•  
  •  
 

Abstract

Increasing the efficiency of hospital management sustainability is an ongoing financial management guidelines that absolutely must be adopted by any hospital. This study aims at obtaining information about the components that contribute to the fluctuations of the current ratio Hospital X between 2000, 2001 and 2002. This study used quantitative and qualitative approaches, with the primary data source (in-depth interviews to the relevant parties ie Hospital Director, Chief Financial Officer and Vice Director Adiministrasi Finance) and the secondary data source include financial statements. The research shows that RS X’s current ratio are still in a normal range except in the year of 2001 was below the standard (1.42). The more sensitive ratio, Acid Test Ratio, is still in normal range in the year of 2000, but in the year of 2001, and 2002, the ratios are in the lowest bend of the normal range. Cash Ratios for many years are also in the lowest bend except for the year of 2000, Receivable turn over ratios for the last three years go smaller showing that receivables took longer time to collect, the normal range for receivable turn over is 14 up to 20 days. Inventory turn over ratios are below the standard range (24-32 times per year), the average inventory held in warehouse is between 16 up to 21 days. The value of current ratio is got from comparison between current assets and current liabilities. Nominally, RS X’s current ratio in 2002 is in the state bend, namely, 1.5 – 2.00, in the real term, the ratio shows on contradictory pictures. The reasons are a) Guaranteed Receivables are valued above the normal practice (overstated) b) overstated of Non Guaranteed receivables/Personal Receivables. Based on this research, the author thinks that there are some rooms for RS X’s management to fit their current ratio problem. There are several suggestions that the management can adopt, namely controlling cash outflow and cash inflow, reevaluating receivables policy, reforming the supply of inventories (medicine) procedures.

Bahasa Abstract

Peningkatan efisiensi pengelolaan rumah sakit secara terus menerus merupakan pedoman pengelolaan keuangan yang mutlak harus diadopsi oleh rumah sakit mana pun. Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi tentang komponen yang berkontribusi terhadap terjadinya fluktuasi rasio lancar RS X tahun 2000, 2001 dan 2002. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan sumber data primer (wawancara mendalam kepada pihak terkait yaitu Direktur RS, Kepala Bagian Keuangan Wadir Adiministrasi dan Keuangan) dan data sekunder (laporan keuangan). Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio lancar RS X masih dalam rentang normal kecuali untuk tahun 2001 yang berada dibawah standar (1.42). Rasio yang lebih sensitif, yaitu Acid Test Ratio, masih dalam rentang normal untuk tahun 2000, tetapi pada tahun 2001 dan pada tahun 2002, angka rasio berada pada tingkat dibawah rentang normal. Rasio kas juga berada pada angka dibawah normal, kecuali untuk tahun 2000. Angka perputaran piutang juga berada pada angka yang semakin kecil untuk 3 tahun ini yang memberi makna bahwa butuh waktu yang lebih lama lagi untuk menagih piutang dibandingkan dengan rentang normal hari tertagihnya piutang yaitu antara 14 sampai dengan 20 hari. Untuk angka rasio perputaran persediaan RS X berada dibawah angka rasio normal (24 – 32 kali pembelian per tahun). Sedangkan hari rata-rata persediaan tersimpan digudang adalah selama 16 – 21 hari. Nilai rasio lancar diperoleh dari perbandingan asset lancar dengan kewajiban lancar, dimana secara angka/nominal rasio lancar RS X pada tahun 2002 pada rentang normal, 1,5-2,00 tetapi angka ini memiliki nilai riil yang sebaliknya. Hal ini karena saldo piutang pasien jaminan dinilai pada angka yang terlalu tinggi begitu juga dengan piutang pasien non jaminan/pasien umum/pasien dengan bayar sendiri. Berdasarkan penelitian ini, manajemen RS X memiliki berbagai solusi untuk mengatasi masalah likuiditas yang ditandai dengan menurunnya rasio lancar dan berada pada rentang dibawah normal. Ada beberapa usulan yang bisa diimplementasikan oleh manajemen, yaitu melakukan pengendalian atas pengeluaran kas keluar dan kas masuk, melakukan evaluasi kembali atas kebijakan pemberian piutang kepada pasien, reformasi prosedur persediaan obat.

Share

COinS