•  
  •  
 

Abstract

Background. One of the contamination food in school is Escherichia coli bacteria which can cause diarrhea. Diarrhea is associated with inadequate environmental conditions and unhealthy behavior. The case of diarrhea in Bogor Barat District 2016 was 5700 cases. Prevalence of diarrhea for 15-24 years of age group is 7,2%. Senior high school students in Indonesia are required to attend a full day school. Those schools have canteens which serves food to the students and are supposed to ensure afood safety. The purpose of this study was to determine the association between Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students in senior high schools in Bogor Barat District 2019. The main variable examined in this study was Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students and other variables examined were sanitation facilities, hygiene and sanitation of utensil, food, and food handler, also diarrhea among students. Methods. This study uses cross sectional study design. This study uses 190 students as population samples and 30 food counter as environmental samples. The method used for the food samples in this study is Most Probable Number (MPN). Results. The result of this study indicate that there was no significant association between Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students in senior high school in Bogor Barat District 2019 (p=0,793). Conclusions. For other variables, there was no significant association between sanitation facilities, hygiene and sanitation of utensil, food, and food handler with diarrhea among students in senior high school in Bogor Barat District 2019 (p = >0,05).

References

  1. Adisasmito, W. (2007). Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit (1st ed.). Jakarta, Indonesia: PT. Raja Grafindo Persada
  2. Adams, M dan Yasmine M. 2004. Dasar-Dasar Keamanan Makanan untuk Petugas Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
  3. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  4. Atun, R. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Higiene Penjamah Makanan di Kantin Universitas Esa Unggul Tahun 2016. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul
  5. Centers for Disease Control and Prevention. 2016. Escherichia Coli (E.coli). National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Disease
  6. Da Silva et al. 2008. Faktor-Faktor Sanitasi yang Berpengaruh Terhadap Timbulnya Penyakit Diare di Desa Klopo Sepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Daire Lima Langkah Tuntaskan Diare. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
  8. Dinas Kesehatan Kota Bogor. 2015. Profil Kesehatan Kota Bogor Tahun 2015. Dinas Kesehatan Kota Bogor Bidang P3KL
  9. Dinas Kesehatan Kota Bogor. 2017. Kasus Diare yang Ditangani. Dinas Kesehatan Kota Bogor Portal Data
  10. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2016. Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
  11. FAO & PAHO. 2017. Food Handler: Manual & Instructor. Washington DC: Pan American Health Organization
  12. Food and Agriculture Organization of the United Nations. 2011. Preventing E.coli in Food. Food Chain Crisis Management Framework
  13. Gultom, M. K. M., et al. 2018. Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan dengan Diare pada Anak di SDN 3 Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu. E.Journal Keperawatan Vol. 6 No. 1
  14. Hidayanti, R. 2012. Faktor Risiko Diare di Kecamatan Cisarua, Cigudeg, dan Megamendung Kabupaten Bogor Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  15. Infodatin. 2014. Situasi Pangan Jajanan Anak Sekolah. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  16. Luthfi, M. A., & Hidayat, M. B. 2015. Hubungan Antara Konsumsi Jajanan Kaki Lima Terhadap Penyakit Diare pada Anak Sekolah Dasar. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 3 Hal. 58-65
  17. Marriott, N.G., & Robert, B. G. 2006. Principles of Food Sanitation 5th Edition. USA: Springer
  18. Nugraheni, D. 2012. Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar dan Personal Higiene dengan Kejadian Diare di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 Hal. 922-933
  19. Nugroho, D. A dan Ririh Y. 2013. Kondisi Higiene Penjamah Makanan dan Sanitasi Kantin di SMAN 15 Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
  20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga
  21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
  22. Permaisih. 2003. Status Gizi Remaja dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Makanan. Available at: http://repository.litbang.kemkes.go.id/169/ [Accessed on 12 Feruari 2019]
  23. Praptiwi, Y. 2015. Hubungan Keberadaan Bakteri Escherichia coli dalam Makanan Jajanan dengan Kejadian Diare Akut pada Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Pancoran Mas Depok Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  24. Putranti, D. C. MS., & Lilis, S. 2009. Hubungan antara Kepemilikan Jamban dengan Kejadian Diare di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7 No. 1 Hal. 54-63
  25. Putri, R. F. N. 2017. Perilaku Jajan dan Skipping Meals pada Remaja di Dua Sekolah Menengah Atas Kota Bogor. Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
  26. Riset Kesehatan Dasar. 2008. Laporan Nasional 2007. Departemen Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  27. Ruchiyat, A. 2007. Hubungan Antara Higiene Perorangan, Frekuensi Konsumsi, dan Sumber Makanan Jajanan dengan Kejadian Diare. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
  28. Sander, M.A. 2005. Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Medika Vol 2 No. 2
  29. Saripin, I. 2002. Hubungan Karakteristik Sosial Demografi, Perilaku Hidup Bersih dan Keadaan Sanitasi Dasar Pemukiman dengan Kejadian Diare di Kabupaten Garut Tahun 2002 (Data Sekunder Hasil Survei Cepat Sanitasi Dasar Pemukiman). Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  30. Sjaefudin, R. 2006. Hubungan Escherichia coli pada Peralatan Makan dengan Kejadian Diare pada Balita di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2006. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  31. Susana, D., Yvone, M. I., & Zakianis. 2010. Kontaminasi Bakteri Escherichia coli Pada Makanan Pedagang Kaki Lima Di Sepanjang Jalan Margonda Depok Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5 No. 3
  32. UNICEF & WHO. 2009. Diarrhoea: Why Children are Still Dying and What Can be Done. UNICEF & WHO
  33. Vitria et al. 2013. Hubungan Higiene Sanitasi dan Cara Pengolahan Mie Ayam dengan Angka Kuman di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7 No. 2
  34. WHO. 1992. Readings on Diarrhoea: Student Manual. World Health Organization
  35. Widyati, R., & Yuliarsih. 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
  36. Yanti, C.A., et al. 2018. Hubungan Perilaku dan Tingkat Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare di Pasar Sarilamak. Jurnal Human Care Vol. 3 No.1 e-ISSN 2528-66510

