•  
  •  
 

Abstract

Evidence-based practice (EBP) is a foundational element of a healthcare practitioner to support the clinical adjustment. Evidence-based physiotherapy is integrated between high-quality clinical research, patients' preferences, and clinical expertise. However, in Indonesia, evidence-based practice profiles in physiotherapy have not been explained by the previous study. The current study aimed to identify the evidence-based practice profiles of physiotherapists in Indonesia. The study was descriptive quantitative. The design study used was a cross-sectional study. The inclusion criteria were physiotherapists work in Indonesia, age no more 65 years old (≤ 65 years old), whereas the exclusion criteria were the physiotherapists who were not acting as a physiotherapist and refused to be a respondent. The evidence-based practice questionnaire was distributed by using Google Form. The questionnaire included 11 questions. Most of the physiotherapists attending the course or training were 110 participants (77.5%), joining as a member of physiotherapy organization with the percentage at 95.8%. Most physiotherapists also have specialization areas in the physiotherapy field in which the highest proportion is in musculoskeletal physiotherapy. The experiences of the physiotherapists who participated in the study showed the various years of work, the variation of the average hours of work, and the various numbers of patients treated each day. In addition, most of the physiotherapists read or reviewed the research articles around 2 to 5 articles each month. The study concluded that the physiotherapist’s profiles in Indonesia in their evidence-based practice refer to personal knowledge, experiences, and scientific research. The physiotherapists in Indonesia were active to participate in any kind of personal improvement like attending the courses or training, joining as a member of physiotherapy organization. The thing that needs improvement of the physiotherapist is the awareness to consider the scientific research or literature to support their clinical decision when the physiotherapists care for the patients. The results of this study are expected to be a consideration source for physiotherapists and stakeholders in making policies regarding the implementation of evidence-based practice in Indonesia

Bahasa Abstract

Praktik berbasis bukti adalah elemen dasar praktisi kesehatan untuk mendukung pengambilan keputusan klinis. Fisioterapi berbasis bukti merupakan integrasi antara penelitian klinis berkualitas tinggi, preferensi pasien, dan keahlian klinis. Namun, di Indonesia, profil praktik berbasis bukti dalam fisioterapi belum dijelaskan oleh penelitian sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi profil fisioterapi praktik berbasis bukti dari fisioterapis di Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study. Kriteria inklusi adalah fisioterapis bekerja di Indonesia, usia tidak lebih 65 tahun (≤ 65 tahun), sedangkan kriteria eksklusi adalah fisioterapis yang tidak aktif sebagai fisioterapis dan menolak menjadi responden. Kuesioner praktik berbasis bukti disebarkan dengan menggunakan Google Form. Kuesioner mencakup 11 pertanyaan. Sebagian besar fisioterapis yang mengikuti kursus atau pelatihan sebanyak 110 peserta (77,5%), bergabung sebagai anggota organisasi fisioterapi dengan persentase 95,8%. Sebagian besar fisioterapis juga memiliki spesialisasi bidang di bidang fisioterapi, dominannya pada fisioterapi muskuloskeletal. Pengalaman fisioterapis yang berpartisipasi dalam penelitian menunjukkan berbagai tahun kerja, variasi rata-rata jam kerja, dan berbagai jumlah pasien yang dirawat setiap hari. Selain itu, sebagian besar fisioterapis membaca artikel penelitian sekitar 2 sampai 5 artikel setiap bulannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa profil fisioterapis di Indonesia dalam praktik berbasis bukti mereka mengacu pada pengetahuan pribadi, pengalaman, dan penelitian ilmiah. Para fisioterapis di Indonesia aktif untuk berpartisipasi dalam berbagai bentuk peningkatan pribadi seperti mengikuti kursus atau pelatihan, bergabung sebagai anggota organisasi fisioterapi. Hal yang perlu ditingkatkan dari fisioterapis adalah kesadaran untuk mempertimbangkan penelitian ilmiah atau literatur untuk mendukung keputusan klinis fisioterapis ketika melakukan intervensi kepada pasien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi fisioterapis serta stakeholder dalam pengambilan kebijakan mengenai implementasi evidence-based practice di Indonesia

Share

COinS