DOI
10.21143/jhp.vol49.no3.2209
Abstract
Resignation is one of the mechanisms for terminating employment relations that requires voluntary factor in the employee’s action. However, in a number of cases, the resignation was actually not based on the initiative of employee, but was motivated by the employer’s action who put employee into difficult situation so that he/she had no choice but to resign. Therefore, it is necessary to further examine the regulations regarding termination of employment and their implementation at the Industrial Relations Court level toward cases about the employee’s involuntary resignation in decision no. 262/Pdt.Sus- PHI/2017/PN.Mdn, no. 5/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Bna, and no. 18/Pdt.Sus- PHI/2015/PN.Pal. The research is a normative juridical research by comparing 3 (three) court decisions, which has descriptive analytical.
Bahasa Abstract
Pengunduran diri merupakan salah satu mekanisme PHK yang mensyaratkan faktor kesukarelaan dalam tindakan pekerja/buruh. Namun, pada sejumlah kasus, pengunduran diri nyatanya tidak didasarkan atas inisiatif pekerja/buruh melainkan dilatarbelakangi oleh tindakan pengusaha yang menempatkan pekerja/buruh pada situasi sulit sehingga tidak memiliki pilihan selain mengundurkan diri. Oleh karena itu, perlu diteliti lebih lanjut pengaturan mengenai PHK dan implementasinya di tingkat Pengadilan Hubungan Industrial terhadap kasus pengunduran diri pekerja/buruh yang dilakukan secara tidak sukarela dalam putusan no. 262/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn, no. 5/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Bna, dan no. 18/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.Pal. Penelitian dalam tulisan ini berbentuk penelitian yuridis normatif dengan membandingkan 3 (tiga) putusan, yang bersifat deskriptif analitis.
References
Buku Badrulzaman, Mariam Darus. Aneka Hukum Bisnis. Bandung: Alumni, 1994. Bongiovanni, Giorgio, Giovanni Sartor, dan Chiara Valentini. eds. Reasonableness and Law. New York: Springer, 2009. Bowers, John dan Simon Honeyball. Labour Law. Ed. 4. London: Blackstone Press Limited, 1996. Budiono, Herlien. Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010. Farianto, Willy dan Darmanto. Himpunan Putusan Mahkamah Agung dalam Perkara PHI tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Disertai Ulasan Hukum. Ed. 1. Cet. 2. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Harahap, M. Yahya. Hukum Acara Perdata: Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika, 2011. Lockton, Deborah J. Employment Law. New York: Palgrave Macmillan, 2003. Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum: Suatu Pengantar. Ed. rev. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2016. Sargeant, Malcolm dan David Lewis. Employment Law. 5th Ed. London: Pearson Education Limited, 2010. Subekti. Hukum Pembuktian. Cet. 19. Jakarta: Balai Pustaka, 2015. Suparman, Supomo. Hukum Acara Peradilan Hubungan Industrial: Tata Cara Penyelesaian Sengketa Perburuhan. Jakarta: Jala Permata Aksara, 2009. Uwiyono, Aloysius, Siti Hajati Hoesin, Widodo Suryandono, dan Melania Kiswandari. Asas-Asas Hukum Perburuhan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Jurnal Boyle, Mathew. “The Relational Principle of Trust and Confidence”, Oxford Journal of Legal Studies, Vol. 27, No. 4 (Winter, 2007), hlm. 633-657. Crump, D.W., W. M. Rees dan P. N. Todd. “Constructive Dismissal Construed: The Court of Appeal Digs for Clarity”, The Modern Law Review, Vol. 41, No. 5 (September, 1978), hlm. 581-584. Kaur, Richa, Priti Aggarwal, dan Neha Khaitan. “Equity Sensitivity”, The International Journal of Business and Management, Vol. 2 No. 6 (Juni 2014), hlm. 230-233. McLean, Hazel. “An Employer’s Right to be Unreasonable”, The Cambridge Law Journal, Vol. 51, No. 1 (Maret, 1992), hlm. 23-26. Nievod, Abraham. “Undue Influence in Contract and Probate Law”, Journal of Questiones Document Examination, Vol. 1 No. 1 (1992), hlm. 15-22. Okpaluba, Chuks. “Employee’s