•  
  •  
 

Abstract

The wave of the Arab Spring in the East The Civil War in Libya that occurred in the Middle East in 2011 was felt in Libya. The conflict that started as a demonstration ended in a civil war between the government and the Libyan opposition. NATO's humanitarian intervention is the mandate of the United Nations in the civil war in Libya uses the Responsibility to Protect rule to prevent the conflict from spreading. The presence of NATO as an international community is not only due to concern for Libya but there is an interest of oil resources in Libya. During 2011-2015, NATO did not have a significant impact on the continuation of Libya after the civil war. The case problems that occurred were discussed using descriptive qualitative methods with a literature study using analysis of conflict resolution theory and the oil economy as the initial conflict trigger. The author finds that oil has the potential to make other countries involved in domestic conflicts. NATO needs to be a continuation of the oil supply in Libya. Regional and international actors determine Libya's complicated future with local factions who fighting for power.



Bahasa Abstract

Gelombang Arab Spring yang terjadi di Timur Perang Sipil di Libya yang terjadi di Timur Tengah pada tahun 2011 terasa dampaknya di Libya. Konflik yang berawal dari aksi demo berakhir pada perang sipil antara pemerintah dengan rakyat oposisi Libya. Intervensi kemanusiaan NATO atas mandat dari PBB dalam perang sipil di Libya menggunakan aturan Responsibility to Protect guna mencegah meluasnya konflik. Kehadiran NATO sebagai komunitas internasional tidak semata karena kepedulian terhadap Libya tetapi ada kepentingan sekuritisasi atas sumber daya minyak di Libya. Selama periode tahun 2011-2015 kehadiran NATO tidak berdampak signifikan pada kelanjutan Libya pasca perang sipil. Permasalahan kasus yang terjadi pada penilitian ini dibahas menggunakan metode kualitatif deskritif dengan studi pustaka menggunakan analisa teori resolusi konflik dan ekonomi minyak sebagai pemantik awal terjadinya konflik. Penulis menemukan hasil bahwa minyak punya potensi membuat negara lain terlibat dalam konflik dalam negeri. NATO perlu menjadi kelanjutan suplai minyak di Libya. Aktor regional dan internasional menentukan masa depan Libya yang rumit ditambah faksi-faksi lokal yang berebut kekuasaan.

References

Anderson, L. (2017). They defeated us all: International interest, local politics, and contested sovereignty in Libya. Middle East Journal, 71, 229-247.

Bagaskara. (2019). Draft resolusi konflik penyelesaian konflik perang sipil di Libya. Jurnal Ilmu Kependidikan dan Islam, 3, 1-25.

Biggar, N. (2015). In defence of war. New Blackfriars, 96 (1062), 192-205.

Colgan, J. D. (2013). Petro Aggression: When Oil Causes War. New York: Cambridge University Press.

Darmalaksana, W. (2020). Metode penelitian kualitatif studi pustaka dan studi lapangan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

Engdahl, F. W. (2011). A century of war: Anglo-American oil politics and the new world order. Wiesbaden: Edition Engdahl.

Estelle, E. (2017). A strategy for success in Libya. American Enterprise Institute , 14-24.

Hanifa, A. N., Dwiwarno, N., & Setiyono, J. (2019). Legalitas intervensi militer NATO dalam penyelesaian konflik internal di Libya dalam perspektif hukum internasional. Diponegoro Law Journal, 8, 862-876.

Napang, Marthen; Rohmann, Syaiful; and Nurhasanah, Siti (2020) "Nato And Russian Political Policy On Eastern Europe," Journal of Strategic and Global Studies: Vol. 3 : No. 2 , Article 3. DOI: 10.7454/jsgs.v3i2.1032

Indrawan, J. (2017). Intervensi kemanusiaan dan jatuhnya kuasa Kolonel Muammar Gaddafi di Libya. Jurnal Ekonomi, Kultur dan Perubahan Sosial, 6, 30-48.

Indrawan, J. (2018). Intervensi kemanusiaan ke Libya: Refleksi politik. Jurnal Kultur, Ekonomi dan Perubahan Sosial, 8, 10-18.

Indrawan, J. (2013). Legalitas dan motivasi NATO (North Atlantic Treaty Organization) dalam Melakukan Intervensi Kemanusiaan di Libya. Jurnal Kajian Wilayah, 4, 127-149.

Kesya, M. (2020). Analisis failed states terhadap Libya pasca kepemimpinan Muammar Qaddafi (2012-2016). Skripsi sarjana, Program Sarjana Universitas Islam Indonesia, Jakarta.

Krisetya, B. A. (2016). Assesing the responsibility to rebuild component in post-Gaddafi Libya. Journal of International Relations, 2, 47-56.

Machmudi, Y. (2021). Timur tengah dalam sorotan: Dinamika timur tengah dalam perspektif Indonesia. Jakarta: Bumi Aksar.

Mantasari, Machmudi (2020). Strategi devide et impera oleh Amerika Serikat dalam konflik di Suriah (2011-2018). Jurnal Middle East and Islamic Studies, 7, 18-38.

Pedersen, K. M. (2013). After Gaddafi, what now? issues of trasitional justice. Master of Arts, Faculty of The Graduate Scl of Arts and Sciences, Washington DC.

Phillips, D., & Schweisfurth, M. (2014). Comparative and international education: An introduction to theory, method, and practice. A & C Black.

Prajaya, M. P. (2012). Keterlibatan North Atlantic Treaty Organization (NATO) dalam penyelesaian konflik non-internasional di Libya ketika penggulingan presiden Muammar Kaddafi. Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya .

Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam penelitian kualitatif: Konsep dan prosedurnya. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Rahmawati, M. (2012). Pemikiran Muammar Qaddafi dalam "The Green Book": Penerapannya pada 1969-1977. Skripsi sarjana, Program Sarjana Universitas Indonesia, Depok.

Rohman, Syaiful, Marthen Napang, Siti Nurhasanah (2021), Russia-NATO Strategic Rivalry and Influence Struggle in Eastern Europe in Security and Economy, Politicon : Jurnal Ilmu Politik, Vol 3, No 1 (2021). DOI :10.15575/politicon.v3i1.9678

Stepan, A., & Linz, J. J. (2013). Democratization theory and the "Arab spring". Journal of Democracy, 24 (2), 15-30.

Swastika, M. B. (2019). Intervensi kemanusiaan NATO di Libya: Analisis Jus In Bello. Review of International Relations, 1, 57-71.

Taufiq, F. (2018). Arah kebijakan luar negeri Rusia terhadap kontestasi Iran dan Arab Saudi. Jurnal Middle East and Islamic Studies, 5, 84-97.

Tint, B. (Ed.). (2017). Diasporas in dialogue: Conflict transformation and reconciliation in worldwide refugee communities. John Wiley & Sons.

Vandewalle, D. (2012). A History of Modern Libya (2nd ed.). New York, United States of America: Cambrigde University Press.

Wardhana, D. H., Farhan, M., Bulgini, M. I., & Niswah, F. M. (2018). Kajian interdisiplin: Transisi demokrasi di Libya pasca perang sipil 2011. Jurnal Middle East and Islamic Studies , 5, 247-263.

Widyarsa, M. R. (2014). Rezim Militer dan Otoriter di Mesir, Suriah dan Libya. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 1, 273-283.

Yasmine, S. E. (2015). Arab spring: Islam dalam gerakan sosial dan demokrasi di Timur Tengah. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 28, 106-113.

Share

COinS