•  
  •  
 

Bahasa Abstract

Tulisan ini membahas mengenai perkembangan gerakan buruh di Korea Selatan sejak awal kemerdekaan hingga masa kontemporer. Menurut saya, saat gerakan buruh kuat, ia memiliki efek yang lebih kuat pula pada proses demokratisasi karena adanya akar sejarah gerakan buruh dalam melawan feodalisme dan imperialisme. Temuan lainnya adalah bahwa kehadiran rezim demokratis tidak berarti bahwa aspirasi kelompok buruh dapat terakomodasi. Kekuatan neo-liberal, dapat menekan pemerintahan yang demokratis untuk mengikuti kepentingan pemilik modal besar, khususnya dalam memaksakan sistem kerja kontrak. Namun, aliansi antara gerakan buruh dengan elemen masyarakat sipil dapat melawan dan menolak kebijakan ini. Faktor lain yang penting yang memengaruhi gerakan buruh adalah demokratisasi dan globalisasi. Jika demokratisasi memperkuat gerakan buruh, maka globalisasi berusaha mengontrolnya. Namun demikian, dinamika relasi antara pemerintah dan gerakan buruh di Korea Selatan menunjukkan bahwa aliansi antara buruh, mahasiswa, dan gereja dapat mempersatukan masyarakat sipil melawan baik pemerintah maupun kekuatan neo-liberal.

Share

COinS