. BNPB, 2018. Solusi Berkelanjutan Tempat Pengungsian. Jakarta: BNPB.
  4. BNPB, 2019. Data Informasi Bencana Indonesia. [Online] Available at: http://dibi.bnpb.go.id/ [Accessed 13 May 2019].
  5. Detik, 2018. Korban Banjir di Brebes Mulai Mengungsi. [Online] Available at: https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3863392/korban-banjir-di-brebes-mulai-mengungsi [Accessed 17 May 2019].
  6. GRJT, U. P., 2019. Data Gedung Gelanggang Remaja Jakarta Timur. Jakarta: GRJT.
  7. Harsoyo, B., 2013. Mengulas Penyebab Banjir di Wilayah DKI Jakarta dari Sudut Pandang Geologi, Geomorfologi, dan Morfometri Sungai. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, XIV(1), pp 37-43.
  8. IFRC, 2019. Emergency Needs Assessment. [Online] Available at: https://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/disaster-response-system/emergency-needs-assessment/ [Accessed 15 May 2019].
  9. IFRC, 2019. What is a disaster?. [Online] Available at: https://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/about-disasters/what-is-a-disaster/
  10. JRS, 2014. Pengungsi. [Online] Available at: http://jrs.or.id/refugee/ [Accessed 18 May 2019].
  11. Kompas, 2019. Dua Pos Pengungsi Utama Ditutup, Korban Banjir Sentani Menyebar ke Tempat Ibadah. [Online] Available at: https://regional.kompas.com/read/2019/04/08/18145631/dua-pos-pengungsi-utama-ditutup-korban-banjir-sentani-menyebar-ke-tempat [Accessed 17 May 2019].
  12. Mulyono, H., Handayani, N. U. & Suliantoro, H., 2018. Analisa Faktor Pemenuhan Kebutuhan Pengungsi Selama Masa Darurat Bencana Banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, DKI Jakarta. [Online] Available at: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/download/18220/17300 [Accessed 15 May 2019].
  13. National Geographic, 2013. Sanitasi Pengungsi Banjir Masih Terbatas, Waspadai Timbul Penyakit. [Online] Available at: https://nationalgeographic.grid.id/read/13283476/sanitasi-pengungsi-banjir-masih-terbatas-waspadai-timbul-penyakit?page=all [Accessed 16 May 2019].
  14. Pemprov DKI Jakarta, 2017. Jakarta Timur, Gelanggang Remaja. [Online] Available at: https://jakarta.go.id/artikel/konten/1519/jakarta-timur-gelanggang-remaja [Accessed 17 May 2019].
  15. Pusat Studi Geografi, 2018. Pengertian Banjir dan Penyebabnya. [Online] Available at: https://www.geografi.org/2018/02/pengertian-banjir-dan-penyebabnya.html [Accessed 17 May 2019].
  16. Sphere, 2011. The Sphere Project Handbook: Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response. 3rd ed. United Kingdom: Hobbs the Printer.
  17. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
  18. WHO, 2002. Environmental Health In Emergencies And Disasters. [Online] Available at: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/42561/9241545410_eng.pdf;jsessionid=81BC71BC0C11D6A2544524B894EE400B?sequence=1 [Accessed 23 June 2019].
  19. Yolanda, F., 2019. Asia Pasifik Daerah Paling Rawan Bencana di Dunia. [Online] Available at: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/porc8d370/asia-pasifik-daerah-paling-rawan-bencana-di-dunia

Bahasa Abstract

Latar Belakang. Penelitian ini membahas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi GOR Otista layak untuk dijadikan hunian sementara korban bencana banjir ditinjau dari aspek kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa ada bentuk hunian sementara selain tenda yang lebih aman dari segi kesehatan lingkungan yang dapat dijadikan lokasi pengungsian korban bencana salah satunya GOR Otista. Metode. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis univariat deskriptif observatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara menggunakan daftar tilik. Penelitian ini dilakukan di GOR Otista, Jakarta Timur. Variabel yang diobservasi dalam penelitian ini adalah ketersediaan sarana air bersih, sarana pembuangan tinja, sarana pengelolaan limbah padat, sistem pengendalian vektor dan binatang penular penyakit serta kesiapan lahan hunian sementara. Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GOR Otista memiliki ketersediaan sarana air bersih, sarana pembuangan tinja, sarana pengelolaan limbah padat, dan kesiapan lahan yang cukup memadai sehingga layak untuk dijadikan hunian sementara, namun belum memiliki sistem pengendalian vektor dan binatang penular penyakit. Simpulan. Berdasarkan perhitungan hasil observasi, GOR Otista layak dijadikan hunian sementara dengan persentase kelayakan sebesar 88,37%.

Share

COinS