•  
  •  
 

Abstract

This article aims to describe wisdom etic in the dedactic of budi pekerti luhur on Javanese believe (vivify). The description is provided using ethnographic analytic on the actualization of budi pekerti luhur on Javanese believe. The data collection was held by taking participant observation and indepth interview with the informant using snowballing method. The study shows that budi pekerti luhur on Javanese believe can be categorized into two matters: The first, wisdom etic in congregation level i.c. life that always attitude of: (1) pasrah, submit to God totally (sumarah), and (2) the honest and sincere. The second, help mutual. This wisdom etic as actualization of concept tapa ngrame. Tapa ngrame conducted by sepi ing pamrih spirit than as shape of world view on memayu hayuning bawana. This way vivify believe that their the next time life can achievement of the desired high level on manunggaling kawula-Gusti.

Bahasa Abstract

Artikel ini mendeskripsikan etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan. Pendeskripsian dilakukan dengan pemahaman analitis etnografis terhadap aktualisasi budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara participant observation dan wawancara mendalam dengan informan secara snowballing. Hasil kajian menunjukkan bahwa etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen dapat digolongkan dalam dua hal. Pertama, etika kebijaksanaan di tingkat paguyuban, yaitu hidup yang selalu mengedepankan sikap (1) pasrah, berserah diri kepada Tuhan secara total (sumarah) dan (2) bertindak jujur dan ikhlas. Kedua, penghayat hendaknya tolong-menolong. Etika kebijaksanaan ini merupakan aktualisasi dari konsep ”tapa ngrame”. Tapa ngrame dilakukan dengan semangat sepi ing pamrih yang diasumsikan akan menjadi perwujudan pandangan hidup ”memayu hayuning bawana.” Dengan cara ini penghayat meyakini bahwa hidup mereka kelak dapat mencapai cita-cita tertinggi, yaitu ”manunggaling kawula-Gusti.”

References

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures. New York: Basic Books, Inc., Haryadi, Suwardi, Mulyana. (2000). Nilai budi pekerti dalam ungkapan tradisional Jawa. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Magnis-Suseno, F. (1984). Etika Jawa: Sebuah analisa falsafi tentang kebijaksanaan hidup Jawa. Jakarta: Gramedia. Morris, B. (2003). Antropologi agama: Kritik teori-teori agama kontemporer. Yogyakarta: Ak Group. Nurhayati, Endang, Mulyana, Suwardi. (2007). Perumusan nilai-nilai pendidikan budi pekerti dalam lagu-lagu dolanan anak tradisional Jawa (sebuah penelitian eksploratif-fundamental). Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Pals, D.L. (2001). Seven theories of religion. Yogyakarta: Qalam. Suwarna, Hanum, F., & Suwardi. (2003). Sosialisasi pendidikan budi pekerti di Sekolah Dasar menggunakan lagu dolanan anak. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Yatmana, S. (2000). Budi pekerti yang baik ikut mewujudkan budaya damai: Dalam MA Sudi Yatmana (Ed.) Budi Pekerti Luhur. Semarang: Kanwil Depdiknas Jateng.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.