•  
  •  
 

Abstract

Indonesian Islamic banks are required have minimum capital in relation to bank’s risk profile rating that comes from the comprehensive risk assessment process. This is a qualitative study to observe how Islamic banks in Indonesia respond to the regulation, with the focus observation on the material risk identification process, risk indicators and determination of risk level. Based on discussion with some risk officers of Islamic banks indicates that the banks do not have specific process to identify material risks. They make assessment on risk types that have been defined by regulator. They also do not develop additional Islamic risk indicators to describe the unique risks of Islamic transactions. They just follow the risk indicators that have been defined by regulator. To determine the rating of each material risk, they defined some scales and threshold derived from the bank’s risk appetite and tolerance. From the observation of annual reports, it was found that not all banks disclose their risk profile rating. The number of respondents were limited compared to the number of all Islamic banks therefore the result of discussion might not represent the population. Future research is required to develop methodology for a comprehensive risk assessment for Islamic banks as a prerequisite for the implementation of ICAAP

Bahasa Abstract

Perbankan Syariah di Indonesia harus memiliki modal sesuai tingkat profil risikonya. Tingkat profil risiko ditetapkan berdasarkan proses penilaian risiko secara komprehensif. Penelitian ini bersifat kualitatif untuk mengamati bagaimana Perbankan Syariah di Indonesia menerapkan peraturan tersebut, dengan fokus penelitian pada proses identifikasi risiko-risiko yang material, indikator penilaian risiko dan penetapan tingkat risiko. Berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa pejabat pada unit kerja manajemen risiko di bank Syariah, di indikasikan bahwa bank Syariah tidak memiliki proses khusus untuk mengidentifikasi risiko risiko yang material. Bank Syariah hanya melakukan penilaian terhadap jenis jenis risiko utama yang telah ditetapkan oleh regulator. Bank Syariah juga tidak menambahkan indikator-indikator risiko baru yang spesifik untuk menggambarkan keunikan transaksi syariah. Mereka hanya mengikuti indikator atau parameter risiko yang telah ditetapkan oleh regulator. Sedangkan untuk menetapkan tingkat risiko pada setiap risiko yang material, Bank Syariah menetapkan skala dan ukuran berdasarkan selera dan toleransi risiko bank. Berdasarkan observasi dari laporan tahunan masing masing Bank Syariah, ditemukan bahwa tidak semua Bank Syariah melaporkan tingkat profil risikonya. Jumlah responden terbatas dibandingkan dengan jumlah seluruh Bank Syariah, oleh karena itu hasil diskusi mungkin tidak mewakili populasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan metodologi untuk menerapkan proses penilaian risiko yang komprehensif sebagai dasar bagi implementasi dari ICAAP.

References

Ahmed, Habib and Tariqullah Khan (2006). “Risk Management in Islamic Banking”, in M.Kabir Hassan and Mervyn K.Lewis (Editors),. Handbook of Islamic Banking, Edward Elgar Publishers.

Ahmed, Habib., Risk Management Assessment Systems: An Application to Islamic Banks. Islamic Economic Studies, Vol 19 No.1

IFSB (Islamic Financial Services Board) (2005)., Guiding Principles of Risk k Management for Institutions (other than Insurance Institutions) offering only Islamic Financial Services., Islamic Financial Services Board., Kuala Lumpur

IFSB (Islamic Financial Services Board) (2013). Revised Guidance on Key Elements in the Supervisory Review Process of Institutions Islamic Financial Services (Excluding Islamic Insurance (Takaful) Institutions & Islamic Collective Investment Schemes. Islamic Financial Services Board.

IIF (Institute of International Finance) (2011). Implementing Robust Risk Appetite Frameworks to Strengthen Financial Institutions. Institute of International Finance. World Economic Forum (2015). Insight Report: Global Risks 2015 10th edition.

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) (2014). OJK Circular Letter No.10/SEOJK.3/2014 regarding Soundness Rating of Shari’ah Commercial Bank and Shari’ah Business Unit. Otoritas Jasa Keuangan.

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) (2014). OJK Regulation No. 21/POJK.03/2014 regarding Minimum Capital Adequacy Ratio in accordance to Risk Profile of Shari’ah Bank. Otoritas Jasa Keuangan

Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) (2020). Annual Report 2020.

Bank Syariah Mandiri (BNI Syariah) (2020). Annual Report 2020

Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) (2020). Annual Report 2020

Bank Muammalat Indonesia (BMI) (2020). Annual Report 2020

Bank Panin Dubai Syariah (BPDS) (2020). Annual Report 2020

Bank Bukopin Syariah (BBS) (2020). Annual Report 2020

Bank Victoria Syariah (2020). Annual Report 2020

Bank Nusa Tenggara Barat Syariah (Bank NTB Syariah) (2020). Annual Report 2020

Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) (2020). Annual Report 2020

BPD Aceh Syariah (2020). Annual Report 2020

Bank BCA Syariah (BCA Syariah) (2020). Annual Report 2020

Share

COinS