DOI
10.21143/jhp.vol51.no3.3125
Abstract
There are at least two main issues concerning the pros and cons of this omnibus law. First is the posedural issue in the process of making laws. Omnibus law should not be solely to support economic growth and facilitate investment. At thesame time other issues must be considered, for example human rights. So that the omnibus law is not merely a technical problem of legal drafting, but is also part of the implementation of the countrys legal politics. This study uses a literature reviewanalysis method. The results of the deepening of the literatureexplain that the reasons for urgent needs, and limited time, the government or the Parliament can not only pursue the efficiency of time and effectiveness of the target, because the making ofthe law must meet the required procedures, so that the authority granted by the constitution is validated. What must be guarded is not to get the idea of finding a breakthrough, not only concerning the substance of the legislation, but also the draftingprocedures, and the systematic system of the legislation, it will cause new complications in the legislative draftingsystem.
Bahasa Abstract
Setidaknya ada dua permasalan pokok yang menyangkut pro kontra terhadap omnibus lawini. Pertama persoalan posedural dalam proses pembuatan undang-undang. Omnibus lawtidak boleh hanya semata-mata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memudahkan investasi saja. Pada saat yang sama harus diperhatikan masalah lain, misalnya hak azasi manusia. Sehingga omnibus lawtidak sekadar menjadi masalah teknis legal draftingsemata, namun juga merupakan bagian dari implementasi dari politik hukum negara.Kajian ini menggunakan metode analisa tinjauan literatur. Hasilpendalaman literatur menjelaskan bahwa alasan kebutuhan yang mendesak, dan keterbatasan waktu, pemerintahatau DPR tidak hanya bisa mengejar efisiensi waktu dan efektivitas target, karena pembuatan undang-undang harus memenuhi prosedur yang dipersyaratkan, sehingga otoritas yang diberikan oleh konstitusi terpenuhi keabsahannya. Yang harus dijaga jangan sampai gagasan untuk mencari terobosan, bukan hanya menyangkut substansi perundang-undangan, tetapi juga prosedur penyusunan, dan sistematika perundang-undangan, justru menimbulkan komplikasi baru dalam sistem legislasi (legislative drafting).
References
Buku
Atmasasmita, R. (2018). Teori Hukum Integratif, Rekonstruksi Terhadap Teori Hukum Pembangunan dan Teori Hukum Progresif. Genta Publishing.
Azanella, L. A. (2019, October 22). Apa Itu Omnibus Law, yang Disinggung Jokowi dalam Pidatonya? Kompas.Com. https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/22/070600665/apa-itu-omnibus-law-yang-disinggung-jokowi-dalam-pidatonya?page=allChristiawan, R. (2020, March 16).
Pro Kontra Omnibus Law Cipta Kerja. Swa.Co.Id. https://swa.co.id/swa/trends/pro-kontra-omnibus-law-cipta-kerjaCNNIndonesia. (2020a, March 10).
Mahfud: PenolakanRUUCipta Kerja karena Gorengan Politik. Cnnindonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200310134823-32-482099/mahfud-penolakan-ruu-cipta-kerja-karena-gorengan-politikCNNIndonesia. (2020b, March 11).
Tolak Omnibus Law, Buruh Ancam Mogok KerjaMassal. Cnnindonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200311133729-20-482415/tolak-omnibus-law-buruh-ancam-mogok-kerja-massal
Crabbe, V. (1993). Legislative Drafting(1st ed.). Cavendish Publishing Limited.Erdianto, K. (2020, April 21).
OmnibusLaw RUU Cipta Kerja Berpotensi Merugikan Buruh Perempuan. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2020/04/21/17422231/omnibus-law-ruu-cipta-kerja-berpotensi-merugikan-buruh-perempuan?page=allFitryantica, A. (2019).
Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Indonesia melalui Konsep Omnibus Law. Jurnal Gema Keadilan, 6(3), 300–316. 10.14710/gk.6.3.300-316
Friedman, L. M. (1975). The Legal Systems, A Social Systems Perspective. Russeln Sage Foundation.Harian Kompas. (2020,April 30).
RUU Cipta Kerja, Omnibus Law Dinilai Tidak Sesuai dengan UU 12/2011. Harian Kompas.
Ibrahim, Z. (2015). Hakekat Hukum Pengupahan dalam Upaya Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Pekerja. Masalah-Masalah Hukum, 44(4), 431–446.
10.14710/mmh.44.4.2015.431-446
Irawan, A. (2019, October 19). Omnibus Law dan Obesitas Peraturan Perundangan. Media Indonesia.Isdiyanto, I. Y. (2018).
Menakar Gen Hukum Indonesia sebagai dasar Pembangunan Hukum Nasional. Jurnal Hukum & Pembangunan, 48(3), 589–611. 10.21143/jhp.vol48.no3.1747
Kaelan. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila, Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis, dan Aktualisasinya. Paradigma.
Kelsen, H. (1992). Introduction do The Problems of Legal Theory.
Clarendon.Kelsen, H. (2006). Teori Umum Tentang Hukumdan Negara. Nusamedia & Nuansa.Kompas.id. (2020, March 12).
Omnibus Atasi Obesitas Regulasi. Kompas.Id. https://kompas.id/baca/polhuk/2020/03/12/omnibus-atasi-obesitas-regulasi/
Kustiasih, R. (2020, March 12). Omnibus Law dan Harmonisasi UU. Harian Kompas.Kusumawardhani, A. (2019, December 27).
