•  
  •  
 

Abstract

Over 60% of Indonesian people live in coastal areas, which is a figure that escalates yearly. Thus, the government must prioritize the development of the marine sector on the Indonesian coast. As modernization and globalization progress, the wealth of the coastal culture should be preserved and cultivated as an identity or national pride symbol. The lack of educational factors such as foreign language skills prevents coastal communities from maximizing their territory’s potential. This study was conducted by employing the curriculum-based measurement approach on the coastal communities of Tidung Island. This approach was used to support foreign language learning activities on Tidung Island. The research on foreign language learning can contribute to increasing the local culture’s potential and enhancing the resilience of tourism on Tidung Island. Results show that age and prior knowledge of foreign languages affect the learning ability of Tidung Island locals. Foreign languages with a similar alphabetical script and phonology to the Indonesian language are easier for locals to learn. Learning new vocabulary and phrases related to tourism and hospitality can facilitate global tourism in Tidung Island.

Bahasa Abstract

Lebih dari enam puluh persen masyarakat Indonesia hidup di wilayah pesisir dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Pembangunan sektor kelautan di pesisir Indonesia selayaknya menjadi prioritas pemerintah saat ini. Seiring dengan arus modernisasi dan globalisasi, kekayaan budaya pesisir sepatutnya dapat dipertahankan dan dikembangkan sebagai identitas ataupun simbol kebanggaan nasional. Ketidakmampuan masyarakat pesisir dalam memaksimalkan potensi wilayahnya didasari oleh faktor pendidikan yang sangat kurang, salah satunya adalah faktor kemampuan bahasa asing. Hal itu menjadi dasar pentingnya riset ini dilakukan dengan pendekatan Curriculum-based Measurement pada masyarakat pesisir Pulau Tidung. Pendekatan tersebut akan digunakan untuk menunjang aktivitas pembelajaran bahasa asing di Pulau Tidung. Melalui riset pembelajaran bahasa asing, diharapkan penduduk di Pulau Tidung dapat meningkatkan potensi budaya setempat dan menjadikannya sebagai ketahanan pariwisata. Riset ini telah menemukan bahwa usia dan pengetahuan bahasa asing memengaruhi kemampuan belajar penduduk Pulau Tidung. Bahasa asing dengan aksara dan fonologi yang mirip dengan bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari oleh penduduk setempat. Mempelajari kosakata dan frasa baru terkait pariwisata dan perhotelan adalah awal dalam mewujudkan pariwisata global di Pulau Tidung.

References

Al-Saadi, N. (2015). Importance of English language in the development of tourism management. Academic Journal of Accounting and Economics Researches, 4(1), 33-45.

Andajani, K. (2017). Pengembangan industri pariwisata dan ketahanan ekonomi nasional. Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global (hal. 52-65). FEB Unikama.

Ardahaey, F. T., & Nabilou, H. (2012). Human resources empowerment and its role in the sustainable. Asian Social Science, 8(1) 33-38. https://doi.org/10.5539/ass.v8n1p33

Deno, S. L. (1985). Curriculum-based measures: Development and perspectives. University of Minnesota.

Fuchs, L. S., & Fuchs, D. (2002). Curriculum-based measurement: Describing competence, enhancing outcomes, evaluating treatment effects, and identifying treatment nonresponders. Peabody Journal of Education, 77(2), 64–84. http://www.jstor.org/stable/1492934

Kemendikbud. (2012). Dokumen kurikulum 2013. Diambil kembali dari Kang Martho: http://kangmartho.com

Kemendikbud. (2016). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Diambil kembali dari Kemendikbud: Jendela Interaksi Kurikulum: http://kurikulum.kemdikbud.go.id/downloads

Kemenpar. (2012-2018). Statistik wisatawan mancanegara. Diambil kembali dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia: http://www.kemenpar.go.id/asp/ringkasan.asp?c=110

Razak, A., & Suprihardjo, R. (2013). Pengembangan kawasan pariwisata terpadu. Jurnal Teknik Pomits, 2(1), 14-19. https://doi.org/10.12962/j23373539.v2i1.2461

Resnawaty, R. (2016). Strategi community practice dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Social Work Journal, 6(1) 105-118. https://doi.org/10.24198/share.v6i1.13152

Rumahlatua, D., Huliselana, E. K., & Takariaa, J. (2016). An analysis of the readiness and implementation of 2013 curriculum in the west part of Seram District, Maluku Province, Indonesia. International Journal of Enviromental & Science Education, 11(12), 5662-5675. http://www.ijese.net/makale/731.html

Sheila Tour. (2012). Pulau Seribu Package: Pulau Tidung. Diambil kembali dari Pulau Seribu Resorts: http://pulauseribu-resorts.com/?page_id=357

Spillane, J. J. (2005). Tourism in Developing Countries: Neocolonialism or Nation Builder. Management and Labour Studies, 30(1), 7–37. https://doi.org/10.1177/0258042x0503000101

Sutarsyah, C. (2017). Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal pada sekolah dasar di Propinsi Lampung. AKSARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, 18(1) 35-43. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/aksara/article/view/12633

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.