Abstract
This paper attempts to explain the roots of the Irak and Syria Kurdish ethnic conflict by using the analysis of the Broken Windows theory. The theory that was conceived by a criminologist named George L. Kelling and Cathrine M. Coles is trying to explain something small, if not addressed, it will cause something big. An epidemic will spread depending on the community and the environment. Just like what happened with the Kurds in the Middle East. This group received unfair treatment by the local regime, so the epidemic of freedom and having its own territory spread. A wave of resistance continues to be launched, ranging from the small to the large. Finally, something small can become a big issue, for example Kurdish forces in Iraq and Syria have trained troops and they use the chaotic environment to conduct a referendum on autonomous regions. It means something small (the Kurdish Ethnic resistance movement) that is not given much attention, then presents something big (like Kurdish forces in Iraq and Syria supported by the US to hold a referendum).
Keywords: Kurdish Ethnic, Broken Windows Theory, Epidemic, Wave of Resistance
Tulisan ini berusaha memaparkan tentang akar konflik Etnis Kurdi Irak dan Suriah dengan menggunakan analisis teori Broken Windows. Teori yang digagas oleh kriminolog bernama George L. Kelling dan Cathrine M. Coles ini berusaha memaparkan sesuatu yang kecil, apabila tidak diperhatikan maka akan menimbulkan sesuatu yang besar. Sebuah epidemi akan menyebar tergantung kepada masyarakat dan lingkungan. Sama seperti apa yang terjadi dengan Etnis Kurdi di Timur Tengah. Kelompok ini mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh rezim setempat, sehingga epidemi akan kebebasan dan memiliki wilayah sendiri tersebar. Gelombang perlawanan terus dilancarkan, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Akhirnya sesuatu yang kecil bisa menjadi perkara besar, contohnya pasukan Kurdi di Irak dan Suriah memiliki pasukan yang sudah terlatih dan mereka memanfaatkan keadaan sekitar yang sedang kacau untuk melakukan referendum wilayah otonom. Artinya sesuatu yang kecil (gerakan perlawanan Etnis Kurdi) yang tidak terlalu diperhatikan, kemudian menghadirkan sesuatu yang besar (seperti pasukan Kurdi di Irak dan Suriah yang didukung oleh AS untuk melaksanakan referendum).
Kata Kunci: Etnis Kurdi, Teori Broken Windows, Epidemi, Gelombang Perlawanan
Bahasa Abstract
Tulisan ini berusaha memaparkan tentang akar konflik Etnis Kurdi Irak dan Suriah dengan menggunakan analisis teori Broken Windows. Teori yang digagas oleh kriminolog bernama George L. Kelling dan Cathrine M. Coles ini berusaha memaparkan sesuatu yang kecil, apabila tidak diperhatikan maka akan menimbulkan sesuatu yang besar. Sebuah epidemi akan menyebar tergantung kepada masyarakat dan lingkungan. Sama seperti apa yang terjadi dengan Etnis Kurdi di Timur Tengah. Kelompok ini mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh rezim setempat, sehingga epidemi akan kebebasan dan memiliki wilayah sendiri tersebar. Gelombang perlawanan terus dilancarkan, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Akhirnya sesuatu yang kecil bisa menjadi perkara besar, contohnya pasukan Kurdi di Irak dan Suriah memiliki pasukan yang sudah terlatih dan mereka memanfaatkan keadaan sekitar yang sedang kacau untuk melakukan referendum wilayah otonom. Artinya sesuatu yang kecil (gerakan perlawanan Etnis Kurdi) yang tidak terlalu diperhatikan, kemudian menghadirkan sesuatu yang besar (seperti pasukan Kurdi di Irak dan Suriah yang didukung oleh AS untuk melaksanakan referendum).
Kata Kunci: Etnis Kurdi, Teori Broken Windows, Epidemi, Gelombang Perlawanan
References
Buku
Ahmed, M. M. A. (2012). Iraqi Kurds and Nation Building. New York: Palgrave Macmillan.
