Abstract
Artikel ini menawarkan tasawuf healing dari sejumlah tradisi lokal di nusantara sebagai metode deradikalisasi berdasarkan kenyataan bahwa mayoritas teroris di Indonesia berasal dari keluarga dan lingkungan muslim tradisional, yang sangat bernuansa spiritual, sebelum mereka bersentuhan dengan gerakan Islam transnasional. Setiap orang mempunyai naluri kembali ke asal. Karena itu fitrah semua manusia. Asal dari eksistensi manusia adalah Tuhan. Berdasarkan pengamalan empiris penulis dan rekan-rekan penulis yang mengalami deradikalisasi sendiri, praktik-praktik keagamaan menarik mereka kembali kepada pengalaman spiritual yang damai, ramah dan moderat. Tasawuf mengkaji aspek spiritual dalam Islam. Sedangkan healing adalah proses pemulihan secara mandiri dari penyakit psikis. Rencana program ini menjadi hipotesis yang layak diujicobakan di lembaga-lembaga pemasyarakatan narapidana terorisme (napiter) berdasarkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Tasawuf healing telah lama digunakan untuk rehabilitasi pengguna narkoba di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Dengan nama program Inabah, terbukti berhasil merehabilitasi pecandu narkoba. Metode ini ingin diuijicobakan untuk para napiter. Melalui tradisi-tradisi lokal yang diadakan di dalam lembaga pemasyarakatan, diharapkan bisa memanggil kembali ingatan para napiter tentang masa kecil dan remaja mereka dalam suasana yang penuh dengan kehangatan keluarga, solidaritas dengan sesama teman, dengan riang gembira. Suasana-suasana kebatinan yang terputus dari jiwa mereka, sejak mereka masuk ke dalam jaringan radikal dan teror. Tradisi-tradisi lokal dapat menimbulkan rasa rindu yang mendalam di hati mereka. Pada akhirnya bisa menyentuh hati mereka yang akan memudahkan kegiatan deradikalisasi yang lainnya.
References
Abdul Razak, A. L. (2014). Obsessive-compulsive disorder: Its what and how from an Islamic Perspective. Global Journal Al-Thaqafah, 4(1), 7–15. https://doi.org/10.7187/GJAT502014.04.01
Affifuddin Muhajir. (2017). Fiqh Tata Negara. Yogyakarta: IRCiSoD.
Al-Attas, S. M. N. (1981). Islam dan Sekularisme. Bandung: Pustaka.
Al-Attas, S. M. N. (1984). Konsep Pendidikan dalam Islam Suatu Rangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Mizan.
Al-Attas, S. M. N. (1990). Islam dalam Sejarah dan Bebudayaan Melayu. Bandung: Mizan.
Arifin, Z. (2017). Authority of Spiritual Leadership at Pesantren Temboro Based on Jamaah Tabligh Ideology. Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 265. https://doi.org/10.14421/jpi.2017.62.265-292
Arya, N. G. (2017). The Qur’an’s message on spirituality and martyrdom: A literary and rhetorical analysis. Religions, 8(8). https://doi.org/10.3390/rel8080144
Carool Kersten. (2018). Mengislamkan Indonesia Sejarah Peradaban Islam di Nusantara. Jakrta: Baca.
Cheraghi, F. (2020). The Effectiveness of Psychodrama on Social Adjustment and Subjective Well-being in the Elderly. 6(2), 149–163.
Dhungana, S., & Neupane, B. P. (2021). Ecospiritual Pedagogy : A Learning Centric Educational Practice. 9, 200–214. https://doi.org/10.30486/relp.2021.1911490.1228
Heriansyah, A. (2020). Dakwah Deradikalisasi (1st ed.). Jakarta: Pustaka Harakatuna.
Heriyanto, H. (2019). Spiritualitas, Transendensi Faktisitas, Dan Integrasi Sosial. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 16(2), 145. https://doi.org/10.18592/khazanah.v16i2.2384
Hosseini, M., Davidson, P. M., Khoshknab, M. F., & Green, A. (2013). Spiritual and religious interventions in health care: An integrative review. Iranian Rehabilitation Journal, 11(17), 87–93.
