•  
  •  
 

DOI

10.21143/jhp.vol53.no3.1574

Abstract

This paper focuses on the regulatory implications of financial conglomeration on the banking sector in Indonesia after Law 4 of 2023 on the Development and Strengthening of the Financial Sector. Financial conglomeration have a negative impact, which can create systemic risk in the financial sector. Therefore, the activities of financial conglomerates need to be regulated and supervised in a comprehensive and integrated manner. Through Law 4 of 2023, the Government regulates financial conglomerates and strengthens the OJK institution in conducting integrated regulation and supervision of financial conglomerate activities. With the issuance of Law 4 of 2023, it has implications for the banking sector, namely for banks that have been designated by OJK as financial conglomerates, it is mandatory to form a Financial Conglomerate Holding Company. This is different before the enactment of Law 4 of 2023, where the controlling shareholder can simply appoint one of its financial institutions to become the main entity, which is assigned to carry out the compliance activities of the financial conglomerate.

Bahasa Abstract

Penulisan ini difokuskan untuk melihat implikasi pengaturan konglomerasi keaungan terhadap sektor perbankan di Indonesia pasca Undang-Undang 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Konglomerasi keuangan memilik dampak yang negatif, yang dapat menciptakan risiko sistemik pada sektor keuangan. Untuk itu, aktivitas dari konglomerasi keuangan perlu diatur dan diawasi secara komprehensif dan terintegratif. Melalui Undang-Undang 4 Tahun 2023, Pemerintah melakukan pengaturan mengenai konglomerasi keuangan serta memperkuat institusi OJK dalam melakukan pengaturan dan pengawasan terintergrasi terhadap aktivitas konglomerasi keuangan. Dengan diterbitkannya Undang-Undang 4 Tahun 2023 tersebut, memberikan implikasi pada sektor perbankan yaitu bagi bank yang telah ditetapkan oleh OJK sebagai konglomerasi keuangan, wajib untuk membentuk Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan. Hal ini berbeda sebelum berlakunya Undang-Undang 4 Tahun 2023, dimana pemegang saham pengendali cukup menunjuk salah satu lembaga keuangannya untuk menjadi entitas utama, yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan kepatuhan konglomerasi keuangan.

References

PERATURAN

Undang-Undang Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, UU 4 Tahun 2023, LN No.4, Tahun 2023, TLN No.6845

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, POJK No. 17/POJK.03/2014, LN No. 348 Tahun 2014, TLN No. 5626

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, POJK 18/POJK.03/2014, LN No. 349 Tahun 2014, TLN No. 5627

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, POJK 26/POJK.03/2015, LN No. 292 Tahun 2015, TLN No. 5774

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, POJK No. 6/POJK.03/2016, LN No, 18 Tahun 2016, TLN 6167

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Konglomerasi Keuangan, POJK No. 45/POJK.03/2020, LN No. 237 Tahun 2020, TLN No. 6569

BUKU

Berghe, Lutgart Van den, Financial Conglomerates New Rules for New Players ?, Dordect: Kluwer Academic Publisher, 1995

Harinowo, Cyrillus, IMF: Penanganan Krisis dan Indonesia Pasca-IMF, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004)

OECD, G20/OECD Principles of Corporate Governance, Paris: OECD Publishing 2015

ARTIKEL:

BIS, The Joint Forum: Principles for the supervision of financial conglomerates, Basel Committee on Banking Supervision, (2012)

Buschgen, H.E., “The Universal Banking System in The Federal Republic of Germany”. Journal of Comparative Corporate Law and Securities Regulation 2: North-Holland Publishing Company, (1979)

Claessens, Stijn, Et Al., Lessons and Policy Implications from the Global Financial Crisi, IMF Working Paper (2010)

Freixas, Xavier, Gyöngyi Lóránth, & Alan D. Morrison, “Regulating financial conglomerates”. Journal of Financial Intermediation Vol.16, Issue 4, (2007)

International Monetary Fund, Indonesia: Financial System Stability Assessment, IMF Country Report No. 17/152, (2017)