Bahasa Abstract

Latar Belakang. Salah satu pencemaran makanan jajanan pada anak sekolah adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan diare. Diare sangat berhubungan dengan kondisi lingkungan yang kurang memadai dan perilaku hidup tidak sehat. Kasus diare pada tahun 2016 di Kecamatan Bogor Barat yaitu sebesar 5.700 kasus. Prevalensi kejadian diare untuk kelompok umur 15-24 tahun sebesar 7,2%. Salah satu tempat yang menyajikan makanan jajanan di sekolah yaitu di Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana sudah menerapkan full day school sehingga dituntut untuk menyediakan makanan dengan keamanan pangan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli pada makanan dengan kejadian diare pada murid SMA di Kecamatan Bogor Barat tahun 2019. Variabel utama yang diteliti yaitu kontaminasi Escherichia coli di makanan dengan kejadian diare pada murid dan variabel lain yaitu fasilitas sanitasi, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi makanan, dan higiene sanitasi penjamah makanan dengan kejadian diare pada murid. Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel populasi sebanyak 190 murid sedangkan sampel lingkungan sebanyak 30 counter makanan. Pengujian sampel makanan dilakukan dengan metode Most Probable Number (MPN). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kontaminasi Escherichia coli pada makanan dengan kejadian diare pada murid SMA di Kecamatan Bogor Barat tahun 2019 (p=0,793). Simpulan. Pada variabel lain yaitu fasilitas sanitasi, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi makanan, dan higiene sanitasi penjamah makanan juga tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada murid SMA di Kecamatan Bogor Barat tahun 2019 (p= >0,05).

Share

COinS