Abstract
The digital nomad is a new type of worker who works from a location other than a “traditional office,” with the freedom to choose where and when to work as long as they have good internet access. The presence of digital nomads has an impact on the dynamics or social changes in society. The public’s reaction to the appearance of this digital traveler was mixed. Some people believe that these new ways of working will harm the work system, but many are gradually adopt it. Bali has become one of the strategic locations and is widely used as a destination for digital nomads. In fact, this is supported by the work from Bali policy which aims to drive the economy in Bali, especially during the pandemic. Indonesia, on the other hand, does not yet have any specific regulations governing digital nomads. The goal of this research is twofold: the first is to conduct a sentiment analysis on Twitter about digital nomads to see how the community reacts, and the second is to see the implications of government policies regarding digital nomads. This study employs qualitative methods with a case study approach, as well as big data methods related to sentiment analysis.
Bahasa Abstract
Digital nomad (pengembara digital) merupakan tipe pekerja baru yang mendayagunakan internet dengan lokasi bekerja yang tidak pada ‘kantor konvensional’, dimana seseorang bisa menentukan kebebasan dimana dan kapan untuk bekerja selama dirinya memiliki akses internet yang baik. Kehadiran digital nomads mempengaruhi dinamika atau perubahan sosial di masyarakat. Munculnya pengembara digital ini mendapatkan respon yang beragam dari masyarakat. Terdapat masyarakat yang beranggapan bahwa cara kerja baru ini dapat merusak sistem kerja namun banyak juga yang perlahan mulai mengadopsinya. Bali menjadi salah satu lokasi yang strategis dan banyak dijadikan tujuan para pengembara digital. Bahkan hal ini didukung oleh kebijakan work from Bali yang bertujuan untuk menggerakkan perekonomian di Bali terutama di masa pandemi. Di lain sisi, Indonesia belum memiliki peraturan yang mengatur para digital nomad. Tujuan riset ini terbagi menjadi dua, yang pertama yaitu melakukan analisa sentimen pada twitter mengenai digital nomads untuk melihat respon masyarakat dan yang kedua, penelitian ini berupaya untuk melihat implikasi kebijakan pemerintah terkait digital nomads. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus serta melibatkan metode big data terkait analisis sentimen.
Recommended Citation
Rahayu, Dewi Puspita; Kusumastuti, Ayu; and Puspitosari, Wida Ayu
(2021)
"Sentiment Analysis of Digital Nomad in Indonesia: A Case Study in Bali,"
Masyarakat: Jurnal Sosiologi: Vol. 26:
No.
2, Article 4.
DOI: 10.7454/MJS.v26i2.13685
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/mjs/vol26/iss2/4
Included in
Critical and Cultural Studies Commons, Development Studies Commons, Gender, Race, Sexuality, and Ethnicity in Communication Commons, Human Geography Commons, International and Area Studies Commons, Nature and Society Relations Commons, Organizational Communication Commons, Sociology Commons