Allsopp, H. (2014). The Kurds of Syria: Political Parties and Identity in The Middle East. I. B. Tauris & Co Ltd: London New York.
Gladwell, M. (2018). The Tipping Point, Bagaimana Hal-Hal Kecil Berhasil Membuat Perubahan Besar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gunter, M. M. (2014). Out of Nowhere: The Kurds of Syria in Peace and War. London: Hurst & Company.
___________. (2008). The Kurds Ascending: The Evolving Solution to The Kurdish Problem in Iraq and Turkey. New York: Palgrave Macmillan.
Izady, M. R. (1992). The Kurds: A Concise Handbook. London: IB Tauris.
Salim, S. (2001). حروب المنطقة العربية: الموقف السياسي المصري. Kairo: Dar as-Syuruq.
Sihbudi, R. M. (1991). Islam, Dunia Arab, Iran: Bara Timur Tengah. Bandung: Mizan.
Surwandono., Ahmadi, S. (2011). Resolusi Konflik Di Dunia Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tejel, J. (2009). Syria’s Kurds: History, Politics, and Society. New York: Routledge.
Vali, A. (2003). Genealogies of The Kurds: Constructions of Nation and National Identity in Kurdish Historical Writing dalam Essays on The Origins of Kurdish Nationalism. California: Mazda Publisher.
Jurnal
Albert, C. D. (2013). A History of Violence: Ethnic Group Identity and The Iraqi Kurds. Iran and The Caucasus, 17 (2), 215-234.
Aydinli, E., Ozcan, N. A. (2011). The Conflict Resolution and Counterterrorism Dilemma: Turkey Faces its Kurdish Question. Jurnal Terrorism and Political Violence, 23(3), 438-457.
Danisworo, T. G., Utomo, T.C., dan Astuti, P. (2013). Dinamika Gerakan Etnonasionalismme Kurdi Irak (Studi Kajian Tahun 1979-2012). Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1-13.
Handayani, A. S. (2012). Upaya Pemerintah Turki Dalam Mengatasi Gerakan Separatisme Suku Kurdi Tahun 1984-2007. Jurnal Candi, 4, 1-20.
Kaya, Z., Whiting, M. (2017). Sowing Divison: Kurds in The Syrian War. Middle East Policy, 24 (1), 79-91.
Miladi, N. (2015). Transformative Pan-Arab TV: National and Cultural Expression on Reality TV Programmes. Journal of Arab & Muslim Media Research, 8(2), 99-115.
Mohammed, J. A., Alrebh, A. F. (2020). Iraqi Kurdish: The Dream of Nation State. Digest of Middle East Studies, 29 (2), 215-229.
Natali, D. (2004). Transnational Networks: New Opportunities and Constraints for Kurdish Statehood. Middle East Policy, 11 (1), 106-131.
Sahide, A. (2013). Suku Kurdi dan Potensi Konflik di Timur Tengah. Jurnal Hubungan Internasional, 2(2), 139-145.
Sridhar, C. R. (2006). Broken Windows and Zero Tolerance: Policing Urban Crimes. Jurnal Economic and Political Weekly, 41 (19), 1841-1843.
Sumer, F., Joseph, J. (2018). The Paradox of the Iraqi Kurdish Referendum on Independence: Contradiction and Hopes for Economic Prosperity. British Journal of Middle Eastern Studies, 1-15, DOI: 10.1080/13530194.2018.1430533.
Toivanen, M., Baser, B. (2016). Gender in the Representations of an Armed Conflict: Female Kurdish Combatants in French and British Media. Middle East Journal of Culture And Communication, 9, 294-314, DOI: 10.1163/18739865-00903007.
Wilson, J. Q., Kelling, G. L. (1982). Broken Windows: The Police and Neighbourhood Safety. Atlantic Monthly, Maret, 1-10.
Yegen, M. (1996). The Turkish State Discourse and The Exclusion of Kurdish Identity. Middle Eastern Studies, 32 (2), 216-229.
