Abstract
Kasus Poso menjabarkan kepada kita bahwa konflik ini perlu penyelesaian yang tepat dan juga bisa membuat sebuah penggentaran terhadap para pelaku yang terlibat. Pelibatan militer dalam kontra terorisme membutuhkan sebuah kondisi yang harus dipenuhi yakni kepemimimpinan yang efektif, tapi ada pula hal yang perlu dibenahi karena pro dan kontra pelibatan militer masih diperdebatkan sampai sekarang karena adanya pelanggaran HAM dalam melakukan pertahanan, salah satunya penghilangan nyawa tanpa peradilan memang sebuah tantangan khusus jika mengacu pada militer bagi mereka yang terluka ataupun terbunuh dalam kontra terorisme dan sebuah bahaya untuk orang sipil yang tidak berdosa terlibat dalam pertempuran. Penggunaan militer bisa kita pilih jika kita telah mengetahui sifat ancaman tersebut apakah hal tersebut mengancam kedaulatan negara dan ketika tidak ada kesempatan untuk menempuh jalur hukum bagi teroris, serta apa saja pertimbangan saat ini yang berlaku untuk mengatasinya dan apakah itu termasuk kedalam pemberontakan atau terorisme. Dan cara yang efektif terkait kontra terorisme yang dilakukan oleh militer dengan meningkatkan kesiapan, menambah kemampuan, memiliki kebaharuan tentang penggentaran, dan memanfaatkan pasukan keamanan negara untuk melengkapi kampanye kontra-teroris yang dilakukan oleh pasukan berseragam dengan mengawasi dan mengintai untuk mengidentifikasi teroris. mencari lokasi gudang senjata dan komponen lain dari jaringannya.
Recommended Citation
Novi
(2019)
"Pro dan Kontra Pelibatan Militer dalam Kontra Terorisme: Analisa
Konflik Poso,"
Journal of Terrorism Studies: Vol. 1:
No.
1, Article 7.
DOI: 10.7454/jts.v1i1.1006
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jts/vol1/iss1/7