Abstract
In order to recognize and to fulfill the children’s rights, as well as to protect them, the Indonesian Government ratified the Convention on the Rights of the Children (CRC) in 1990 and approved Law No. 23 on Child Protection in 2002. Article 28 of CRC states that the states parties recognize that the right of the children to have education, and to achieve this right progressively on the basis of equal opportunity. This statement implies that states parties shall make primary education compulsory, available and free to all. The states parties shall also encourage the development of different forms of secondary education. In fact, many children could not participate in and therefore should drop out from their basic education because their very poor parents. Instead, they have to work to support their family’s life. This survey was intended to give a descriptive overview of the educational status and level, as well as to offer forms of alternative education for children who are categorized as in needs of special protection (CNSP). In addition, this survey was intended to identify individuals or institutions that the poor children school tuition. This survey involved 165 children below 18 years of age who were assisted in by 7 (seven) NGOs in Jakarta, Bogor, and Surabaya which have a partnership with PLAN International.
Bahasa Abstract
Untuk mengakui dan memenuhi hak-hak anak, pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA) tahun 1990 dan mensahkan UU No 23 tentang Perlindungan Anak tahun 2002. Pasal 28 dari KHA menyatakan bahwa negara-negara peserta mengakui bahwa setiap anak mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan, mewujudkan hak tersebut secara bertahap berdasarkan pada kesempatan yang sama. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa pendidikan dasar adalah wajib dan harus diberikan secara cuma-cuma, dan negara harus menyelenggarakan berbagai bentuk pendidikan lanjutan. Dalam kenyataan, masih banyak anak yang tidak dapat mengikuti pendidikan karena kemiskinan orang tua mereka yang memaksa mereka untuk bekerja guna menopang ekonomi keluarga. Padahal dengan bekerja, anak tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar dan mengembangkan seluruh kemampuan dan keterampilan mereka. Survei ini bertujuan untuk memberikan gambaran deskriptif mengenai tingkat dan status pendidikan, serta bentuk pendidikan alternatif yang diikuti oleh anak-anak yang dikategorikan sebagai anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Selain itu, survei ini juga mencoba untuk mengidentifikasikan pihak-pihak mana saja yang ada di sekitar anak yang membantu membayar SPP mereka. Survei ini melibatkan 165 anak yang berusia di bawah 18 tahun yang merupakan dampingan dari 7 (tujuh) LSM di Jakarta, Bogor, dan Surabaya yang menjadi mitra kerja PLAN International.
References
Ajisuksmo, C., Hendriati, A., & Rostiawati, Y. (2000). National desk study: Basic education programme for social protection of out of school children. Laporan penelitian UNESCO. Jakarta: PKPM Unika Atma Jaya. Ajisuksmo, C., & Rostiawati, Y. (2001). Evaluation report: Basic education programme for social protection of out of school children. Laporan penelitian UNESCO. Jakarta: PKPM Unika Atma Jaya. Cruz, B. (2003). Children in need of special protection. Diambil 11 Februari 2009 dari http://www.census. gov.ph/ncrII/Archives/june20-August202003.pdf. Darmoyo, S., & Adi, R. (2004). Trafiking anak untuk pekerja rumah tangga. Jakarta: PKPM Atma Jaya. Davies, M. (2008). A childish culture? Shared understanding, agency and intervention: An anthropological study of street children in northwest Kenya, dalam Childhood: A Journal of Global Child Research. 15 (3). 309-330. Irwanto, I., Farid, M., & Anwar, J. (1999). Anak yang membutuhkan perlindungan khusus di Indonesia: analisis-analisis situasi. Jakarta: UNICEF. Irwanto, I., Hendriati, A., & Hestyanti, Y.R. (2002). Alternative education for disadvantaged youth in Indonesia. Paris: IIEP-UNESCO. Moeliono, L., & Dananto, A. (2004). Pendampingan anak jalanan menurut para pendamping anak jalanan. Jakarta: PKPM Unika Atma Jaya. Rostiawati, Y., & Ajisuksmo, C. (2004). Perempuan dan pendidikan IPTEK. Jakarta: PKPM Unika Atma Jaya. Sanie, S.Y.R., & Agustian, M. (2000). Potret anak jalanan perempuan. Jakarta: PKPM Unika Atma Jaya & Departemen Sosial RI. Tim Yayasan Kakak. (2002). Anak-anak yang dilacurkan: Masa depan yang tercampakkan. Surakarta: Yayasan Kakak. Tjandraningsih, I., & Anarita, P. (2002). Pekerja anak di perkebunan tembakau. Bandung: Yayasan Akatiga. UNICEF. (2004). Kondisi dan situasi pekerja anak: pada beberapa sektor di Tulungagung dan Probolinggo, Jawa Timur. Jakarta: UNICEF.
Recommended Citation
Ajisuksmo, C. R. (2009). Gambaran Pendidikan Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus. Makara Human Behavior Studies in Asia, 13(2), 91-99. https://doi.org/10.7454/mssh.v13i2.237