•  
  •  
 

DOI

10.21143/jhp.vol51.no4.3291

Abstract

The Compulsory will (wasiyah wajibah) is one of the products of ijtihad in the field of contemporary Islamic jurisprudence. The case of compulsory wills is also included in the sub-discussion of inheritance in family or civil law in several countries with a majority Muslim community. The provision of a mandatory will appears as an alternative to several inheritance problems, such as the right to inheritance for heirs of different religions, children and adoptive parents. This condition is faced with the reality of the inheritance law of a society that cannot be separated from the structure, norms and traditions of a society that has lived (living law) for years. One of the practices of compulsory will that is in the spotlight in Indonesia is the case of compulsory will in the Supreme Court Decision Number 331 K / Ag / 2018. This decision is an elected decision of the Supreme Court (landmark decision) which changes the decision of the Banten High Religious Court No. 78 Pdt.G / 2017 PTA Btn regarding the distribution of inheritance for the husband of the heir who has apostatized.

Bahasa Abstract

Wasiat wajibah merupakan salah satu produk ijtihad di bidang fikih Islam kontemporer. Perkara wasiat wajibah juga masuk ke dalam sub pembahasan Kewarisan dalam hukum keluarga atau perdata di beberapa negara dengan mayoritas masyarakat muslim. Ketentuan wasiat wajibah muncul sebagai alternatif atas beberapa problematika kewarisan, seperti hak atas harta warisan bagi kepada ahli waris beda agama, anak dan orang tua angkat. Kondisi ini dihadapkan pada realitas hukum kewaarisan suatu masyarakat yang tidak dapat lepas dari struktur, norma, dan tradisi, masyarakat yang sudah hidup (living law) selama bertahun-tahun. Salah satu praktek wasiat wajibah yang menjadi sorotan di Indonesia adalah kasus wasiat wajibah di dalam Putusan MA Nomor 331 K/Ag/2018. Putusan ini merupakan putusan terpilih Mahkamah Agung (landmark decision) yang mengubah putusan pengadilan Tinggi Agama Banten No. 78 Pdt.G/2017 PTA Btn terkait pembagian warisan bagi suami pewaris yang telah murtad.

