•  
  •  
 

Abstract

Background: Menstruation is a bleeding event that occurs when the inner lining of the uterus, known as the endometrium, sheds. Dysmenorrhea is one of the symptoms that teenage girls often feel during menstruation. Dysmenorrhea can affect women's comfort and quality of life. There are two types of dysmenorrhoea, namely primary dysmenorrhea and secondary dysmenorrhoea. Primary dysmenorrhoea refers to the condition of menstrual pain that adolescent girls often experience, with a prevalence rate of 60-90%. Risk factors for primary dysmenorrhoea are influenced by several factors, including fast food intake, physical activity level, stress level, age at first menstruation (menarche), and nutritional status. The purpose is to determine whether there is a correlation between fast food consumption and physical activity and the intensity of primary dysmenorrhoea in adolescents. The method used was a quantitative research type that adopted an observational research design with a cross-sectional study approach, and the sampling technique applied was purposive sampling. A sample of 75 people who met the criteria was obtained. The Results: The results of the research have been tested by SPSS using the Spearman Rank test. The significance value for fast food and primary dysmenorrhea is 0.028, while for the relationship between physical activity and primary dysmenorrhea, the significance value is 0.020. The conclusion: Based on the research results, there is a relationship between fast food consumption. Fast food and physical activity with the intensity of dysmenorrhoea in teenagers at SMA Al-Islam 1 Surakarta.

Bahasa Abstract

Latar Belakang: Menstruasi adalah peristiwa perdarahan yang terjadi ketika lapisan dalam rahim, yang dikenal sebagai endometrium, rontok. Dismenore adalah salah satu gejala yang sering dirasakan remaja perempuan saat menstruasi. Dismenore dapat mempengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup wanita. Ada dua jenis dismenore, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer mengacu pada kondisi nyeri haid yang sering dialami remaja perempuan, dengan tingkat prevalensi 60-90%. Faktor risiko dismenore primer dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain asupan makanan cepat saji, tingkat aktivitas fisik, tingkat stres, usia pada menstruasi pertama (menarche), dan status gizi. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ada korelasi antara konsumsi makanan cepat saji dan aktivitas fisik serta intensitas dismenore primer pada remaja. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif yang mengadopsi desain penelitian observasional dengan pendekatan studi cross-sectional, dan teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah purposive sampling. Sampel 75 orang yang memenuhi kriteria diperoleh. Hasil: Hasil penelitian telah diuji oleh SPSS menggunakan tes Spearman Rank. Nilai signifikansi untuk makanan cepat saji dan dismenore primer adalah 0,028, sedangkan untuk hubungan antara aktivitas fisik dan dismenore primer nilai signifikansinya adalah 0,020. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan antara konsumsi makanan cepat saji. Makanan cepat saji dan aktivitas fisik dengan intensitas dismenore pada remaja di SMA Al-Islam 1 Surakarta.

References

Acheampong, K., Baffour-awuah, D., Ganu, D., Appiah, S., Pan, X., Kaminga, A., & Liu, A. (2019). Prevalence and Predictors of Dysmenorrhea, Its Effect, and Coping Mechanisms among Adolescents in Shai Osudoku District, Ghana. 2019.

Arini, P. D., & Mufdililah. (2020). Literature Review Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kecemasan Remaja Putri Menghadapi Menarche.

Aulya, Y., Kundaryanti, R., & Rena, A. (2021). Hubungan Usia Menarche dan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Dismenore Primer pada Siswi di Jakarta Tahun 2021. Jurnal Menara Medika, 4(1), 10–21.

Bavil, D. A., Dolatian, M., Mahmoodi, Z., & Baghban, A. A. (2018). A comparison of physical activity and nutrition in young women with and without primary dysmenorrhea [version 1; referees: 2 approved, 1 approved with reservations]. F1000Research, 7, 1–12. https://doi.org/10.12688/f1000research.12462.1

Dahlan, D. (2021). Prilaku Personal Hygiene Remaja Putri Pada Saat Menstruasi. Journal of Health Quality Development, 1(2), 109–115. https://doi.org/10.51577/jhqd.v1i2.362

Destariyani, E. (2023). Hubungan durasi menstruasi dan Riwayat dismenore pada keluarga dengan kejadian dismenore pada remaja putri di Kota Bengkulu. Jurnal Kebidanan, 12(1), 22–26. https://doi.org/10.35890/jkdh.v12i1.272

Eliska Br Gurusinga, S., Bertilova Carmelita, A., & Rahman Jabal, A. (2021). Literature Review : Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Dismenore Primer Pada Remaja. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, 9(1), 1266–1274. https://doi.org/10.37304/jkupr.v9i1.2866

Fadjriyaty, T., & Samaria, D. (2021). Hubungan Tingkat Stres Dan Aktivitas Fisik Dengan Dismenorea Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 17(3), 208. https://doi.org/10.26753/jikk.v17i3.551

Indahwati, A. N., Muftiana, E., & Purwaningroom, D. L. (2017). Hubungan Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri di SMP N 1 Ponorogo. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(2), 7. https://doi.org/10.24269/ijhs.v1i2.612

Lestari, D. R., Citrawati, M., & Hardini, N. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik dan Kualitas Tidur dengan Dismenorea pada Mahasiswi FK UPN “Veteran” Jakarta. Majalah Kedokteran Andalas, 41(2), 48. https://doi.org/10.25077/mka.v41.i2.p48-58.2018

Merita, M., Aisah, A., & Aulia, S. (2018). Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Hidrasi Pada Remaja Di Sma Negeri 5 Kota Jambi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 207–215. https://doi.org/10.26553/jikm.v9i3.313

Purnama, H., & Suhada, T. (2019). Tingkat Aktivitas Fisik Pada Lansia Di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal), 5(2), 102–106. https://doi.org/10.33755/jkk.v5i2.145

Salamah, U. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri terhadap Perilaku Penanganan Dismenore. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia, 9(03), 123–127. https://doi.org/10.33221/jiki.v9i03.382

Syakila, A. Q., Widiyaningsih, E. N., Puspitasari, D. I., & Firmasnyah. (2023). Hubungan Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Dismenore Primer pada Siswi SMA di Kecamatan Sale Kabupaten Rembang. In Prosiding University Research Colloquium, 138–147.

Wahyuni, R. S., & Oktaviani, W. (2018). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Dismenore pada Remaja Putri SMP PGRI Pekanbaru. Jurnal Endurance, 3(3), 618. https://doi.org/10.22216/jen.v3i3.2723

Wahyuni, W, Herawati, I., Santoso, T. B., Fatmarizka, T., Susilo, T. E., Sudaryanto, W. T., & Muazaroh, S. (2022). The Prevalence and The Relationship Between Pain Intensity And Women’s Perception About Dysmenorrhea Treatment. NeuroQuantology, 20(15), 1722–1733. https://doi.org/10.14704/NQ.2022.20.15.NQ88157

Wahyuni, Wahyuni, Nordin, N. A. M., & Mutalazimah, M. (2021). The correlation between pain’s level of dysmenorrhea and affected activity: A study of young women in surakarta residency. Journal of Medicinal and Chemical Sciences, 4(2), 207–214. https://doi.org/10.26655/JMCHEMSCI.2021.2.12

Wulandari, N. H., & Widiyaningsih, E. N. (2023). Hubungan Asupan Fe Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri di SMA Dan SMK Batik Surakarta The Relationship Between Fe Intake And Physical Activity With The Incidence Of Primary Dysmenorrhea In Young Women In SMA And SMK Bati. 3(1), 37–46.

Download

Share

COinS