İme, Y. (2019). Solution-Focused Brief Therapy and Spirituality. Spiritual Psychology and Counseling, 4(2), 143–161. https://doi.org/10.37898/spc.2019.4.2.0065
Inabah, D. I., Suryalaya, P. P., & Haryanto, S. (2015). Terapi Religius Korban Penyalahgunaan Napza Di Inabah Pp. Suryalaya. Terapi Religius Korban Penyalahgunaan Napza Di Inabah Pp. Suryalaya, 7(1), 35–57. https://doi.org/10.22146/bpsi.7401
Jajat Burhanuddin. (2017). Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia. Jakarta: Prenada Media.
Keskin, Z. (2016). Inner peace in Islam. Australian Journal of Islamic Studies, 1(1), 23–38.
Khorashadizadeh, F. (2016). Creation of illness meaning: A central concept of spiritual health. Evidence Based Care Journal, 6(2), 75–76. https://doi.org/10.22038/ebcj.2016.7193
Kisbiyanto, K. (2018). Pendidikan Islam Dan Penguatan Masyarakat Sipil Melalui Civic Education. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 12(2), 461. https://doi.org/10.21043/edukasia.v12i2.2783
Komariah, M., Hatthakit, U., & Boonyoung, N. (2020). Impact of islam-based caring intervention on spiritual well-being in muslim women with breast cancer undergoing chemotherapy. Religions, 11(7), 1–13. https://doi.org/10.3390/rel11070361
Mohd Amin, M. Z., & Abidin, M. S. A. Z. (2020). Peran Ruqyah Syar’iyyah dalam Terapi Psikospiritual: Analisis terhadap Model Pengobatan Kecanduan Narkoba. In Esoterik (Vol. 6, Issue 1, p. 74). https://doi.org/10.21043/esoterik.v6i1.6445
Mulyana, A. (2016). Modul Sosiologi Komunikasi. 2, 1–5. Jakarta: Universitas Terbuka
Naqsyabandiyah, T., Mhd, S. H., & Harahap, I. (n.d.). Lecturer of Da ’ wa and communication sciences Faculty at IAIN Padangsidimpuan . Email : armyn.iain@gmail.com Key Words : Motivation , Mysticism , Worship and Tarekat Participants. 122–134.
Nurlu, M. (2020). Emotionally Focused Couples Therapy and Spirituality. Spiritual Psychology and Counseling, 5(2), 237–250. https://doi.org/10.37898/spc.2020.5.2.97
Rahimi, Z., Bahmani, B., Dadkhah, A., Khanjani, S., & Allahyari, F. (2015). Effectiveness of cognitive spirituality-based counseling of demoralization in elderlies. Iranian Rehabilitation Journal, 13(2), 45–50.
Rajab, K. (2014). Methodology of Islamic psychotherapy in Islamic boarding school Suryalaya Tasik Malaya. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 4(2), 257–289. https://doi.org/10.18326/ijims.v4i2.257-289
Rajaei, A. R. (2010). Religious cognitive-emotional therapy: a new form of psychotherapy. Iranian Journal of Psychiatry, 5(3), 81–87. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22952497%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC3430504
Rakhman, I. A. (2018). Urgensi Tasawuf dalam Membentuk Kepribadian Umat (Telaah Keberagamaan dengan Pendekatan Psikologi Humanistik). In Esoterik (Vol. 4, Issue 1, p. 44). https://doi.org/10.21043/esoterik.v4i1.3317
Rezapour, Y., Rezai, H., Hosseini, S. A., & Takalu, M. T. M. (2016). The role of faith in work, religious beliefs, and spirituality in the prediction of job satisfaction among rehabilitation experts. Iranian Rehabilitation Journal, 14(4), 217–222. https://doi.org/10.18869/nrip.irj.14.4.217
Xia, J. (2009). Analysis of Impact of Culture Shock on Individual Psychology. International Journal of Psychological Studies, 1(2), 97. https://doi.org/10.5539/ijps.v1n2p97
Zainul Milal Bizawie ·. (2016). Masterpiece Islam Nusantara sanad dan jejaring ulama-santri, 1830-1945. Jakarta: Pustaka Compass.
Recommended Citation
Heriansyah, Heriansyah
(2019)
"Tasawuf Healing Sebagai Metode Rehabilitasi dalam Program Deradikalisasi,"
Journal of Terrorism Studies: Vol. 1:
No.
1, Article 3.
DOI: 10.7454/jts.v1i1.1002
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jts/vol1/iss1/3