References

Buku Anshary MK, Hukum Kewarisan Islam Indonesia: Dinamika Pemikiran dari Fikih Klasik ke Fikih Indonesia Modern, Bandung: Mndar Maju, 2013. Asshiddique, Jimmly Hukum Acara Pengujian Undang-Undang, Jakarta: Konstitusi Press, 2006. Faisal, “Menerobos Positivisme Hukum”, Jakarta: Gramata Publishing, 2009. Farida, Maria. “Ilmu Perundang-Undangan”, Yogyakarta: Kanisius, 1998. Halim, Abd, Wasiat Wajibah Dalam KHI dan Perkembangan Penerapannnya (perspektif Maqasid Al Syariah), Laporan Penelitian Individual BOOPTN tahun 2013, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013. Kristiana, Yudi, “Menuju Kejaksaan Progresif: Studi Tentang Penyelidikan, Penyidikan, dan Penuntutan Tindak Pidana Korupsi”, Yogyakarta: LSHP, 2009. Lebacqz, Karen “Six theories of justice: Perspectives from philosophical and theological ethics”, New York: Augsburg Books, 1986. Mertokusumo, Sudikno, “Penemuan Hukum”, Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka, 2014. Muchsin, “Kekuasaan kehakiman yang merdeka dan kebijakan asasi”, Jakarta, STIH IBLAM, 2004. Muhibbin, Moh. Wasiat Wajibah untuk Anak Angkat di luar perkawinan Sah, dan Anak dari Orang tua Beda Agama dalam Muchit A. Karis (ed), Problematika Hukum Kewarisan Islam Kontemporer di Indonesia, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, 2012. Rahardjo, Satjipto, “Ilmu Hukum”, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000. Rasjidi, Lili dan Liza Sonia Rasjidi, “Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum”, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2016. Rawls, John “A Theory Of Justice”, (Revised Edition), Cambridge, Massachusetts: The Belknap Press Of Harvard University Press, 1971. Rifai, Ahmad “Penemuan Hukum Oleh Hakim: Dalam Perspektif Hukum Progresif”, Jakarta: Sinar Grafika, 2010. Shidarta, “Hukum Penalaran dan Penalaran Hukum Akar Filosofis”, Yogyakarta: Genta Publishing, 2013. Soeroso, R. “Pengantar Ilmu Hukum”, Jakarta, Sinar Grafika, 2011. Puslitbang Hukum dan Peradilan Badan Litbang Diklat Kumdil MA RI, “Kedudukan dan Relevansi Yurisprudensi Untuk Mengurangi Disparitas Putusan 860 Jurnal Hukum & Pembangunan Tahun ke-51 No.4 Oktober-Nopember 2021 Pengadilan”, Jakarta, Balitbang Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan MA RI, 2010. Jurnal Arif, Muhammad Rinaldi, Pemberian Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Beda Agama (Kajian Perbandingan Hukum Antara Hukum Islam Dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 368. K/Ag/1995), “De Lega Lata”, Vol. 2, No. 2, 2017, 351-372. Curzon, L.B. “Jurisprudence”, M&E Handbooks, Estover, Plymouth, hal.188. Hanum, Zilfia dan Alfi Syahr, Wasiat Wajibah Sebagai Wujud Penyelesaian Perkara Waris Beda Agama dalam Perkembangan Sosial Masyarakat, “Holistik: Journal For Islamic Social Science”, Vol. 1, No. 2, 2016, 123-133. Hidayati, Sri, Ketentuan Wasiat Wajibah di berbagai Negara Muslim Kontemporer, “Ahkam”, Vol. 12, No. 1, Januari 2012, 81-90. Ilhami, Haniah, Development of The Regulation Related to Obligatory Bequest (Wasiat Wajibah) in Indonesian Islamic Inheritance Law System, “Mimbar Hukum”, Vol. 27, No. 3, Oktober 2015, 553-565. Karaluhe, Sintia Stela Kedudukan Anak Angkat dalam Mendapat Harta Warisan Ditinjau dari Hukum Waris, “Lex Privatum”, Vol. 4, No. 1, Januari 2016, 166-174. Karim, Nova Sagitarina A, "Analisa Terhadap Putusan Hakim Yang Memberikan Wasiat Wajibah Kepada Keturunan Pewaris Yang Berbeda Agama (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 218K/AG/16).”Indonesian Notary”, Vol. 1, No. 004, 2020, 1-23. Maelah, Ana, Cara Penyelesaian Wasiat Wajibah Menurut Ibnu Hazm dan Hazairin, “Syakhsia: Jurnal Hukum Perdata Islam”, Vol. 20, No. 1, 2019, 99-144. Marzuki, Peter Mahmud. “Normatif dan Positivistis”, Makalah Pleno Konferensi Ke-III Asosiasi Filsafat Hukum Indonesia, Surabaya”, 27-28 Agustus 2013, Universitas Airlangga, hal. 5. Nofiardi, Wasiat Wajibah dan Perkembangannya, “Al Hurriyah: Jurnal Hukum Islam”, Vol. 10, No. 1, 2018, 83-92. Nugraheni, Destri Budi, Haniah Ilhami, and Yulkarnain Harahab, “Pengaturan dan implementasi wasiat wajibah di Indonesia, “Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada”, Vol. 22, No. 2, 2010, 311-329. Pahroji, H. Dedi, and MH SH. Penyelesaian Sengketa Mengenai Hak Milik Serta Bagian Anak Angkat Dalam Wasiat Wajibah, Jurnal Ilmiah Hukum, “DE JURE: Kajian Ilmiah Hukum”, Vol. 1, No. 2, 2016, 185-200. Raharjo, Alip Pamungkas, and Elok Fauzia Dwi Putri. "Analisis Pemberian Wasiat Wajibah terhadap Ahli Waris Beda Agama Pasca Putusan Mahkamah Agung Nomor 331 K/Ag/2018, “Jurnal Suara Hukum”, Vol. 1, No. 12, 2019, 172-185. Ramdhani, Ria Pengaturan Wasiat Wajibah Terhadap Anak Angkat Menurut Hukum Islam, “Lex Et Societatis”, Vl. 3, No. 1, 2015, 55-63. Sabir, Muhammad Wasiat Wajibah Bagi Ahli Waris Beda Agama (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 368K/AG/1995), “DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum”, Vol. 17, No. 2, 2019, 188-210. Setiawan, Eko Penerapan Wasiat Wajibah Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam Kajian Normatif Yuridis, “Muslim Heritage”, Vol. 2, No. 1,2017, 43-62. Soetoprawiro, Koerniatmanto Keadilan Sebagai Keadilan (Justice as Fairness), “Jurnal Hukum Pro Justitia”, Vol. 28, No. 2, 2010, 229-256. Wasiat Wajibah bagi Suami Murtad: Raju Moh. Hazmi, Nurul Adhha, Kamarusdiana 861 Yasir Fauzi, Muhammad Wasiat Wajibah Terhadap Non Muslim dan Kontribusinya Terhadap Hukum Keluarga, “Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam”, Vol. 5, No. 1, 2020, 109-126. Zubaidah, Ikrufah, al-Wasiah al-Wajibah bayna al-Ta’silu al-Fiqhi wa al-Tanzil al-Qanun, “Majalah al-Wahat li al-Buhuts wa al-Dirasat”, Vol. 10, No.1, 2017, 417-449. Undang-undang, Putusan Mahkamah Agung, Putusan Pengadilan Indonesia, Undang-undang No. 3 Tahun 2006 tentang peradilan agama dan keberadan asas personalitas keislaman dalam bidang kewarisan. Putusan Mahkamah Agung No. 331 K/Ag/2018, hal. 11. Putusan Mahkamah Agung No. 172/K/Sip/1974 Putusan Mahkamah Agung No. 331 K/Ag/2018, hal. 12 Putusan Mahkamah Agung Nomor 331 K/Ag/2018, hal. 12. Putusan Mahkamah Agung No. 331 K/Ag/2018, hal. 11-12 Putusan Mahkamah Agung No. 51.K / AG / 1999 Putusan Mahkamah Agung Nomor 368.K / AG / 1995 Putusan Pengadilan Utama No. 16.K / AG / 2010 pada 30 April 2010.

Share

COinS