•  
  •  
 

Abstract

Paul Scholten, a prominent Dutch legal scholar, explains some thoughts in one of his chief article: De Structuur der recthwetenshcap. Essentially it describes some accounts on how legal relations may exist, which he thinks such relations can be both logic and illogical. Scholten even furthermore reiterates such paradigm, the dualism of logic and illogical, also underlies the scientific nature of legal science (jurisprudence). Finally, he also explores on the relations between language and jurisprudence. His all accounts leave some critical notes, as it has some internal contradictions in connection of, as what critical legal theory says, the presence of reifications in legal doctrine.

Bahasa Abstract

Paul Scholten, seorang sarjana hukum Belanda terkemuka, menjelaskan beberapa pemikiran di salah satu artikel utamanya: De Structuur der recthwetenshcap. Pada intinya ini mengambarkan beberapa catatan tentang bagaimana hubungan hukum mungkin ada, yang menurutnya hubungan semacam itu bisa bersifat logis dan “alogikal”. Scholten bahkan mengulangi paradigma semacam itu, dualisme yang logis dan “alogikal”, mendasari juga sifat ilmiah ilmu hukum (yurisprudensi). Akhirnya, dia juga menggali hubungan antara bahasa dan yurisprudensi. Catatannya itu semua meninggalkan beberapa catatan kritis, karena ada beberapa kontradiksi internal yang terkait, seperti yang dikatakan oleh teori hukum kritis, dengan reifikasi dalam doktrin hukum

References

DAFTAR PUSTAKA

Besson, Samantha. (2005). The Morality of Conflict: Reasonable Disagreement and the Law. Portland, Oregon: Hart Publishing.

Brakel, G. J. van. (1936). „Das richtige Recht” in der holländischen Jurisprudenz und Gesetzgebung”, Archiv für Rechts- und Sozialphilosophie, Vol. 29, No. 2 (Februar), hal. 157-162.

Derrida, J. (1992). “The Force of Law: The “Mystical Foundation of Authority”, dalam Deconstruction and the Possibility of Justice, ed. Drucilla Cornell, Michel Rosenfeld & David Gray Carlson. New York: Routledge.

Douglas-Scott, Sionaidh. (2013). Law after Modernity. Oxford and Portland, Oregon: Hart Publishing.

Edgar, Andrew. (2005). The Philosophy of Habermas. Montreal: McGill-Queen’s University Press.

Fuller, Lon F. (1964). The Morality of Law. New Haven: Yale University Press.

Gabel, Peter. (1994). “Reification in Legal Reasoning,” dalam Critical Legal Studies, ed. James Boyle. Aldershot: Dartmouth Publishing Company Limited.

Hardiman, F. Budi. (2015). Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.

Hardiman, Fransisco Budi. (2004). Kritik Ideologi: Menyingkap Kepentingan Pengetahuan Bersama Jürgen Habermas. Yogyakarta: Buku Baik.

Huijbers, Theo. (1982). Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Kelsen, Hans. (1967). Pure Theory of Law, terj. Max Knight. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press.

Manullang, E. Fernando M. (2016). Legisme, Legalitas dan Kepastian Hukum. Jakarta: Prenadamedia Group.

Mertokusumo, Soedikno. (1999). Mengenal Hukum: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Rabinow, Paul. (1984). Foucault Reader. New York: Pantheon Books.

Rasuanto, Bur. (2005). Keadilan Sosial: Pandangan Deontologis Rawls dan Habermas, Dua Teori Filsafat Politik Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ratnapala, Suri. (2009). Jurisprudence. Cambridge: Cambridge University Press.

Scholten, Paul. (2003). De Structuur der rechtswetenschap, atau Struktur Ilmu Hukum, terj. B. Arief Sidharta. Bandung: Penerbit Alumni.

Shidarta. (2013). Hukum Penalaran dan Penalaran Hukum: Akar Filosofis. Yogyakarta: Genta Publishing.

Sidharta, Bernard Arief. (2000). Refleksi tentang Struktur Pemikiran Ilmu Hukum: Sebuah Penelitian tentang Fundasi Kefilsafatan dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia. Bandung: Mandar Maju.

Tebbit, Mark. (2005). Philosophy of Law: An Introduction. London: Routledge

Share

COinS