•  
  •  
 

Abstract

The massive development of tourism in Komodo National Park (KNP) has had a signi;icant impact on the local community there, in this case the Ata Modo Tribe. This tribe is a local tribe that has remained silent for a long time and was formed on Komodo Island long before the Komodo National Park was established. They have also lived side by side with the endangered Komodo dragon for decades and tried to maintain their culture and customs amidst the existence of KNP tourism development. This research tries to answer what cultural potential is still maintained by the Ata Modo Tribe, the position of the Ata Modo Tribe as a Customary Law Community unit, as well as the socio-economic, cultural and environmental impacts that occur amidst KNP tourism hegemony. The study in this research uses a type of socio-legal research. Various primary and secondary data were formulated and analyzed to obtain descriptive conclusions for each problem formulation question. The research results obtained are ;irst that the Ata Modo tribe has cultural potential in accordance with the seven elements of culture consisting of language, knowledge system, social organization, technology, livelihood system, belief system and art. Second, the absence of recognition and determination of the Ata Modo Tribe as a Customary Law Community unit through legal products at the regional level provides opportunities for conflicts of interest and override of their customary rights. Third, the Ata Modo tribe has transformed coercively due to the existence of KNP tourism. Regulations established as a means of conservation of the Komodo National Park encourage a coercive transformation of the culture of the Ata Modo people.

Keywords: Coercive Transformation, Customary Law Communities, Marginalization, Ata Modo Tribe

Bahasa Abstract

Masifnya pengembangan pariwisata di Taman Nasional Komodo (TNK) menimbulkan dampak yang signi;ikan bagi masyarakat lokal disana dalam hal ini adalah Suku Ata Modo. Suku tersebut merupakan suku lokal yang telah berdiam diri lama dan terbentuk di Pulau Komodo jauh sebelum Taman Nasional Komodo berdiri. Mereka juga selama berpuluh-puluh tahun hidup berdampingan dengan satwa langka komodo dan berusaha mempertahankan budaya serta adat mereka ditengah-tengah eksistensi perkembangan pariwisata TNK. Penelitian ini mencoba menjawab apa saja potensi kultural yang masih dipertahankan oleh Suku Ata Modo, kedudukan Suku Ata Modo sebagai satuan Masyarakat Hukum Adat, serta dampak sosial-ekonomi, budaya, serta aspek lingkungan yang terjadi di tengah-tengah hegemoni pariwisata TNK. Studi dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian sosio-legal. Berbagai data primer dan sekunder diformulasikan serta dianalisis untuk memperoleh kesimpulan deskriptif atas masing-masing pertanyaan rumusan masalah. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pertama bahwa Suku Ata Modo memiliki potensi kultural sesuai dengan tujuh unsur kebudayaan yang terdiri dari bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, teknologi, sistim mata pencaharian, sistem kepercayaan, dan kesenian. Kedua, bahwa tidak adanya pengakuan dan penetapan Suku Ata Modo sebagai satuan Masyarakat Hukum Adat melalui produk hukum pada level daerah memberikan peluang adanya kon;lik kepentingan dan mengesampingkan hak-hak adat mereka. Ketiga, Suku Ata Modo bertransformasi secara koersif akibat eksistensi dari pariwisata TNK. Peraturan yang ditetapkan sebagai sarana konservasi Taman Nasional Komodo mendorong transformasi yang koersif bagi budaya masyarakat Suku Ata Modo.

Kata kunci: Transformasi Koersif, Masyarakat Hukum Adat, Marginalisasi, Suku Ata Modo

References

Abdullah, Adli. 2016. Aceh Kebudayaan Tepi Laut dan Pembangunan. Banda Aceh: Bandar Publishing.

Abdullah, M. Adli, Sulaiman Tripa, dan Teuku Muttaqien. 2006. Selama Kearifan adalah Kekayaan: Eksistensi Panglima Laot dan Hukum Adat Laot di Aceh. Banda Aceh: Panglima Laot Aceh.

Alting, Husen. 2010. Dinamika Hukum dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat atas Tanah. Yogyakarta: LaksBang Pressindo bekerjasama dengan Lembaga Penerbitan Universitas Khairun Ternate.

Benuf, Kornelius dan Muhammad Azhar. 2020. "Metodologi Penelitian Hukum sebagai Instrumen Mengurai Permasalahan Hukum Kontemporer." Jurnal Gema Keadilan 7.

Central Intelligence Agency. n.d. "The World Factbook - Indonesia." Accessed February 3, 2023. https://www.cia.gov/the-world-factbook/countries/indonesia/#geography.

David M. Eberhard, Gary F. Simons, Chuck Fennig. 2019. Ethnologue: Languages of the World (22nd Ed.). Dallas: SIL International.

Glup, Morgan. 2021. "Tourism’s impacts on local populations." Nebraska Anthropologist 29: 51-66.

Good News From Indonesia. 2021. Kisah Dilema Suku Ata Modo yang Dipecundangi di Tanahnya Sendiri. Accessed Februari 19, 2023. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/08/11/kisah-suku-ata-modo-yang-dipecundangi-di-tanahnya-sendiri.

Hadi, Syofyan. 2017. "Hukum Positif dan The Living Law." DiH Jurnal Ilmu Hukum 13 (26).

Hall, Kenneth R. 1985. Maritime Trade and State Development in Early Southeast Asia. Hawaii: University of Hawaii Press.

