Abstract
Along with the development of understanding about the discourse of the relocation of Indonesia's capital city by existing studies, one of the various positive potentials to be obtained from this policy is the realization of the connectivity of economic equality. In addition to balancing regional development, the new location's connectivity should be as capable as possible in creating economic equality concerning its archipelagic concept of country. It is undeniable that Indonesia's economy is centered on Java island, especially around the Jakarta capital city, with a very high level of development as a center of national scale growth, far beyond the other large islands such as Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, and Papua. In creating a more equitable economic growth, the relocation of the capital city should as much as possible refer to economic connectivity as a trigger in improving the economy of the large islands in Indonesia. A question arises how the potential of connectivity of economic equality in the context of relocation of Indonesia's capital city. The article aims to present a literature study producing an understanding regarding this matter for the consideration of stakeholders in decision making. This study uses a descriptive and evaluative method with secondary data sources such as scientific journals, literature books, and internet news. Its result confirms the existence of an opportunity to create economic equality through the policy of the capital city relocation with the assumption that new growth centers of national scale will emerge outside Java. The flow of migration, investment, internal connectivity, and external connectivity are the elements making this happen.
Bahasa Abstract
Seiring berkembangnya pemahaman tentang wacana pemindahan ibu kota negara melalui kajian-kajian yang ada, diantara berbagai potensi positif yang ingin didapatkan dari kebijakan tersebut adalah terwujudnya konektivitas pemerataan ekonomi. Selain untuk keseimbangan pembangunan wilayah, konektivitas lokasi tujuan sedapat mungkin agar mumpuni dalam menciptakan pemerataan ekonomi berkenaan konsep negara kepulauan. Tidak dipungkiri geliat perekonomian Indonesia berpusat pada Pulau Jawa, khususnya sekitaran Ibu Kota Jakarta dengan tingkat perkembangan pusat pertumbuhan skala nasional sangat tinggi jauh melampaui pulau-pulau besar lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, maka pemindahan ibu kota sedapat mungkin agar mengacu pada konektivitas perekonomian sebagai pemicu dalam meningkatkan perekonomian pulau-pulau besar di Indonesia. Pertanyaan muncul bagaimana potensi konektivitas pemerataan ekonomi dalam rangka pemindahan Ibu Kota Indonesia. Artikel bertujuan menyajikan studi literatur yang menghasilkan pemahaman berkenaan hal tersebut sebagai pertimbangan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Kajian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan sumber data sekunder seperti jurnal ilmiah, buku literatur dan berita internet. Hasilnya menegaskan adanya peluang dalam menciptakan pemerataan ekonomi melalui kebijakan pemindahan ibu kota dengan asumsi akan munculnya pusat-pusat pertumbuhan skala nasional baru di luar Pulau Jawa. Arus migrasi penduduk, investasi, konektifitas internal dan konektivitas eksternal menjadi unsur-unsur yang mampu mewujudkan hal tersebut.
Recommended Citation
Taufiq, Muhammad
(2020)
"PEMINDAHAN IBU KOTA DAN POTENSI KONEKTIVITAS PEMERATAAN EKONOMI,"
Jurnal Vokasi Indonesia: Vol. 8:
No.
1, Article 3.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jvi/vol8/iss1/3