Keyes, Lucile S, “Proposals for the Control of Conglomerate Mergers”, Southern Economic Journal, Vol. 34, Issue 1, (1967)

Kumar, Rajesh, “Mergers and Acquisition Valuation. In Valuation”, Journal of Teaching and Education, Vol. 5, Issue 1, (2016)

Liao, Fan, “Regulation of Financial Conglomerates in China: From De Facto to De Jure”, European Business Organization Law Review, Vol. 12, (2011)

Lindblad, J. Thomas, “Conglomerates in Indonesia The Road to Power and Beyond:, Big Business and Economic Development: Conglomerates and Economic Groups in Developing Countries and Transition Economies under Globalization Routledge. New York (2007)

MacDonald, Ronald, Consolidated Supervision of Banks. Centre for Central Banking Studies, Bank of England, No. 15, (1998)

Mulyaningsih, Tri dan Anne Daly, “Competitive Conditions in Banking Industry: An Empirical Analysis of the Consolidation, Competition and Concentration in the Indonesia Banking Industry between 2001 and 2009” Buletin Ekonomi, Moneter dan Perbankan, Bank Indonesia, Vol. 14, No. 2, (2011)

OJK, “Laporan Triwulan III-2023” (Jakarta: OJK, 2023)

Siahaan, Trioksa, “Prospek Bank-Bank Milik Konglomerasi (Risiko, Mitigasi dan Implementasi GCG). Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, (2019)

Taurusianingsih, Dyah Nirmalawati, Konglomerasi Keuangan dan Dampaknya Terhadap Persaingan, Risiko, dan Stabilitas Perbankan, (Disertasi doktoral, Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 2022)

Tremblay, Victor J. dan Carol H. Tremblay, “Horizontal, Vertical and Conglomerate Mergers”, New Perspectives on Industrial Organization. New York, NY: Springer, edisi 127, (2012)

Widyastuti, Ratna Sri dan Boedi Armanto, “Kompetisi Industri Perbankan Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Vol. 15. No.4. (2013)

Yoshino, Naoyuki, Et Al., Financial Conglomeration In East Asian Regional Development, Daiwa Institute of Research Japan-Tokyo, (2007)

LAIN-LAIN:

Indrawati, Sri Mulyani, Pidato Menteri Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Dalam Rangka Pembicaraan Tingkat II/ Pengambilan Keputusan Terhadap Rancangan Undang- Undang Tentang Pengembangan Dan Penguatan Sektor Keuangan, pada 15 Desember 2022, tersedia pada https://www.youtube.com/results?search_query=Pidato+Menteri+Keuangan+pada+Rapat+Paripurna+Dpr+Ri+Dalam+Rangka+Pembicaraan+Tingkat+II%2F+Pengambilan+Keputusan+Terhadap+Rancangan+Undang-+Undang+Tentang+Pengembangan+Dan+Penguatan+Sektor+Keuangan%2C+pada+15+Desember+2022, diakses pada 1 Desember 2023

OJK. Sosialisasi POJK No. 45/POJK.03/2020 Tentang Konglomerasi Keuangan. tersedia pada https://sikepo.ojk.go.id/SIKEPO/DatabasePeraturan/FAQ/4562e4df-cdfd-408a-914e-2a540c1a32f9. diakses pada 1 Desember 2023

Reserve Bank of Australia. The Global Financial Crisis. hlm. 1. Tersedia pada https://www.rba.gov.au/education/resources/explainers/pdf/the-global-financial-crisis.pdf, diakses pada 3 Desember 2023

Sidik, Syahrizal, OJK: Konglomerasi Kuasai 65,8% Aset Jasa Keuangan RI. CNBC Indonesia, pada 11 September 2011, tersedia pada https://www.cnbcindonesia.com/market/20190911180022-17-98728/ojk-konglomerasi-kuasai-658-aset-jasa-keuangan-ri. Diakses pada 1 Desember 2023

The Tripartite Group of Bank, S. and I. R., “The Supervision of Financial Conglomerates” (Issue July), (1995), tersedia pada https://www.bis.org/publ/bcbs20.pdf, diakses pada 3 Deseber 2023

Share

COinS