Abstract
Background. Pesticides used by farmers to protect crops from pests. The use of pesticides is influenced by the knowledge, attitudes, and behavior of farmers. Residues of pesticide active ingredient can survive on objects plant and agricultural environments. Exposure to pesticides to farmers and consumers raises the risk of health problems. Forecast risk of health problems can be detected by RQ value. This study aimed to analyze the relationship between knowledge, attitudes, and behavior of pesticide use and risk of health problems in farmers. The research was conducted in the Cikajang, Garut. Field sampling and interviews conducted pesticide use in gardens and homes in the Cikajang, Garut started from April to May 2018. Methods. The study design was cross-sectional with purposive sampling method of data collection. The study population were farmers who spray pesticides on crops. Laboratory samples tested plants, namely peppers, cabbage, and potatoes respectively of 2 kg. Pesticides are tested such as profenofos, klorotalonil, and methomyl. Pesticide residue testing using Gas Chromatography and High Performance Liquid Chromatography. Results. Interviews showed by 93.3% less knowledgeable good farmers, amounting to 32.4% of the farmers to be poor, and for 62.9% of farmers misbehave in the use of pesticides. Conclusions. RQ value of all exposures of pesticides in peppers, potatoes, and cabbage (RQ> 1) risk of health problems Noncarcinogenic. Knowledge is a significant factor related to the value of RQ respondents.
References
- Achmadi, UF. (2005). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Kompas.
- ATSDR. (2005). Public Health Assessment Guidance Manual. http://www.atsdr.cdc.gov/hac/ PHSmanual/toc.html. (accessed January 22, 2018)
- De, a., bose, r., kumar, a. & mozumdar, s. (2014). Targeted delivery of pesticides using biodegradable polymeric nanoparticles, london, springer.
- Departemen Kesehatan RI. (1984). Pengenalan dan Penatalaksanaan Keracunan Pestisida. Jakarta : Direktorat Jendral PPM&PLP Departemen Kesehatan RI\
- DiClemente, R., Salazar, L. and Crosby, R. (2013). Health behavior theory for public health. Burlington, MA: Jones & Bartlett Learning.
- Garut, p. K. (2018). Profil kecamatan di kabupaten garut.
- Garut, b. K. (2015). Jumlah rumah tangga usaha hortikultura.
- Hallenbeck, W. H. dan K.M. Cunningham -Burns. (1985). Pesticides and Human Health. New York : Springer -Verlag
- NRC. (1983). Risk Assessment in The Federal Government : Managing The Process. http:/www.nap.edu/catalog/366.html. (accessed January 22, 2018)
- Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 107/Permentan/SR.140/4/2011 Tentang Pengawasan Pestisida
- Pusat Penelitian dan Pengemabangan Hortikultura. (n.d). Teknik Penyemprotan Pestisida. Kementerian Pertanian RI.
- Prihadi. (2008). Faktor -faktor Yang Berhubungan dengan Efek Kronis Keracunan Pestisida Organofosfat Pada Petani Sayuran di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, PPs-UNDIP, Semarang,
- Prisacariu, A. and Shah, M. (2016). Defining the quality of higher education around ethics and moral values. Quality in Higher Education, 22(2), pp.152 - 166.
- Rahman, A. (2007). Public Health Assessment : Model Kajian Prediktif Dampak Lingkungan dan Aplikasinya Untuk Manajemen Risiko Kesehatan. Jakarta : Pusat Kajian Kesehatan.
- Sudarmo, Subiyakto. (1991). Pestisida. Kanisius : Indonesia
- United States Environmental Protection Agency(US - EPA). (2014). What is Pesticide? http://www.epa.gov/pesticide/about/index.htm#what_pesticide 2 Januari 2018
- Valehov, J. (2016). THE ROLE OF EDUCATION IN THE FORMATION OF KNOWLEDGE SOCIETY. The Education and science journal, (5), pp.41- 54.
- World Health Organization (WHO). (2004). Environmental Health Criteria XXX : Principles For Modelling, Doseresponse For the Risk Assessment Of Chemical,. Jenewa. IPCS.
Bahasa Abstract
Latar belakang. Pestisida digunakan petani untuk melindungi tanaman dari OPT. Penggunaan pestisida dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan perilaku petani. Residu bahan aktif pestisida dapat bertahan di objek tanaman dan lingkungan pertanian. Pajanan pestisida kepada petani dan konsumen menimbulkan risiko gangguan kesehatan. Prakiraan risiko gangguan kesehatan dapat diketahui dengan nilai RQ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan pestisida dan risiko gangguan kesehatan pada petani. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cikajang, Garut. Pengambilan sampel lapangan dan wawancara penggunaan pestisida dilaksanakan di kebun dan rumah warga di Kecamatan Cikajang, Garut mulai April-Mei 2018. Metode. Desain penelitian adalah cross sectional dengan metode pengumpulan data purposive sampling. Populasi penelitian adalah petani yang menyemprotkan pestisida ke tanaman. Sampel tanaman yang diuji laboratorium, yaitu cabai, kubis, dan kentang masing-masing sebanyak 2 kg. Pestisida yang diuji diantaranya profenofos, klorotalonil, dan metomil. Pengujian residu pestisida menggunakan metode Gas Kromatografi dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Hasil. Hasil wawancara menunjukkan sebesar 93,3% petani berpengetahuan kurang baik, sebesar 32,4% petani bersikap kurang baik, dan sebesar 62.9% petani berperilaku kurang baik dalam penggunaan pestisida. Simpulan. Nilai RQ dari semua pajanan pestisida dalam cabai, kentang, dan kubis (RQ > 1) berisiko menimbulkan gangguan kesehatan nonkarsinogenik. Pengetahuan merupakan faktor yang berhubungan signifikan dengan nilai RQ responden.
Recommended Citation
Fauzi, Rizqy and Utomo, Suyud Warno
(2020)
"HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN NILAI RISIKO (RQ) PADA PETANI CABAI, KUBIS, DAN KENTANG DI KECAMATAN CIKAJANG,"
Jurnal Nasional Kesehatan Lingkungan Global: Vol. 1:
Iss.
3, Article 8.
DOI: 10.7454/jnklg.v1i3.1020
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jurnalkeslingglobal/vol1/iss3/8
Included in
Environmental Public Health Commons, Epidemiology Commons, Occupational Health and Industrial Hygiene Commons, Other Public Health Commons