Misconduct, Employer’s Reasonableness and the Law of Unfair Dismissal in Swaziland”, The Comparative and the International Law Journal of Southern Africa, Vol. 32, No. 3 (November, 1999), hlm. 386-405. Panggabean, H. P. “Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik van Omstandigheden) sebagai Alasan (Baru) untuk Pembatalan Perjanjian”, Varia Peradilan, No. 70 (Juli, 1991), hlm. 132-149. Putra, Fani Martiawan Kumara. “Paksaan Ekonomi dan Penyalahgunaan Keadaan sebagai Bentuk Cacat Kehendak dalam Perkembangan Hukum Kontrak”, Jurnal Yuridika, Vol. 30 No. 2, (Mei-Agustus, 2015), hlm. 195-211. Thal, Spencer Nathan. “The Inequality of Bargaining Power Doctrine: The Problem of Defining Contractual Unfairness”, Oxford Journal of Legal Studies, Vol. 8, No. 1 (1988), hlm. 17-33. Peraturan Perundang-Undangan Indonesia. Undang-Undang Ketenagakerjaan, UU No. 13 Tahun 2003, LN No. 39 Tahun 2003, TLN No. 4279. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek]. Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. Jakarta: Balai Pustaka, 2016. Reglemen Indonesia yang Diperbaharui (RIB) [Herzien Inlandsch Reglement] dengan Penjelasan. Diterjemahkan oleh R. Soesilo. Bogor: Politeia, 1995. Dokumen Internasional Australia. Fair Work Act 2009 (Cth), No. 28. Putusan Pengadilan Pengadilan Negeri Palu. Putusan No. 18/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.Pal. Pengadilan Negeri Banda Aceh. Putusan No. 5/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Bna. Pengadilan Negeri Medan. Putusan No. 262/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn. Mahkamah Agung Republik Indonesia. Putusan No. 461 K/Pdt.Sus-PHI/2014. Jones v Mid-Glamorgan County Council [1997] EWCA Civ 1680 (13 May 1997), [1997] ICR 815. Artikel C., Mantzavinos. The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Winter 2016 Edition). https://plato.stanford.edu/archives/win2016/entries/hermeneutics/. Diakses 31 Oktober 2018. Hartfield, Dominique. “Voluntary Resignation or Constructive Dismissal? Employers be Wary”. https://www.lexology.com/library/detail.aspx?g=26f7810f-3675-4ae0-9771-d4a286d01b7. Diakses 5 November 2018. Rizal. “Diduga PHK Massal, Chevron Berdalih Tawarkan Karyawan Mengundurkan Diri Secara Sukarela”. https://www.idntimes.com/news/ indonesia/rizal/chevron-tawarkan-karyawannya-mengundurkan-diri-secara-sukarela/full. Diakses 17 September 2018. Yeni Komalasari. “Modus Baru PHK, Karyawan Yamaha Dipaksa Mengundurkan Diri”. https://radaronline.id/2016/07/14/modus-baru-phk-karyawan-yamaha-dipaksa-mengundurkan-diri/. Diakses 17 September 2018. . “About conciliation.” https://www.fwc.gov.au/termination-employment/unfair-dismissal/about-conciliation. Diakses 5 November 2018. . “About hearings and conferences”. https://www.fwc.gov.au/termination- employment/unfair-dismissal/about-hearings-conferences. Diakses 5 November 2018. . “About us”. https://www.fwc.gov.au/about-us. Diakses 5 November 2018. . Business Dictionary. http://www.businessdictionary.com/definition/inequality-of-bargaining-power.html. Diakses 31 Oktober 2018. . “How the Commission Work”. https://www.fwc.gov.au/disputes-at-work/how-the-commission-works. Diakses 5 November 2018. .“Pemaksaan Pengunduran Diri Karyawan Berujung Gugatan”. http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b0e6a990033b/pemaksaan-pengunduran-diri-karyawan-berujung-gugatan. Diakses, 17 September 2018.
Recommended Citation
Andriani, Patricia Cindy and Kiswandari, Melania
(2019)
"FAKTOR KESUKARELAAN DALAM PENGUNDURAN DIRI PEKERJA/BURUH: STUDI PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI MEDAN NO. 262/PDT.SUS-PHI/2017/PN.MDN, DI BANDA ACEH NO. 5/PDT.SUS- PHI/2016/PN.BNA, DAN DI PALU NO. 18/PDT.SUS-PHI/2015/PN.PAL,"
Jurnal Hukum & Pembangunan: Vol. 49:
No.
3, Article 4.
DOI: 10.21143/jhp.vol49.no3.2209
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jhp/vol49/iss3/4
Included in
Administrative Law Commons, Constitutional Law Commons, Marketing Law Commons, Nonprofit Organizations Law Commons