•  
  •  
 

DOI

https://doi.org/10.21143/jhp.vol52.no1.3333

Abstract

This paper examines administrative court’s view in the Izin Lingkungan PLTU Celukan Bawang case. The paper puts emphasis on the use of actual losses to assess the plaintiffs’ legal standing and the deadline for filing a lawsuit. This paper considers that the court was incorrect in interpreting the legal standing by focusing on the absence of plaintiffs’ actual losses. The court also took a conservative position in determining the deadline for filing the lawsuit. This paper criticizes the court’s failure to take into account the issue of climate change addressed by the plaintiffs, so that the court missed a golden opportunity to become one of the few rulings pioneering the discussion of climate change in the EIA study. It is the court's inaccuracy in assessing the interests of the Plaintiffs that prevented the court from seriously and deeply discussing the substantive issues argued by the plaintiffs, including the issue of climate change.

Bahasa Abstract

Tulisan ini menguji pandangan pengadilan dalam perkara Izin Lingkungan PLTU Celukan Bawang dengan menitikberatkan pada aspek penilaian kerugian dan tenggat waktu pengajuan gugatan. Tulisan ini memandang bahwa pengadilan tidak tepat dalam mengukur adanya hak gugat pada kerugian aktual, serta secara konservatif menafsirkan penghitungan tenggat waktu dari adanya pengumuman. Tulisan ini juga mengkritisi tidak dilakukannya penilaian secara mendalam mengenai isu perubahan iklim di dalam gugatan, sehingga pengadilan telah membuang kesempatan emas untuk menjadi salah satu dari segelintir putusan yang menjadi pionir bagi pembahasan perubahan iklim di dalam kajian Amdal. Ketidaktepatan pengadilan dalam menilai kepentingan Para Penggugat ini lah yang kemudian membuat pengadilan luput untuk membahas secara serius dan mendalam persoalan substantif yang didalilkan penggugat, termasuk di dalamnya mengenai persoalan perubahan iklim.

References

Buku/Artikel

Abdullah, Rozali. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, cet. 13 (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016).

Argawa, Made. “Warga Celukan Bawang Kembali Melawan,” Koran Tempo, 4 Maret 2019.

Dworkin, Ronald. Taking Rights Seriously (Cambridge, Ma: Harvard University Press, 1978).

Farber, Daniel A. “A Place-Based Theory of Standing,” UCLA Law Review, Vol. 55 (August, 2008).

Fletcher, William A. “The Structure of Standing,” Yale Law Journal, Vol. 98 (December, 1988).

Gerrard, Michael B. “What the Law and Lawyers Can and Cannot Do about Global Warming,” Southeastern Environmental Law Journal, Vol. 16:1 (2007).

Haroff, Kevin dan Jacqueline Hartis, “Climate Change and the Courts: Litigating the Causes and Consequences of Global Warming,” National Resources & Environment, Vol. 22:3 (2008).

Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara: Buku II Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005).

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI, Nomor 36/KMA/SK/II/2013, tentang Pemberlakuan Pedoman Penanganan Perkara Lingkungan Hidup.

Kuehn, Robert R. “A Taxonomy of Environmental Justice”, Environmental Law Reporter, Vol. 30 (2000).

Kusiak, Kurt S. “Standing to Sue: A Brief Review of Current Standing Doctrine,” Boston University Law Review, Vol. 71 (July, 1991).

Law Division UN Environment Programme, The Status of Climate Change Litigation: A Global Review (UNEP, 2017).

Lotulung, Paulus Effendi. Hukum Tata Usaha Negara dan Kekuasaan (Jakarta: Salemba Humanika, 2013).

Mank, Bradford C. “Standing and Global Warming: Is Injury to All Injury to None?”, Environmental Law, Vol. 35 (Winter 2005).

Marbun, S.F. Peradilan Tata Usaha Negara, cet. 3 (Yogyakarta: Liberty, 2013).

Marbun, S.F. Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administratif di Indonesia, Cet. Keempat revisi (Yogyakarta: FHUII Press, 2015).

McElfish Jr., James M. “Developments in Standing for Public Lands and Natural Resources Litigation,” Environmental Law Reporter News & Analysis, Vol. 48 (December, 2018).

Mullis, Alastair dan Ken Oliphant, Torts, 2nd ed. (Macmillan Press, 1997).

Owens, Jon. “Comparative Law and Standing to Sue: A Petition for Redress for the Environment,” Environmental Lawyer, Vol. 7 (February, 2001).

Priyatmanto Abdoellah, Revitalisasi Kewenangan PTUN: Gagasan Perluasan Kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara(Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2016).

Prodjohadimidjojo, Martiman. Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara dan UU PTUN 2004 (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005).

Simanjuntak, Enrico. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara: Transformasi dan Refleksi (Jakarta: Sinar Grafika, 2018).

Tjandra, W. Riawan. Teori & Praktek Peradilan Tata Usaha Negara (Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010).

