•  
  •  
 

Abstract

As the largest archipelago in the world that lies across the equator and important trade lanes of the world, the Indonesian marine tourism potential is enormous, both in terms of natural and cultural wealth. The government's commitment to build a nautical expected to contribute to the development of nautical tourism. This study proposes sustainability (sustainability) as a strategic capability that needs to be owned tourism destination to be ahead of the competition as well as how to apply the concepts of sustainability in business srategi maritime tourism destination so that sustainability can be the identity and spirit together and become a source of competitive advantage. Dimensional capabilities sustainability proposed is to prevent pollution, reduce waste and sewage, producing products responsibly, developing clean technology (clean technology), involving the local community, anticipating and advocating regulation, managing skills that are environmentally friendly, and to develop cooperation in technology development , To implement these dimensions needed leadership and a strong commitment from the organization and shared vision (shared vision).

Bahasa Abstract

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak melintasi garis ekuator dan jalur perdagangan penting dunia, maka potensi pariwisata bahari Indonesia sangat besar, baik ditinjau dari kekayaan alam maupun budayanya. Komitmen pemerintah untuk membangun bahari diharapkan dapat memberi kontribusi pada pengembangan wisata bahari. Penelitian ini mengusulkan keberlanjutan (sustainability) sebagai kapabilitas strategik yang perlu dimiliki destinasi pariwisata untuk dapat unggul dalam persaingan serta bagaimana mengimplementasikan konsep keberlanjutan dalam srategi bisnis destinasi pariwisata bahari sehingga keberlanjutan dapat menjadi identitas dan semangat bersama serta menjadi sumber keunggulan bersaing. Dimensi kapabilitas keberlanjutan yang diusulkan adalah mencegah polusi, mengurangi sampah dan limbah, menghasilkan produk secara bertanggung jawab, mengembangkan teknologi yang bersih (clean technology), melibatkan masyarakat lokal, mengantisipasi dan mengadvokasi peraturan, mengelola keterampilan yang ramah lingkungan, serta mengembangkan kerjasama dalam pengembangan teknologi. Untuk mengimplementasikan dimensi-dimensi tersebut diperlukan kepemimpinan dan komitmen yang kuat dari organisasi serta visi bersama (shared vision).

Share

COinS