•  
  •  
 

Abstract

Knowledge of traditional medicinal plants among teenagers are quite low, that caused by the information is very limited as well as the difficulty of obtaining real-life examples of traditional medicinal plants. Those inspired us to cooperate with SMAN 1 Pondidaha District Konawe (Sulawesi Tenggara) in an effort to provide solutions to these problems. SMAN 1 Pondidaha has vacant land large enough. Through IbM program (Ipteks bagi Masyarakat, science and technology for the People) Ministry or Research and Technology and Higher Education, we made thematic landscape in SMAN 1 Pondidaha locations using traditional medicinal plants as fillers garden or park. The method was conducted on the survey and measurement, search species of plants data that suitable with the design, preparation of location and soil for planting of medicinal plants, labeling and maintenance. The results showed there are 6 types of medicinal plants are required for the design, namely 1) medicinal plants such as jarak (Jatropha curcas), jarak merah (J. gossypifolia), jarak tintir (J. multifida) and bougainvillea (Bougenvillea spectabilis), 2) medicinal plants and aesthetics, for example kembang sepatu (Hisbiscus rosasinensis), kembang nusa endah (Mussaenda philippia), tapak dara (Catharanthus roseus), 3) Barrier crops include gandaruso (Justisia gandarusso), Ashoka (Saraca asoca), teh- tehan (Duranti erecta), kroton (Codiacum variegatum), mangkokan (Notophanax scutellarium), 4) Vertical garden Plants include lavender (Lavendula angustifolia), selasih (Ocium sp.), pancawarna (Hydrongea macrophylla), cabe hias (Solanum pseudo-capsicum), 5) Shade plants, for example pule (Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), kelapa (Cocus nucifera), kamboja (Plumeria sp.), beringin (Ficus benjamina) and 6) Cover crops such as bunga kriminil (Althenantera amoena), rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput jepang (Zoysia japonica). These plants are used by the people as a remedy for various diseases.

Bahasa Abstract

Pengetahuan tentang tanaman obat tradisional di kalangan remaja cukup rendah, yang disebabkan oleh informasinya sangat terbatas sekaligus sulitnya mendapatkan contoh tanaman obat tradisional. Mereka mengilhami kita untuk bekerja sama dengan SMAN 1 Pondidaha Kabupaten Konawe (Sulawesi Tenggara) dalam upaya memberikan solusi atas permasalahan tersebut. SMAN 1 Pondidaha memiliki lahan kosong yang cukup luas. Melalui program IbM atau Kementerian Riset dan Teknologi dan Perguruan Tinggi, kami membuat lansekap tematik di lokasi SMAN 1 Pondidaha dengan menggunakan tanaman obat tradisional sebagai taman pengisi atau taman. Metode yang dilakukan pada survei dan pengukuran, mencari jenis data tanaman yang sesuai dengan disain, persiapan lokasi dan tanah untuk penanaman tanaman obat, pelabelan dan perawatan. Hasil penelitian menunjukkan ada 6 jenis tanaman obat yang dibutuhkan untuk disain, yaitu 1) tanaman obat seperti jarak (jarak pagar), jarak merah (J. gossypifolia), jarak tintir (J. multifida) dan bougainvillea (Bougenvillea spectabilis) , 2) tanaman obat dan estetika, misalnya kembang sepatu (Hisbiscus rosasinensis), kembang nusa endah (mussaenda philippia), tapak dara (Catharanthus roseus), 3) Tanaman penghalang meliputi gandaruso (justisia gandarusso), asoka (Saraca asoca), teh Tanaman vertikal meliputi lavender (Lavendula angustifolia), selasih (Ocium sp.), pancawarna (Hydrongea macrophylla), cabe hias (Solanum pseudo- kapsul), 5) Tanaman naungan, misalnya pule (Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), kelapa (Cocus nucifera), kamboja (Plumeria sp.), beringin (Ficus benjamina) dan 6) Tutup tanaman seperti bunga kriminil Althenantera amoena), rumput gajah (Pe nnisetum purpureum), rumput jepang (Zoysia japonica). Tanaman ini digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk berbagai penyakit. Kata kunci: Tanaman obat tradisional, landscape, tematik, SMAN 1 Pondidaha.

Share

COinS