•  
  •  
 

Abstract

One of the things that can threaten the national security is the high incidence of disasters. Based on the research, scientists estimate there are still many events including a major earthquake disaster -risk tsunami threat in Indonesia, particularly in the Mentawai Islands which is a 200 year earthquake cycle. One effort to do for disaster risk reduction is by knowing the culture in society, vulnerability, and capacity of communities to cope with disasters. The purpose of this study is to map the culture associated with disasters and analyze the vulnerability and capacity of the social, physical, economic, and environmental. Location of the study was conducted in two villages, the Maileppet Village and Tuapeijat Village. The study used qualitative methods with phenomenological approaches and VCA (Vulnerability and Capacity Analysis) as a tools used to facilitate mapping the vulnerabilities and capacities. The results of this study showed that Uma, the traditional home of Mentawai people are the result of knowledge that can reduce the risk of disaster. Oral storytelling from the ancestors is also known can give knowledge to the villagers how to cope with the disasters. This study also shows that from most aspects of social, economic, physical, and environmental, Tuapeijat villagers and Maileppet villagers are in a vulnerable condition and does not have enough capacity to cope with disasters.

Bahasa Abstract

Salah satu hal yang dapat mengancam keamanan negara adalah tingginya kejadian bencana. Berdasarkan penelitian, para ahli memperkirakan masih banyak kejadian bencana diantaranya gempa bumi besar yang berisiko terjadinya tsunami mengancam di wilayah Indonesia, khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan siklus gempa 200 tahunan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengurangan risiko bencana adalah dengan mengetahui budaya yang ada di masyarakat, kerentanan, dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memetakan budaya masyarakat terkait dengan bencana dan menganalisis kondisi kerentanan dan kapasitas masyarakat dari aspek sosial, fisik, ekonomi, dan lingkungan. Lokasi penelitian ini dilakukan di dua desa, yaitu Desa Maileppet dan Desa Tuapeijat. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan alat bantu VCA (Vulnerability and Capacity Analysis) yang digunakan untuk memudahkan memetakan kerentanan dan kapasitas. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan Uma, sebagai rumah tradisionil merupakan hasil pengetahuan masyarakat Mentawai yang dapat mengurangi risiko bencana. Tutur dan cerita merupakan cara orang Mentawai untuk menurunkan nasihat nenek moyang. Kajian ini juga memperlihatkan pada sebagian besar aspek sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan masyarakat Desa Tuapeijat dan Desa Maileppet berada dalam kondisi rentan dan tidak memiliki kapasitas cukup untuk menghadapi bencana.

Share

COinS