"Bioindikator Cemaran Timbal pada Rambut Masyarakat sekitar Kilang Miny" by Sukar Sukar and Suharjo Suharjo
 

Abstract

Timbal atau Plumbum (Pb) bersifat toksik, karsinogenik, bioakumulator dan biomagnifikasi. Bioakumulasi Timbal dari media lingkungan dapat terjadi pada kuku, hati, dan rambut. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian bioindikator timbal rambut masyarakat di kawasan industri minyak. Penelitian dilakukan pada tahun 2012 di Kota Dumai, Provinsi Riau. Rancangan penelitian khusus pencemaran lingkungan 2012 adalah type- 1 health study, yang disarankan US Agency for Toxic Substances and Drugs Registry (ATSDR). Analisis statistik bivariat dengan uji kai kuadrat. Populasi penelitian adalah penduduk Kota Dumai yang tinggal di desa Jayamukti, Tanjung Palas, Mekarsari, dan Bukit Timah. Sejumlah 110 ibu rumah tangga diambil dengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi, responden berusia antara 17 – 55 tahun dan telah tinggal minimal selama lima tahun terakhir. Kriteria ekslusi sedang menderita penyakit kronis. Hasil analisis dari enam parameter media lingkungan menunjukkan ada empat parameter berisiko mencemari, tetapi belum bermakna antara parameter lingkungan dan kejadian timbal rambut dengan nilai p > 0,05. Odds Ratio (OR) terbesar ditunjukkan oleh parameter ikan sebesar 1,5 dan terkecil makanan atau minuman dan tanah 1,13. Proporsi risiko terbesar ditunjukkan oleh parameter ikan sebesar 33,3% dan terkecil parameter makanan atau minuman 10%. Telah terjadi penanggulangan risiko untuk parameter air minum dan air permukaan dengan nilai p < 0,05. Lead or Plumbum (Pb) is toxic, carcinogenic, bioaccumulator and biomagnification. Lead bioaccumulation of environmental media may occur in liver, nails and hair. The study objective was to find out the risk of lead bioindicator occurence in hair of people living in oil industry area. The study was conducted in 2012 in Dumai City, Riau Province. The study design is a type-1 health study, suggested the US Agency for Toxic Substances and Drug Registry (ATSDR). The statistical analysis was bivariate using chi-square test. The population was Dumai City dwellers who lived in the village Jayamukti, Tanjung Palas, Mekarsari and Bukit Timah. A total of 110 housewives were taken by purposive sampling technique. Inclusion, respondents aged between 17 – 55 years old and have lived for five years at minimum. Exclusion criteria was those suffering cronic disease. Analysis results of six parameters of environmental media there were four parameters, had risk of contaminating but not significant between environmental parameters and the lead occurence in hair with p value > 0.05. Tbe biggest odd ratio (OR) was showed by fish parameter worth 1.5 and the smallest was food or beverage and land worth 1.13. The biggest proportion was showed by fish parameter of 33.3 % and the smallest food or beverage 10 %.There has been a reduction of risk for the parameters of drinking water and surface water with p value < 0.05.

References

1. Department of Health Otsego County. Lead poisoning prevention: What is Lead? [online] Newyork: Department of Health Otsego County; 2007 [cited 2014 Aug 6]. Available from: otsegocounty.com/depts/doh/ LeadPrevention.htm.

2. The Children’s Hospital at Westmead & Hunter Children’s Health Network. Fact sheet: Lead, Kids Health, The Children’s Hospital at Westmead & Kaleidoscope, Hunter Children’s Health Network [online]. 2005 [cited 2008 Nov 29th]. available from: www.chw.edu.au/parents/kidshealth/safety_factsheets/pdf/lead.pdf.

3. Lanphear BP, Hornurg R, Khoury J, Yolton K, baghurst P, Bellinger DC, et al. Low-Level Environmental Lead Exposure and Children’s Intellectual Function: an International Pooled Analysis. Environmental Health Perspectives. 2005; 113: 894-9.

4. Martuti NKT. Tingkat kualitas udara di Jalan Protokol Kota Semarang [laporan penelitian]. Semarang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian UNNES; 2011.

5. Siregar, YI; Zamri, A, dan Putra, H (2012), Penyerapan timbal (Pb) pada sistem organ ikan mas (Cyprinus carpio L). Jurnal Lingkungan. 2012: 6(1).

6. Purnomo T, Muchyiddin. Analisis kandungan timbal (Pb) pada ikan bandeng (chanos chanos forsk.) di tambak Kecamatan Gresik. Neptunus. 2007; 14(1): 68–77.

7. Jovita TM, Novalia R. Kandungan logam berat pada ikan, air dan sedimen di Waduk Saguling Jawa Barat. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 2007; 2(2).