Jokowi Minta Waspadai Pasal Titipan Omnibus Law. Bisnis.Com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20191227/9/1184846/jokowi-minta-waspadai-pasal-titipan-omnibus-law Liputan6.com. (2020, January 23).
Mahfud Md Ungkapkan Banyak Oknum Industri Hukum Buat Indonesia Hancur. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/news/read/4161908/mahfud-md-ungkapkan-banyak-oknum-industri-hukum-buat-indonesia-hancur
Lumbantoruan, H. D. (2017). Pembentukan Regulasi Badan Usaha dengan ModelOmnibus Law. Jurnal Hukum Tô-Râ, 3(1), 463–472. http://ejournal.uki.ac.id/index.php/tora/article/view/1118/947
Mahfud, M. (2017). Politik Hukum Indonesia. RajaGrafindo Persada.
Mahfud MD, M.(2001). Politik Hukum di Indonesia. RajaGrafindo Persada.
Mahfud MD, M. (2017, December 11). Politisasi Hukum, Bukan Politik Hukum. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/read/detail/135950-politisasi-hukum-bukan-politik-hukum
Mambu, J. G. Z. (2010). Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Wanita (Menurut UU13/2003). Jurnal Hukum Dan Syariah De Jure, 2(2), 150–161. 10.18860/j-fsh.v2i2.2975
Mochtar, Z. A. (2020, March 9). Pemerintahan dan RUU Cipta Kerja. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/read/detail/295205-pemerintahan-dan-ruu-cipta-kerja
Nonet, P., & Selznick, P. (2009) Law and Society in Transition (4th ed.). Transaction Publishers. https://books.google.co.id/books?id=P5xrwZ8QyVwC&printsec=copyright&hl=id&source=gbs_pub_info_r#v=onepage&q&f=falseParsons, T. (1991).
The Sosial System. Routledge.Persada, S. (2020a, March 10). Ini Kajian Gejayan Memanggil: Gagalkan Omnibus Law Cipta Kerja. Tempo.Co. https://nasional.tempo.co/read/1317579/ini-kajian-gejayan-memanggil-gagalkan-omnibus-law-cipta-kerja
Persada, S. (2020b, April 6). Dewan Pers Surati DPR, Tolak Omnibus Law Cipta Kerja Atur UU Pers. Tempo.Co. https://nasional.tempo.co/read/1328479/dewan-pers-surati-dpr-tolak-omnibus-law-cipta-kerja-atur-uu-pers
Prabowo, A. S., Triputra, A. N., & Junaidi, Y. (2020). Politik Hukum Omnibus Law di Indonesia. Jurnal Pamator, 13(1), 1–6. 10.21107/pamator.v13i1.6923
Prasetyo, T. (2015). Keadilan Bermartabat Perspektif Teori Hukum.
Nusamedia.Putra, A. (2020). PENERAPAN OMNIBUS LAW DALAM UPAYA REFORMASI REGULASI. Indonesia Journal of Legislation, 17(1). http://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/602/pdf
Sadono, B. (2005). Politisasi Hukum media Dalam Praktek Negara Kekuasaan(Studi Kasus Penyusunan Undang-Undang Penyiaran). Jurnal HukumProgresif, 1(2), 1–14. http://eprints.undip.ac.id/7971/
Sadono, B. (2010). Politisasi Hak Pengelolaan (HPL), dalam Sistem Hukum Pertanahan Nasional. Masalah-Masalah Hukum, 39(4), 372–377. 10.14710/mmh.39.4.2010.372-377
Sadono, B. (2016, October 1). Matinya Idealisme dalam Pembuatan UU. Media Indonesia.
Satjipto Rahardjo. (1991). Ilmu Hukum(3rd ed.).
Citra Aditya Bakti.Satjipto Rahardjo. (2008). Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyatnya. Genta Publishing.
Satjipto Rahardjo.(2009). Hukum Progresif Sebuah Sintesa Hukum Indonesia.Genta Publishing.
Schubert, G. (1975). Human Jurisprudence, Public Law as Political Science. The University Press of Hawaii.
Soeprapto, M.F.I. (1998). Ilmu Perundang-undangan, Dasar-Dasar dan Pembentukannya. Penerbit Kanisius.
Suriadinata, V. (2019). Penyusunan Undang-Undang di Bidang Investasi : Kajian Pembentukan Omnibus Law di Indonesia. Refleksi Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, 4(1), 115–132. 10.24246/jrh.2019.v4.i1.p115-132
Wheare, K. C. (1966). Modern Constitution(2nd ed.). Oxford University Press.
Widyastuti, A. Y. (2020, February 27). Kritik Keras Omnibus Law, Faisal Basri: Jauh Panggang dari Api. Tempo.Co. https://bisnis.tempo.co/read/1313094/kritik-keras-omnibus-law-faisal-basri-jauh-panggang-dari-api
Recommended Citation
Sadono, Bambang and Rahmiaji, Lintang Ratri
(2021)
"PRO KONTRA TERHADAP PROSEDUR DAN SUBSTANSIOMNIBUS LAW RANCANGAN UNDANG-UNDANGCIPTA KERJA,"
Jurnal Hukum & Pembangunan: Vol. 51:
No.
3, Article 4.
DOI: 10.21143/jhp.vol51.no3.3125
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jhp/vol51/iss3/4
Included in
Administrative Law Commons, Comparative and Foreign Law Commons, Constitutional Law Commons, Criminal Law Commons, Natural Resources Law Commons