Abstract

Kebijakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diimplentasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Kebijakan BLUD puskesmas telah diterapkan di Kabupaten Gianyar sejak tahun 2010 dan berlaku pada puskesmas perawatan maupun nonperawatan. Pelaksanaan BLUD puskesmas tidak selalu meningkatkan mutu layanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mutu pelayanan puskesmas perawatan yang berstatus BLUD di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar, Agustus hingga Desember 2013. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 105 pengguna layanan di empat puskesmas yang dipilih dengan cara multistage random sampling. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 13 penyedia pelayanan kesehatan yang dipilih secara purposive sampling. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan data kualitatif dianalisis dengan analisis tematik. Dari hasil penelitian, pelayanan di puskesmas perawatan berstatus BLUD di Gianyar dinilai kurang memuaskan karena keterbatasan peralatan medis dan kurangnya tenaga yang kompeten dalam pengelolaan keuangan. Pelatihan pengelolaan keuangan pada staf puskesmas dan perekrutan tenaga berlatar belakang akuntansi penting untuk dilakukan. The policy of primary health care as local public service agencies (BLUD) was established to improve the quality of basic health care services. The public service agencies primary health care policy has been implemented to all primary health care in Gianyar district since 2010. The implementation does not always improving health service quality. This research was aimed to overview the quality of services in primary health care with general services agency status in Gianyar district. This research was a crosssectional study with mixed of quantitative and qualitative approaches.This research was conducted in Gianyar between August and December 2013. The quantitative data was collected through questionaire survey to 105 patients in four primary health care who were chosen with multistage random sampling technique. The qualitative data was collected through in-depth interviews to 13 health care providers in primary health care who were chosen with pusposive sampling. The quantitative data was analysed descriptively and the qualitative data was analysed using thematic analysis. The result of the study was primary health care quality in BLUD puskesmas with inpatient services was perceived as poor due to the limited availability of medical equipment and lack of staff who major in financial management. Training on financial management and recruitment of staff with accounting background should be conducted.

References

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Data puskesmas perawatan berstatus BLUD. Bali : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar; 2010.

2. Muninjaya AG. Manajemen kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.

3. Wahidah S. Analisis kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan unit rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Pademang Kota Administrasi Jakarta Utara [skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2008.

4. Azwar A. Pengantar administrasi kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara; 2010.

5. Goetsch DL, Davis S. Introduction to total quality, quality, productivity, competitiveness. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall International Inc; 1994.

6. Lovelock C,Wright L. Manajemen pemasaran jasa. Jakarta : PT. Intermasa; 2005

7. Lupiyoadi, R. Manajemen pemasaran jasa: konsep dan implementasi. Jakarta : PT. Salemba Empat; 2001

8. Wardana, W. Analisis tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di unit ruang rawat inap Puskesmas Kintamani III Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli [laporan penelitian]. Denpasar: Universitas Udayana; 2009

9. Wijono D. Manajemen mutu pelayanan kesehatan: teori, strategi dan aplikasi. Surabaya: Airlangga Universirty Press; 2000.

10. Kotler P. Manajemen pemasaran: analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo; 2001

11. Lamb CW, Hair JF, Daniel CM. Marketing. United States of America: South Western College Publishing; 2002

12. Sabarguna B. Pemasaran rumah sakit. Yogyakarta: Konsorsium RSI; 2004

13. Boller C, Wyss K, Mtasiwa D, Tanner M. Quality and comparison of antenatal care in public and private providers in the United Republic of Tanzania. Bulletin of the World Health Organization. 2003; 81 (2): 116- 22.

14. Andaleeb SS. Public and private hospital in Bangladesh: service quality and predictors of hospital choice. Health Policy and Planning. 2000; 15(1): 95-102.

15. Baltussen RM, Ye Y, Haddad S, Sauerborn RS. Perceived quality of care of primary health care services in Burkina Faso. Health Policy Planning. 2002; 17: 42-8.

16. Duong DV, Binns CW, Lee AH, Hipgrave DB. Measuring client-perceived quality of maternity services in Rural Vietnam. International Journal of Quality Health Care. 2004; 6: 447-57.

17. Stevans PJM. Ilmu Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1999.

18. Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum. Jakarta: Kesekretariatan Negara Republik Indonesia; 2005.

19. Dwiyanto A. Manajemen pelayanan publik: peduli, inklusif, dan kolaboratif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2011.

20. Winardi. Manajemen perubahan. Jakarta: Kencana; 2004.

21. Muninjaya AAG. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2013.

22. Susanto, H. Pengaruh fasilitas kesehatan terhadap kinerja pegawai pada Puskesmas Bontang Utara II di Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. eJournal Administrasi Negara. 2014; 2 (1): 367-81.

23. Sulistyaningsih A. Analisis pengaruh kepemimpinan, kompetensi, karakteristik individu, locus of control daa penerapa teknologi informasi terhadap kinerja pegawai Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. EXCELLENT. 2009; 1: 1-25.

24. Sutiarini NK. Analisis SWOT Untuk rencana strategik pengembangan badan layanan umum daerah (BLUD) Puskesmas di Kabupaten Gianyar[tesis]. Denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Udayana; 2011.

25. Rondonuwu J, Trisnantoro L. Manajemen perubahan di lembaga pemerintah: studi kasus implementasi kebijakan pelaksanaan PPK-BLUD di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia. 2013; 2(4): 163-70.

26. Widodo. Analisis kebijakan publik: konsep dan aplikasi analisis proses kebijakan publik. Malang: Bayu Media; 2011

27. Dhania, DR. Pengaruh stres kerja, beban kerja terhadap kepuasan kerja (studi pada medical representatif di Kota Kudus). Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. 2010; 1(1): 15-23.

28. Triprasetya AS, Trisnantoro L, Putu NL. Analisis kesiapan penerapan kebijakan badan layanan umum daerah (BLUD) Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia. 2014; 3 (3): 124 – 37.

Share

COinS