Wibisana, Andri G. “Perlindungan Lingkungan dalam Perspektif Keadilan Antar Generasi: Sebuah Penelusuran Teoritis Singkat,” Masalah-masalah Hukum, Vol. 46: 1 (2017).

Wilde, Mark. Civil Liability for Environmental Damage: A Comparative Analysis of Law and Policy in Europe and the United States (Kluwer Law International, 2002).

Wilkinson, David Environment and Law (Routledge, 2002).

Pidot, Justin R. “Global Warming in the Courts: An Overview of Current Litigation and Common Legal Issues,” The Georgetown Environmental Law & Policy Institute (2006), <http://www.loe.org/images/content/070406/GlobalWarmingLit_Courts Report.pdf>, diakses April 2017.

Putusan pengadilan

PTUN Denpasar (2018), Putusan Nomor 2/G/LH/2018/PTUN.DPS, I Ketut Mangku Wijana, dkk dan Greenpeace Indonesia v. Gubernur Bali dan PT. PLTU Celukan Bawang.

PTTUN Surabaya (2018), Putusan Banding Nomor 221/8 /LH/2018/PT.TUN.SBY., I Ketut Mangku Wijana, dkk dan Greenpeace Indonesia v. Gubernur Bali dan PT. PLTU Celukan Bawang.

Mahkamah Agung (2019), Putusan Kasasi Nomor 224 K/TUN/LH/2019, I Ketut Mangku Wijana, dkk dan Greenpeace Indonesia v. Gubernur Bali dan PT. PLTU Celukan Bawang.

PTUN Jakarta (2001), Putusan Nomor 71/G.TUN/2001/PTUN-JKT, ICEL dkk. v. Menteri Pertanian, PT. Monagro Kimia, dkk.

PTUN Padang (2018), putusan Nomor 2/G/LH/2018/PTUN.PDG, Depi, dkk v. Walikota Padang dan PT. Trans Ritel Properti.

PTUN Pekanbaru (2019), putusan Nomor 41/G/LH/2018/PTUN.PBR, Yayasan Lingkungan Dan Bantuan Hukum Rakyat (YLBHR) v. Kepala Dinas Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Indragiri Hilir, dan PT. Risman Scham Palm Indonesia.

PTTUN Jakarta (2016), Putusan Banding Nomor No. 237/B/2016/PT.TUN.JKT, Walhi dkk v. Bupati Sumedang, dkk.

Mahkamah Agung (2017), Putusan Kasasi Nomor 187 K/TUN/LH/2017, Walhi dkk v. Bupati Sumedang, dkk.

Massachusetts et al., v. Environmental Protection Agency et al., 127 S.Ct. 1438, 1453 (2007).

Manuel Lujan, Jr. v. Defenders of Wildlife, et al., 112 S.Ct. 2130, 2142 (1992).

PTUN Bandung (2016), Putusan Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG, Dusmad, dkk v. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat.

PTUN Bandung (2017), Putusan Nomor 90/G/LH/2017/PTUN-BDG, Dawinah B.T. Darmin, dkk v. Bupati Kabupaten Indramayu dan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I.

PTUN Medan (2017), Putusan Nomor 166/G/LH/2016/PTUN-MDN, Farid Wadjdi Ali, dkk. v. Gubernur Sumatera Utara dan P.T. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II.

Mahkamah Agung (2016), Putusan Peninjauan Kembali Nomor 99 PK/TUN/2016, Joko Prianto, dkk dan Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia v. Gubernur Jawa Tengah dan PT Semen Gresik (Persero) Tbk/PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Mahkamah Agung (2018), Putusan Kasasi Nomor 448 K/TUN/LH/2018, Denny Gusmalino, dkk v. Walikota Tangerang Selatan dan PT Ichsan Medical Centre.

PTUN Medan (2014), Putusan Nomor 98/G/2013/PTUN-MDN, Lembaga Negeri Sibaganding Tua (LNST) v. Gubernur Sumatera Utara dan Sarulla Operation Limited.

Mahkamah Agung (2016), Putusan Peninjauan Kembali Nomor 99 PK/TUN/2016, Joko Prianto, dkk dan Walhi v. Gubernur Jawa Tengah dan PT. Semen Gresik.

PTUN Bandung (2016), Putusan Nomor 178/G/2015/PTUN-BDG, Walhi, dkk. v. Bupati Sumedang, dkk.

PTUN Banda Aceh (2019), Putusan Nomor 7/G/LH/2019/PTUN.BNA, Walhi v. Gubernur Aceh dan PT. Kamirzu.

PTUN Surabaya (2018), Putusan Nomor 100/G/LH/2018/PTUN.SBY., Sutamah, dkk v. Bupati Mojokerto dan PT. Putra Restu Ibu Abadi.

PTUN Medan, Putusan Nomor 07/G/2015/PTUN-MDN, Wilmar E. Simandjorang v. Bupati Samosir dan PT. Gorga Duma Sari.

PTUN Samarinda (2017), Putusan Nomor 14/G/LH/2017/PTUN.SMD., Miswanto, dkk. v. Walikota Bontang dan PT. Pupuk Kalimantan Timur.

Share

COinS