•  
  •  
 

Abstract

This article summarizes two hypotheses. Firstly, the practices problem of spatial planning in urban areas, especially in Surabaya City, has led to the contestation and conflict among governmental actors, the public, and the power of capitalist/investor. Secondly, the use of spatial planning framework, in this case is the use of Local Regulation on Urban Planning and Land Use Number 3 year of 2007, has shown the partiality and strengthening investor by the government. These hypotheses are analyzed by using socio spatial approach. The research method used in this article is qualitative method and descriptive analysis. Related to the problems of spatial planning practices in Surabaya is actually a transformation indication in urban planning process. Space is not only produced and reproduced to the interest of capitalist class, but also restructured by changing the function of the space reserved for the public. This is relevant to the development cutting-edge spatial planning studies indicate that the practice of urban planning in urban area is a reflection of social, economy, and political conditions. Space is produced in the capitalist mode of production. The expression of urban space is a dialectic relationship between production, consumption, and administration (planning and implementation of policies).

Bahasa Abstract

Artikel ini merangkum dua hal. Pertama, permasalahan praktik penataan ruang di perkotaan, khususnya di Surabaya, yang telah menimbulkan kontestasi dan konflik dengan melibatkan aktor pemerintah, masyarakat, dan kekuatan kapitalis/investor. Kedua, kerangka penataan ruang yang menggunakan Perda RTRW No. 3 Tahun 2007 telah menimbulkan dampak yang berujung pada penguatan dan keberpihakan pemerintah kota kepada pihak kapitalis/investor. Kedua hal tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan sosio-spasial. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Problematika praktik tata ruang yang ada di Surabaya merupakan indikasi dari transformasi dalam proses penataan ruang di mana ruang bukan hanya diproduksi dan direproduksi untuk kepentingan klas kapitalis, melainkan juga ruang direstrukturisasi dengan cara mengubah fungsi ruang dan diperuntukkan untuk publik. Hal ini relevan dengan perkembangan kajian penataan ruang mutakhir yang menunjukkan bahwa praktik penataan ruang di perkotaan merupakan refleksi dari kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Selain itu, ruang diproduksi dalam modus produksi kapitalis dan ekspresi ruang kota merupakan dialektika antara produksi, konsumsi, dan administrasi (perencanaan dan implementasi kebijakan).

References

Balchin, P., N., Isaac, D. and Chen, J. 2000. Urban Economics: A Global Perspective. Palgrave: Hampshire. BPS Kota Surabaya. 2012. Castells, Manuel. 1977. The Urban Question: A Marxist Approach. London: Edward Arnold. Clark, David. 1996.Urban World/Global City. London: Routledge. Gottdiener, M. 1985. The Social Production of Urban Space. 2nd edition. Austin: University of Texas Press. Harvey, David.1985. The Urbanization of Capital: Studies in the History and Theory of Capitalist Urbanization. Oxford UK: Blackwell. ------. 2001. Spaces of Capital: Towards a Critical Geography. Edinburgh: Edinburgh University Press. ------. 2012. Rebel Cities: From the Right to the City to the Urban Revolution. London: Verso Lefebvre, Henri. 1991. The Production of Space. translate by Donald Nicholson-Smith. Cambridge MA: Blackwell. Lin, Jan and Christopher Mele (ed.). 2005. The Urban Sociologi Reader. New York: Routledge. Logan, John and Harvey Molotch. 2005. ”The City as a Growth Machine” dalam The Urban Sociologi Reader, diedit oleh Lin, Jan dan Christopher Mele. New York: Routledge. Merrifield, A. 2006. Henri Lefebvre: A Critical Introduction. First Edition. New York: Routledge. Perda No. 3 tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah Kota Surabaya. Priyono, B. Herry. 2009. Kota dan Harta: Perihal Jarak antara Jakarta dan Indonesia. rangkaian Studium Generale: Seri Ke-5, kerjasama Goethe-Institute Jakarta dan STF Driyarkara. Jakarta 15 Oktober. Raperda Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah Kota Surabaya Tahun 2012. Soegijoko, Budhy Tjahjati S. 2011. “Smart Growth” dalam Pengembangan Perkotaan. Edisi Januari-Februari Buletin Tata Ruang. Soetomo, Sugiono. 2013. Urbanisasi dan Morfologi (ed 2). Yogyakarta: Graha Ilmu. Soja, Edward W. 1989. Postmodern Geographies: The Reassertion of Space in Critical Social Theory. London and New York: Verso. Sujarto, Djoko.2005. “Masa Depan Kota dan Reorientasi Perencanaan Tata Ruang Kota Indonesia” dalam Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia Dalam Abad 21: Pengalaman Pembangunan Perkotaan di Indonesia, diedit oleh Budhy Tjahjati Sugijanto Soegijoko, Gita Chandrika Napitupulu, Wahyu Mulyana. Buku 2. Yayasan Sugijanto Soegijoko dan Urban and Regional Development Institute. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Surabaya Overload Mall: Investor Hitung Ulang. http://bappeda. jatimprov.go.id/2011/08/04/surabaya-overload-mall-investor-hitung- ulang/, diakses tanggal 5 September 2012. UU No. 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Zieleniec, Andrzei. 2007. Space and Social Theory, London: Sage Pub.

Share

COinS