Abstract
Most of discourses in meetings, discussions, conferences and talk shows are not equipped with a method which analyzes the root cause and its fundamental solution, and even without the need of analyzing it. As the result,. the discourses almost never find the root cause, and so automatically there are be no fundamental solution. The Method of Root Cause Analysis and Solutions (MRCAS) gives a mode of thought figured by a flow chart and some examples. Application of MRCAS helps its users simultanously thinking inductively and deductively, qualitatively and quantitatively, more deeply and holistically, and also facilitate them in inter or multi or transdiscipline cooperation.
Bahasa Abstract
Perbincangan seperti rapat, sidang, diskusi, dan talk show, sering kali tidak disertai dengan sebuah metode untuk menganalisis akar masalah dan solusinya maupun tanpa kebutuhan untuk menganalisisnya. Akibatnya perbincangan sangat jarang mendapati akar masalah, dan dengan sendirinya tidak ada penyelesaian mendasar. Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi (MAAMS) ini menyajikan suatu cara berpikir yang diperagakan dengan tata-alir (flow chart), disertai dengan beberapa contoh. Penerapan MAAMS membantu penggunanya untuk berpikir induktif maupun deduktif, kualitatif maupun kuantitatif, lebih mendalam dan menyeluruh, serta mempermudah kerjasama inter, multi, atau transdisiplin.
References
Bagus, L. (1991). Metafisika. Jakarta: Gramedia. Bakker, A. (1986). Metode-Metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia. Budi Hardiman, F. (1990). Kritik Ideologi: Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan. Yogyakarta: Kanisius. Chang, R.Y. & Keith K.P. (2003). Langkah-langkah pemecahan masalah, terj. Abdul Rasyid. Jakarta: Penerbit PPM. Cooke, S. & Slack, N. (1991). Making management decisions, 2nd ed. Englewood Cliffs. NJ.: Prentice Hall Inc. Gaspers, V. (2007). team oriented problem solving, panduan kreatif solusi masalah untuk sukses. Jakarta: Gramedia. Harsono P., A. (2002). “Menjadi insan akademik seutuhnya”, makalah untuk bahan Buku Panduan Mahasiswa Baru UI. Heryanto, A. (1999). “Ilmu sosial indonesia krisis berkepanjangan”, Kompas, 18 November, halaman: 4. Herry-Priyono, B. (2002). Anthony Giddens: Suatu pengantar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Hayon, Y.P. (2005). Logika, prinsip-prinsip bernalar tepat, lurus, dan teratur. Jakarta: ISTN. Kartasasmita, H. (1994). “Rubrik pajak”, Kompas. Kwik Kian Gie. (2004). “KKN akar semua permasalahan bangsa”, Kompas, 4 Agustus, halaman: 4. Magnis-Suseno, F. (1989). Etika dasar: Masalahmasalah pokok filsafat moral. Yogyakarta: Kanisius. Mangunhardjono. (1982). “Homo religiosus menurut Mircea Eliade” dalam M. Sastrapratedja Manusia multidimensional: Sebuah renungan filsafat. Jakarta: Gramedia. Muhadjir, N. (2001). Filsafat ilmu: Positivisme, postpositivisme, dan postmodernisme. Yogyakarta: Rake Sarasin. Rapar, J.H..(1996). Pengantar filsafat. Yogyakarta: Kanisius. Prent, K., Adisubrata, J., Purwadarminta, W.J.S. (1969). Kamus latin. Jakarta.
Recommended Citation
P., A. H. (2008). Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi. Makara Human Behavior Studies in Asia, 12(2), 72-81. https://doi.org/10.7454/mssh.v12i2.154