Skripsi dan Disertasi
Lundmark, T. (2016). Political Violence in Media: A Case Study of the Media Framing of the Kurdish Female Fighters in Northern Iraq and Syria. Skripsi, Universitas Linnaeus Sekolah Ilmu Sosial, Studi Perdamaian & Pembangunan.
Prasetyawan, G. (2009). Perjuangan Suku Kurdi Memperoleh Otonomi di Kurdistan Irak Tahun 1919-1991. Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Saito, M. (2002). Nation Building and Conflict Resolution: The Kurds In Iraq and Turkey. Disertasi, Universitas St. Andrews.
Koran Online
BBC News Indonesia. (2019). Diperangi Erdogan, Tak Diakui di Suriah, Siapa Sesungguhnya Bangsa Kurdi. Dalam https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/indonesia/amp/dunia-50068256 diakses pada 30 November 2019.
Burdah, I. (2017) Menuju Negara Kurdistan Merdeka. Dalam https://geotimes.co.id/kolom/internasional/menuju-negara-kurdistan-merdeka/ diakses pada 26 November 2019.
___________, (2017). Bara Menyala di Baghdad dan Kurdistan. Dalam https://geotimes.co.id/kolom/internasional/bara-menyala-di-baghdad-dan-kurdistan/ diakses pada 19 Desember 2019.
___________, (2018). Hasrat Kurdistan Di Tengah Agresi Militer Turki dan Taktik Baru AS. Dalam https://geotimes.co.id/kolom/internasional/hasrat-kurdistan-di-tengah-agresi-militer-turki-dan-taktik-baru-as/ diakses pada 20 Desember 2019.
Detik News. (2019). Tentang Bangsa Kurdi yang Tak Punya Negara Sendiri”. Dalam https://m.detik.com/news/dw/d-4765999/tentang-bangsa-kurdi-yang-tak-punya-negara-sendiri diakses pada 20 Desember 2019.
Firman, T. (2016). Kurdi, Bangsa Tanpa Negara. Dalam https://tirto.id/kurdi-bangsa-tanpa-negara-bCPI diakses pada 13 April 2020.
Maenza, J. (2019). Sejarah Perjuangan Otonomi Kurdi dari Tahun 1970-an Hingga Kini. Tahun 2019 dalam https://www.matamatapolitik.com/sejarah-perjuangan-otonomi-kurdi-dari-tahun1970-an-hingga-kini-historical diakses pada 29 Maret 2020.
Mashuri, I. K. (2017). Bangsa Tanpa Negara Itu Ingin Merdeka. Dalam https://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/17/09/25/ows14m318-bangsa-tanpa-negara-itu-ingin-merdeka diakses 13 April 2020.
Viva News. (2019). Diperangi Turki, Tak Diakui di Suriah, Siapa Sebenarnya Bangsa Kurdi?. Dalam https://www.vivanews.com/berita/dunia/13589-diperangi-turki-tak-diakui-suriah-siapa-sebenarnya-bangsa-kurdi diakses pada 21 Desember 2019.
Kliping Koran
Burdah, I. Pascareferendum Kurdistan dan Bara Timur Tengah. Pada Selasa 3 Oktober 2017. Tulisan ini dimuat di Kedaulatan Rakyat.
___________, Perjuangan Kurdi dan Berkah Pergolakan. Pada Rabu 23 Maret 2016. Tulisan ini pernah dimuat di Jawa Pos.
___________, Turki, Kurdi, dan Perang ISIS. Pada Rabu 31 Agustus 2016. Tulisan ini dimuat di Suara Merdeka.
Recommended Citation
Assri, Bahy Chemy Ayatuddin
(2021)
"Konflik Minoritas di Timur Tengah: Studi Kasus Konflik Etnis Kurdi,"
Journal Of Middle East and Islamic Studies: Vol. 8:
No.
1, Article 6.
DOI: 10.7454/meis.v8i1.132
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/meis/vol8/iss1/6