Abstract
The purpose of this study was to obtain a theoretical model on cleanliness behavior of the urban society. This model was built based on the pattern of cleanliness behavior which was studied by observing the psychological factors within the individual and the socio-physical factors related to the participants. The indicator used to measure the cleanliness of the environment was the quantity of garbage scattered around the observed location. By living in the society, the researchers could observe and investigate the occurance of cleanliness behavior in the urban region. Direct observation was conducted in 4 (four) clean and 4 (four) dirty group of locations. Qualitative methods were used to process the information from those groups, in order to get significant information regarding the differences and similarities from those locations. The result showed that society’s day-to-day collective action toward garbage created a pattern of cleanliness behavior that is relatively permanent. A series of collective actions which were not in accordance with the communal motive formed cleanliness behavior pattern “X” and created a condition of dirty environment. Meanwhile, the other series of collective actions which were in accordance with the communal motives formed cleanliness behavior pattern “Y”. The collective efforts of the society in a p
Bahasa Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pola perilaku kebersihan masyarakat perkotaan dalam kondisi lingkungan bersih dan kotor. Gambaran pola perilaku kebersihan tersebut bermanfaat dalam memberikan sumbangan teoritik berupa model yang dapat menjelaskan tentang pola perilaku kebersihan di suatu wilayah, yang mengarah pada munculnya kondisi lingkungan yang bersih atau kotor. Faktor-faktor psikologis yang berasal dari individu pelaku dan faktor sosiofisik yang terkait dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan intervensi secara tepat guna menciptakan lingkungan hunian manusia yang bersih dan sehat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dimana peneliti bertindak sebagai primary instrument, mengamati, mengawasi, dan terlibat langsung dalam peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi sehari-hari di perkotaan. Pengamatan dilakukan di 8 (delapan) lokasi. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan kategori-kategori yang ada dan melakukan theoretical sampling dari kelompok-kelompok yang berbeda guna memaksimalkan perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan penghuni secara kolektif terhadap sampah yang terjadi secara terus menerus dari hari ke hari merupakan proses yang membentuk pola perilaku kebersihan yang relatif menetap. Rangkaian tindakan kolektif yang selaras dengan motif bersama (memelihara kebersihan lingkungan) yang berdampak lingkungan bersih, membentuk pola perilaku kebersihan ”Y”. Dengan demikian program kebersihan dapat dinyatakan sebagai pembentukan pola perilaku kebersihan ”Y”. Sebaliknya rangkaian tindakan kolektif yang tidak selaras dengan motif bersama dan berdampak lingkungan kotor membentuk pola perilaku yang dinyatakan sebagai pola perilaku kebersihan ”X”.
References
Barker, R. G. (1987). Prospecting in environmental psychology: Oskaloosa Revisited. Dalam D. Stokols, & I. Altman (Eds.), Handbook of Environmental Psychology, Vol. 2. New York: Wiley. Canter, D. (1986). Intention, meaning and structure: Social action in its physical context. Makalah dalam seminar: Manusia, Rumah dan Lingkungan, Fakultas Psikologi UI, Bagian Psikologi Sosial dan Fakultas Teknik UI, Jurusan Arsitektur, Depok. Glaser, B. G., & Strauss, A. L. (1967). The discovery of grounded theory: Strategies for qualtitative research. New York: Aldine. Hines, J. M., Hongerford, H. R., & Tomera, A. N. (1986). Analysis and synthesis of research on responsible environmental behavior: A meta-analysis. Journal of Environmental Education. Vol. 18 (2), 1-8. Proshansky, et.al. (1974). An introduction to environmental psychology. New York: Holt Rinehart and Wiston. Schoggen, P. F. (1989). Behavior setting: A revision of barber’s ecological psychology. Stanford, CA: Stanford University Press. Stokols, D. & Altman, I. (Eds.) (1987). Handbook of environmental psychology. New York: Wiley. Wibowo, I. (1993). Faktor-faktor personal dan sosial untuk mempengaruhi intensi kaum ibu dalam pemeliharaan lingkungan. Jakarta: Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan – LPUI. Wicker, A. W. (1987). Behavior settings reconsidered: Temporal stages, resources, internal dynamics, context. Dalam D. Stokols & I. Altman (Eds.), Handbook of Environmental Psychology. Vol. 1, New York: Wiley. Wright, H. F. (1967). Recording and analyzing child behavior. New York: Harper and Row.
Recommended Citation
Wibowo, I. (2009). The Pattern of Cleanliness:A Study of Environmental Psychology of Urban Waste Management. Makara Human Behavior Studies in Asia, 13(1), 37-47. https://doi.org/10.7454/mssh.v13i1.207