8. Lubis H, Aman C. Pemeriksaan kandungan logam merkuri, timbal, dan kadmium dalam daging rajungan segar yang berasal dari TPI Gabion Belawan secara spektrofotometri serapan atom. Majalah Kedokteran Nusantara. 2008; 41(1).

9. Sanna EL, Vargiu I, Rossetti E, Vallascas, Floris G. CoORelation between blood and hair lead levels in boys and girls of Sardinia (Italy). Journal of Anthropological Sciences. 2007; 85: 173-81.

10. Notodarmojo S. Pencemaran tanah dan air tanah. Bandung: Penerbit ITB; 2005.

11. Budianto A. Analisis risiko kadar timbal (Pb) dalam air sumur terhadap kesehatan masyarakat di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung [Kumpulan Judul KTI]. Bandar Lampung; Poltekkes Tanjung Karang; 2012.

12. Rahayu WS, Utami PI, Sari YR. Identifikasi cemaran logam timbal dalam air minum isi ulang yang beredar di Porwokerto dengan metode spektrofotometri serapan atom [laporan penelitian]. Purwokerto:Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah; 2012.

13. Hardiani H, Kardiansyah T, Sugesty. Bioremediasi logam timbal dalam tanah terkontaminasi limbah (sludge) industri kertas proses deinking [laporan penelitian]. Bandung: Balai Besar Pulp dan Kertas; 2011.

14. Handajani H. Kandungan logam berat pada contoh air dan ikan budidaya di Perairan Situbondo. GAMMA. 2011; 6 (2): 95 – 100.

15. Hydro Water Solution (HWS. Bahaya kontaminasi logam berat timbal pada makanan [online]. 2014 [diakses tanggal 15 Febr 2014]. Diunduh dalam: www.fishyforum.com.

16. Notohadiprawiro. Logam berat dalam pertanian, ilmu tanah. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada; 2006.

17. Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. Efek toksik logam: pencegahan dan penanggulangan pencemaran. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2008.

18. Klevay LM, Christopherson DM, Shuler TR. Hair as biopsy material: trace element data on one man over two decades. European Journal of Clinical Nutririon. 2004; 58(10): 1359-64.

19. Annisa, F, Antuni, W, Dyah P. Studi kandungan timbal dalam gorengan yang dijual di pinggir jalan Malioboro, Buku Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta UNY Fakultas Farmasi, 2 Juni 2012. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta; 2012.

20. Jones AL. Emerging aspects of assessing lead poisoning in Childhood, Emerging Health Threats Journal. 2009; 2 (2): 2-9.

21. Nurjaya, dkk. 2006. Pengaruh amelioran terhadap kadar Pb tanah, serapannya serta hasil tanaman bawang merah pada inceptisol. Jurnal IlmuIlmu Pertanian Indonesia. 2010; 8 (2): 110-9.

22. Febrita E, Suwondo, Umairah D. Kandungan logam Pb dan Cu pada Sipetang (Pharus sp) sebagai bioindikator kualitas perairan di Bengkalis. Jurnal Biogenesis. 2006; 2(2): 41-6.

23. Supriatno dan Lelifajri. Analisis logam berat Pb dan Cd dalam sampel ikan dan kerang secara spektrofotometri serapan atom. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 2009; 7 (1): 5-8. 2

4. Rahman A. Kandungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium(Cd) pada beberapa jenis krustasea di Pantai Batakan dan Takisung Kabupaten tanah laut Kalimantan Selatan. Bioscientiae. 2006; 3(2): 93-101.

25. Ashar T, Santi DN, Naria E. Kromium, timbal dan merkuri dalam air sumur masyarakat di sekitar tempat pembuangan akhir sampah. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2013; 7 (9): 408-14.

26. Hamka L, Sitti S, Hartono. Analisis kandungan timbal pada ikan gabus Hasil Tangkapan di Kota Makasar. Prosiding Seminar Nasional BiologiIPA 2013. Makassar: Universitas Negeri Makassar; 2013.

27. Gusnita D. Pencemaran logam berat timbal (Pb) di udara dan upaya pengapusan bensin bertimbal. Berita Dirgantara. 2012; 13 (3): 95-101.

28. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapeldalda). Laporan Monitoring Lingkungan Jakarta: Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapeldalda); 2008.

29. Subbid Pemantauan Pencemaran BPLH Bandung. Uji Pb dalam darah anak-anak sekolah dasar di Bandung tahun 2008. Bandung: BPLH.

30. Ardyanto D. Deteksi pencemaran timah hitam (Pb) dalam darah masyarakat yang terpajan timbal (Plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2005; 2 (1): 67-8.

Plum Print visual indicator of research metrics
PlumX Metrics
  • Citations
    • Citation Indexes: 1
  • Usage
    • Downloads: 75
    • Abstract Views: 41
  • Captures
    • Readers: 49
see details

Share

COinS