•  
  •  
 

Abstract

Pemenuhan akan pangan merupakan komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, masih terdapat permasalahan dalam mewujudkannya, di antaranya masalah keamanan pangan dengan persentase kasus keracunan makanan masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi pelaksanaan keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang ada saat ini dan memilih alternatif model keamanan pangan yang paling efektif dan efisien diterapkan di usaha mikro kecil (UMK) guna meningkatkan keamanan pangan yang dihasilkannya sehingga terjadi peningkatan kesehatan anak. Penelitian dilakukan pada kuartal II tahun 2015 sampai dengan awal kuartal III tahun 2015 melalui survei lapangan dan survei pakar dengan mengambil studi kasus di lingkungan sekolah dasar. Survei lapangan melibatkan 102 responden untuk memungkinkan dilakukannya analisis situasional dan juga survei pakar untuk memilih model keamanan pangan yang paling efektif dan efisien untuk diterapkan pada UMK PJAS dengan Analytical Hierarchy Process. Hasil survei lapangan menunjukkan 91% responden anak sekolah pernah mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi PJAS. Selain itu, 100% responden UMK PJAS tidak menggunakan masker dan sarung tangan sebelum mengolah makanan/minuman, 62% masih menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk produksi PJAS dan 86% menggunakan Bahan Tambahan Pangan. Hasil survei pakar menunjukkan model Lima Kunci Pangan Aman terpilih sebagai model keamanan pangan yang paling efektif dan efisien diterapkan pada UMK PJAS. Food is the most important basic human need, in which it’s fulfillment becomes major component of human right to embody qualified human resources in Indonesia. However, there have been some problems to embody it, such as food safety problem with percentage of foodborne ilness case that remains high. This study aimed to analyze the situation of Street Food for School Children (SFSC) safety practice nowadays and select the most effective and efficient food safety model alternative implemented on Micro and Small Enterprises (MSE) in order to improve food safety performance, so child health improvement may occur. This study was conducted in the second quarter until the early third quarter of 2015 through field survey and expert survey by taking case study in elementary school environment. Field survey involved 102 respondents was conducted to enable situational analysis and expert survey was conducted to select the most effective and efficient food safety model implemented in SFSC MSE with Analytical Hierarchy Process. Field survey results showed 91% school child respondents ever suffered from health disorders after consuming SFSC. Moreover, 100% SFSC MSE respondents did not wear masks nor gloves before producing food/beverage, 62% still used nearby well water as water source for SFSC production and 86% used Food Additives. Expert survey results showed Five Keys to Safer Food model selected as the most effective and efficient food safety model implemented in SFSC MSE.

Share

COinS