Hang, Derek. 2013. "State Formation and The Evolution of Naval Strategies in The Melaka Straits c. 500-1500 C." Journal of Southeast Asian Studies 44.

Kementerian Sekretaris Negara. 2019. Presiden Jokowi tinjau Pulau Rinca Taman Nasional Komodo Manggarai Barat, Youtube. Juli. Accessed Februari 19, 2023. https://www.youtube.com/watch?v=eaE47igdDfo.

Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Kurien, John. 2010. Negotiating Fisheries Co-Management in Aceh Province, Indonesia. Banda Aceh: Food and Agriculture Organization.

Kusumasumantri, Pandji Yudistira. n.d. Sejarah 5 Taman Nasional pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Lainsamputty, Natanel. 2022. "Penetapan Pengakuan Dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Di Kabupaten Maluku Tengah." Jurnal Saniri 3 (1): 11-18.

Listriani, Sophia dan Roesa, Nellyana. 2015. "Local Government Policy on Facing The Impact of Climate Change on Fishery Sector." Kanun Jurnal Ilmu Hukum 17.

Majelis Adat Aceh. 2022. "Hukum Adat Laut dan Panglima Laut." Accessed February 12, 2023. https://maa.acehprov.go.id/berita/kategori/hukum-adat/hukum-adat-laut-dan-panglima-laut.

Narasi Newsroom. 2021. Proyek Jurassic Park di Taman Nasional Komodo, Youtube. Oktober. Accessed Ferbruari 19, 2023. https://www.youtube.com/watch?v=PjB7IHHmnLo.

Nasaruddin, Riza Indra. 2016. "Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Tradisional Di Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar Pasca Bencana Tsunami 2004 (Studi Kasus Pemukiman Lamnga)." Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA).

Nawani, Smarika. 2013. "The Portuguese in Archipelago Southeast Asia (1511-1666)." Proceedings of the Indian History Congress 74.

Nurhadi, Iwan et al. 2022. "The Commodification of Culture and Ethical Transition of Tourism Development: An Insight from Osing Community, Indonesia." Jurnal Sosiologi Pedesaan 10 (01): 25.

Pasal 18 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 sebelum amandemen. n.d.

Prayogo, R. Tony. 2016. "Penerapan Asas Kepastian Hukum Dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Hak Uji Materiil Dan Dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/Pmk/2005 Tentang Pedoman Beracara Dalam Pengujian Undang-Undang." Jurnal Legislasi Indonesia 13 (02): 194.

Qanun Aceh No. 10 Tahun 2008 Tentang Lembaga Adat. 2008.

Qanun Aceh No. 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Adat Istiadat. 2008.

Rahayu, Sri Walny. 2014. "Lembaga Penyelesaian Sengketa Adat Laut “Panglima Laôt” di Aceh sebagai Bentuk Pengembangan Alternatif Penyelesaian Sengketa dalam Sistem Hukum Indonesia." Padjajaran Jurnal Ilmu Hukum 3 (1).

SImarmata, Rikardo. 2016. "Penjelasan Konsep-Konsep Kunci Terkait Masyarakat Hukum Adat." Naskah Akademik RUU tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat 1: 11.

Soekanto, Soerjono. 2019. Pengantar Penelitian Hukum. Depok: UI Press.

Sulistiyanto, Priyambudi. 2001. "Whither Aceh?" Third World Quarterly 22.

Tripa, Sulaiman, Adli Abdullah, dan Teuku Muttaqien. 2019. Selayang Pandang Panglima Laot. Banda Aceh: Bandar Publishing.

UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. 2006. UU No. 11/2006

UU Nomor 18 Tahun 2011 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2001. UU No. 18/2001

Verheijen, Jilis A. J. 1987. Pulau Komodo, tanah, rakyat, dan bahasanya. Jakarta: Balai Pustaka.

Walhi. 2021. Festival Ata Modo: Mengenal Kebudayaan Masyarakat Suku Modo. Accessed Februari 19, 2023. https://www.walhi.or.id/festival-ata-modo-mengenal-kebudayaan-masyarakat-suku-modo.

Wiratraman, Herlambang P. et al. 2010. ANTARA TEKS DAN KONTEKS: Dinamika pengakuan hukum terhadap hak masyarakat adat atas sumber daya alam di Indonesia. Jakarta: HUMA.

—. 2010. ANTARA TEKS DAN KONTEKS: Dinamika pengakuan hukum terhadap hak masyarakat adat atas sumber daya alam di Indonesia. Jakarta: HUMA.

WorldAtlas. n.d. "Countries with The Longest Coastline." Accessed February 3, 2023. https://www.worldatlas.com/articles/countries-with-the-most-coastline.html.

Yulindawati. 2017. "Hukum Adat Laot (Laut) Sebagai Kearifan Masyarakat Nelayan Aceh dalam Upaya Melestarikan Potensi Sumber Daya Hukum Adat Laot (Laot) sebagai Kearifan Masyarakat Masyarakat Nelayan Aceh dalam Upaya Melestarikan Potensi Sumberdaya Perikanan Tangkap." Jurnal Dusturiyah UIN Ar-Raniry 7 (1).

Zollinger, H. 1847. Verslag Van Eene Reis Naar Bima En Soembawa, En Naar Eenige Plaatsen Op Celebes, Saleijer En Floris, Gedurende, De Maanden Mei Tot December 1847. Batavia: Algemene Secretarie.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.